Psikolog Pendidikan Komentari Zonasi PPDB SMA/SMK & SMP yang Diklaim Bisa Meratakan Mutu Pendidikan
Sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 untuk SMPN dan SMA/SMK mendapat sorotan dari psikolog pendidikan, Bondhan Kresna
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Keunggulan Zonasi PPBD SMA/SMK dan SMP
Di sisi lain, Guru besar Universitas Muhammadiyah Surabaya, Prof Zainuddin Maliki menilai, pendekatan sistem zonasi PPDB SMA/SMK dan SMP sebagai bagian dari pemerataan mutu pendidikan sekaligus pembentukan peer learning.
Peer learning merupakan pembelajaran sebaya yang diterapkan dalam kerangka pendidikan.
Sehingga, menurut Zainuddin, pada pendekatan sistem zonasi dapat memeratakan sekolah-sekolah untuk mendapatkan siswa yang bagus.
"Belajar diperoleh dari peer learning, tidak hanya dari guru dan buku tetapi juga teman sebaya. Itu berimplekasi pada kualitas pembelajaran di sekolah yang selama ini diasumsikan bukan sekolah favorite," kata Prof Zainuddin Maliki, Rabu (19/6/2019).
Zainuddin menjelaskan bahwa pendekatan zonasi memberikan kesetaraan peserta didik tanpa melihat status sosial dan ekonomi dan tidak mengelompokan sekolah favorite atau komplek.
"Akan ada pemerataan mutu, yang namanya favorite tidak hanya dimonopoli sekolah di kawasan dan komplek tertentu," kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Zainuddin berharap adanya sistem zonasi PPDN ini dapat membentuk paradigma masyarakat bahwa pembentukan kejujuran siswa lebih penting dibanding mengandalkan nilai atau skor ujian nasional.
"Saya menaruh harapan dengan PPDB zonasi ini akan merubah paradigma berpikir bukan hanya kepintaran saja yang dalam pendidikan, saya berharap sekolah bisa menggeser bahwa yang lebih penting adalah kejujuran," jelas Zainuddin.
"Meski bukan sekolah favorit tetapi membentuk kejujuran lebih penting. Kalau itu bisa dilakukan sekolah berjasa besar menentukan masa depan bangsa kita," tegas dia.
Mendikbud Angkat Bicara
Meski sistem PPDB SMA dan SMP banjir protes, namun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy tetap meyakini sistem zonasi lebih adil.
Ratusan orangtua menggelar demo di Surabaya, memprotes sistem zonasi dalam PPDB SMA dan SMP di Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
Protes juga dilakukan para orangtua di provinisi lain seperti, Jateng, Jabar dan DKI Jakarta.
Menanggapi aksi protes sistem zonasi PPDB, Muhadjir Effendy mengatakan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru memberikan akses yang lebih setara dan berkeadilan kepada peserta didik tanpa melihat latar belakang kemampuan atau perbedaan status sosial ekonomi.