4 Pria Penganiaya Kopda Lucky Prasetyo Ditangkap, Inisialnya HRT, AB, ALS dan AS
Anggota Polres Manado menangkap empat pria yang diduga sebagai pelaku penganiayaan hingga terbunuhnya anggota TNI AD Kopda Lucky Prasetyo.
Dia terus menangisi jasad sang suami yang sudah terbujur kaku di dalam keranda yang ditutupi kain warna hijau.
"Ayah, ayah. Kase tinggal pa kita," ucap Arini sambil terisak.
Usai disemayamkan, dilanjutkan dengan pengajian oleh Hi Kasim A diikuti oleh keluarga yang berduka, jemaah, sanak saudara, jajaran TNI Korem 131/Santiago, Kodim 1310/Bitung, Koramil Kauditan, Polsek Kema dan pemerintah Desa Kema 3.
Berdedikasi
Sosok almarhum Kopda Lucky Prasetyo anggota kesatuan Korem 131/Santiago, dikenal berdedikasi di tengah masyarakat Desa Kema 3, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Demikian diutarakan Hukum Tua Desa Kema 3 Rasid Yahya saat menyampaikan sambutan mewakili pemerintah, di sela-sela pelepasan dan persemayaman almarhum di rumah duka jaga 6.
"Kami merasa kehilangan atas berpulangnya salah satu anggota masyarakat Desa Kema 3, beliau dikenal punya dedikasi bantu pemerintah dalam hal Kamtibmas," tutur Hukum Tua Rasid.
KH Ismet Jealani yang juga Komda Alhaerat Minahasa Utara dalam Tausiahnya mengatakan pihaknya selaku keluarga terkejut ketika mendengar berita ini.
Namun kata dia itulah manusia, sadar bahwa hanya dipinjamkan roh oleh Allah dan akan kembali kepada Allah.
"Allah maha adil, mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan yang terkena musibah akan kuat sabar kokoh, sebab Allah tidak akan menguji kepada seorang hamba melewati kemampuan kita," ucapnya.
Dia juga berpesan kepada istri anak dan keluarga akan diberikan kekuatan iman dan kesabaran.
Dandema Korem 131/Santiago Mayor Inf Davidson Rading, mewakili Danrem menyampaikan sambutan tertulis pada upacara pelepasan kemiliteran.
Segenap keluarga besar Korem 131/Santiago dan jajaran Kodim 1310 berduka atas kepergian dan meninggalnya rekan sekerja, Kopda Lucky Prasetyo.
Dalam upacara pelepasan Mayor Davidson bertindak sebagai inspektur upacara dan komandan upacara, diisi dengan pengajian Hi Kasim.
Kemudian berlanjut di ladang Pekuburan di Desa Kema 3 Kecamatan Kema.