Kilas Balik
Sempat Dibahas Jenderal Gatot Nurmantyo, ini Cerita Operasi Sandi Yudha Kopassus dari Hendropriyono
Sempat disinggung oleh Gatot Nurmantyo, operasi Sandi Yudha ternyata pernah dialami sendiri oleh A.M Hendropriyono saat di Kopassus
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Seorang prajurit Kopassus bernama Prada Rukiat tewas dengan tembakan di kepala.
Hendropriyono atas perintah Sintong Panjaitan pun lebih gencar memburu gerombolan komunis pimpinan Komandan Kompi 2 PGRKU, Then Bu Ket itu.

Saat tiba di kampung Aruk di daerah penyangga, ternyata semua penduduk berpihak kepada kelompok komunis.
Penduduk tampak tak suka dengan kedatangan Hendropriyono beserta timnya.
Hendropriyono kemudian menghubungi Sintong Panjaitan meminta helikopter untuk pengunduran.
Namun, permintaan itu ditolak oleh Sintong.
"Kamu kan bisa keluar dari situ," kata Sintong.
"Tidak bisa Pak, pengunduran harus dengan helikopter. Saya terkepung" jawab Hendropriyono.
"Pelurumu ada berapa?" tanya Sintong.
"Masih penuh Pak," jawabnya.
"Makanan buat berapa hari?" sambung Sintong.
"Masih ada Pak. Buat dua hari," jawab Hendropriyono.
"Cukup itu,' kata Sintong dengan tegas.
"Ini orang, saya benci bener dulu itu. Tetapi, sekarang saya salut!" kata Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono 35 tahun kemudian.
Dalam upaya menerobos kepungan, Hendropriyono mengirim patroli ke utara tetapi terjadi kontak senjata.
Patroli ke barat juga terjadi kontak senjata, patroli ke timur menemukan jejak-jejak kaki, patroli ke selatan ada bekas bivak.
Komandan tim kemudian mengumpulkan semua perwira untuk memperoleh jumlah kekuatan musuh.
Akhirnya ada bagian paling tipis untuk di tembus, yakni ke selatan karena terlihat hanya ada empat orang.
Hendropriyono dan timnya pun nekat menerobos ke selatan dan akhirnya bisa keluar dari kepungan.
Gatot Nurmantyo Singgung Operasi Sandi Yudha
Diberitakan sebelumnya, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo sempat membeberkan strategi Kopassus membasmi musuh di sarangnya dalam Operasi Sandi Yudha
Dilansir dalam acara Kabar Petang, Selasa (11/6/2019) malam, mantan panglima TNI itu sempat menjelaskan bagaimana tiga prajurit Kopassus mampu mengalahkan musuh meski di sarangnya
Cara Kopassus membasmi musuh di operasi Sandi Yudha itu diungkap Gatot Nurmantyo saat ia mengomentari kasus menyelundupkan senjata yang menyeret sejumlah purnawirawan TNI.
Gatot saat itu menerangkan kenapa banyak purnawirawan TNI yang memiliki senjata.
"Ini yang harus saya jelaskan bahwa dalam konteks ini satu hal hampir semua Prajurit Koppassus dan Taipur yang melaksanakan Operasi Sandi Yudha hampir dikatakan 50 persen dia punya senjata itu tapi entah di mana sekarang karena memang salah satu tugas Operasi Sandi Yudha itu adalah melakaksanakan operasi di belakang garis lawan bukan di depan," kata Gatot Nurmantyo.
"Tempat sarangnya musuh dia beroperasi, kemudian dia melipatgandakan dan melangsungkan perlawanan dari garis dalam, jadi bayangkan dia berangkat 3 orang ke sana dengan terpisah-pisah nanti bertemu di tempat musuh kemudian dia merekrut orang-orang yang jadi musuhnya itu," ujarnya.
"Dia mempersenjatai entah dari mana senjatanya ia melakukan perlawanan dari belakang, itulah Operasi Sandi Yudha." jelas Gatot
Lihat videonya di menit 2.18