Lapor Cak

Musala Terminal Purabaya kini Nyaman Ber-AC, Jemaah Keluhkan Tarif Berwudu

Para calon penumpang di Terminal Purabaya Bungurasih Sidoarjo nyaman saat menjalankan ibadah salat.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Parmin
SURYAOnline/nuraini faiq
BER-AC - Musala di Terminal Purabaya Bungurasih Sidoarjo tak pernah sepi karena nyaman dengan fasilitas pendingin ruangan, Senin (1/7/2019). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Para calon penumpang di Terminal Purabaya Bungurasih Sidoarjo nyaman saat menjalankan ibadah salat. Fasilitas umum yang dikelola Dishub Kota Surabaya ini melengkapi ruang musala dengan AC. 

Tampak lima pasang sandal jepit diletakkan rapi di depan pintu kaca musala tersebut. Sandal ini khusus disediakan bagi calon penumpang yang hendak salat. Sejumlah keset kain juga diletakkan di mulut pintu kaca bagian dalam.

 "Enak salat di sini. Saya pikir musala di Terminal Purabaya Sumuk. Lha kok ada AC- nya. Padahal dimana-mana musala di terminal itu sumuk," ucap any Zahroh, salah satu penumpang yang hendak ke Madiun, Senin (1/7/2019).

Perempuan yang ditemani putrinya itu mengira bahwa musala di Purabaya kondisinya akan sama seperti musala di terminal lainnya. Dia juga akan menyamakan musala sebagai fasilitas ibadah itu sama dengan musala di SPBU.

 Namun, begitu melihat papan petunjuk untuk fasilitas ibadah itu, Zahroh mengikuti saja menuju lantai dua.

"Naiknya juga pakai eskalator. Apik Saiki Terminal Bungurasih. Bersih," ucap Zahroh.

Kesan yang sama akan kondisi tempat ibadah yang di luar dugaan itu juga disampaikan Mushlisin, calon penumpang yang lain. Pria ini sudah beberapa kali salat di musala lantai dua Terminal Purabaya tersebut. 

 "Sebelum puasa, musala di Purabaya ini belum ada AC-nya. Baru belakangan ini ada AC-nya sehingga bikin nyaman. Seharusnya memang begitu," kata Muhlisin.

Musala Purabaya yang dilengkapi AC itu berlokasi di lantai dua sisi kanan. Begitu naik eskalator, berjalan ke arah kiri pojok tertera tulisan besar musala. Setiap saat jam salat selalu dipenuhi penumpang. 

Mereka yang sudah merasakan salat di musala itu akan kembali karena nyaman. Apalagi AC dalam musala itu hidup sepanjang hari.

Musala ini hanya menampati ruangan tidak terlalu lebar. Hanya berukuran 3x5 meter.

Saban hari, karena ber-AC banyak calon penumpang memilih salat di musala tersebut. Tempat ibadah ini jadi satu dengan kamar kecil di pojokan lantai dua. 

Namun, untuk bisa mengambil air wudhu, penumpang harus masuk kamar kecil. Padahal tepat di depan toilet terminal ini tertera Tulisan bayar Rp 2.000. Inilah Yang dikeluhkan penumpang. 

 "Mbok ya kalau hanya ambil air wudhu tak perlu bayar. Kecuali kencing, buang air, atau mandi. Ada baiknya dibuatkan Kran khusus untuk wudhu tidak jadi satu dengan toilet," kata Muhlisin. 

Memang Petugaa toilet selalu duduk dan mengawasi penumpang yang masuk kamar kecil ini. Tentu penumpang akan tidak nyaman meski hanya wudhu saja kalau tidak bayar.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved