Berita Magetan

Kisah Nenek 101 Tahun Asal Magetan Pembuat Cobek, Tak Putus Harapan Meski Dihargai Rp 1.000

Kisah Mbah Sarni, nenek 101 tahun asal Magetan pembuat gerabah, tak putus harapan meski cuma dihargai Rp 1.000

kompas.com/sukoco
Mbah Sarni, warga Desa Ngunut, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pembuat gerabah sejak zaman perang kemerdekaan. 

Sementara itu, Karniem, anak kandung Mbah Sarni yang juga membuat gerabah bercerita jika saat ini tidak ada yang anak muda minat untuk bekerja membuat gerabah.

Hal tersebut berbeda saat masa ibu dan neneknya.

Di desanya, pembuat gerabah hanyalah perempuan yang berusia tua.

Bahkan dari delapan bersaudara, hanya dia yang mengikuti jejak ibunya membuat gerabah.

“Saudara yang lain berpencar mengikuti suami mereka. Kalau warga sini kebanyakan memilih mencari kerja di luar negeri karena duitnya banyak. Yang masih kerja kaya gini ya tinggal perempuan tua,” ujarnya.

Saat ini penghasilan membuat gerabah tidak banyak, karena masyarakat banyak yang beralih menggunakan peralatan alumunium dan listrik.

Gerabah yang laku djual hanya cobek, itu pun ditingkat pengepul hanya dibeli Rp 1.000 per buah.

"Kalau sudah dibakar, satu biji cobek ini diterima pengepul seharga seribu rupiah,” imbuhnya.

Jika masuk musim kemarau seperti saat ini, ia dan ibunya bisa membuat 200 cobek dalam waktu tiga hari.
Berbeda saat musim hujan, untuk 200 cobek mereka membutuhkan waktu lebih lama, yakni sekitar 2 minggu.

"Kalau musim hujan nunggu dua minggu agar terkumpul banyak cobek yang kering baru dibakar. Kalau sekali membakar bisa 500 buah,” ujarnya.

Karniem mengaku pernah diberi pelatihan oleh pemerintah daerah untuk membuat gerabah, seperti kendi dan bermacam bentuk gerabah lainnya.

Namun rumitnya pembuatan dan tidak adanya alat yang memadai membuat dia dan ibunya kembali membuat cobek.

"Butuh sudut-sudut gitu buat kendi, ribet masih kalah dengan daerah lain. Lagi-lagi yang laku ya hanya cobek kalau disini,” katanya.

Tetap Bertahan Meski Dihargai Rp 1.000 Per Cobek

Karniem mengaku akan tetap bertahan membuat cobek meskipun satu buah dihargai Rp 1.000.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved