Patok Harga Rujak Cingur Rp 60.000 Per Porsi, Begini Nasib Warung Bu Mella di Wiguna Timur Surabaya

SURYA.co.id | SURABAYA - Video viral penjualan rujak cingur Bu Mella seharga Rp 60 ribu di kawasan Jalan Raya Wiguna Timur Surabaya, sempat bikin heboh netizen.

Kini, lapak rujak cingur milik Bu Mella itu tutup sementara.

Dari pantauan Selasa (11/6/2019), lapak yang semula berada di pinggir sungai dekat Gang Wiguna Tengah VIII itu kosong.

"Jualannya di depan gang, dekat sungai kecil tapi sekarang tidak ada. Sudah digusur," kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

• Suami Gadaikan Istri Sah Rp250 Juta ke Pria Lain, Penerima Gadai Enggan Kembalikan, Endingnya Tragis

• Viral Lagi Brigpol Dewi, Polwan yang Kirim Foto & Video Panas ke Napi, Begini Nasib Keduanya

• Nasib Miris Letjen (Purn) Sarwo Edhie Ayah Ani Yudhoyono Seusai Jadi Danjen Kopassus, Apa Salahku?

• VIRAL Video Bidan Desa Tanpa Busana di Jembrana Bali Sambil Pegang Timun, Rekaman WA Call

Rombong rujak cingur milik Bu Mella telah dipindah sementara di depan rumah kosong yang tak jauh dari lokasi jualannya.

Rombong yang kerap dipakai Bu Mella berjualan tampak kosong, tidak ada perabotan maupun banner yang tertinggal.

Sekretaris Kelurahan Gunung Anyar Tambak Indah W membenarkan penertiban lapak rujak cinggur Bu Mella.

Penertiban tersebut berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (10/6/2019).

"Iya memang kemarin kami minta untuk tidak berjualan dulu. Kami dari kelurahan, Satpol PP dan Bhabinkamtibmas mengingatkan soal harga dan tidak berjualan di area jalan," kata Indah W saat ditemui di kantor kelurahan, Selasa (11/6/2019).

Penjualan rujak cingur Bu Mella sempat viral lantaran dikeluhkan pelanggan dengan harga Rp 60 ribu untuk satu porsi dan minuman es teh Rp 15 ribu.

Empat Porsi Rujak Rp 300 Ribu

Kabar rujak cingur mahal pertama kali diunggah akun Instagram @nenk_update.

Akun itu mengunggah sebuah video dan unggahan Facebook yang menunjukkan kalau dirinya baru saja makan rujak cingur seharga Rp 60 ribu dan minuman es seharga Rp 15 ribu.

Bukan restoran, melainkan warung kaki lima biasa.

Bahkan warung itu tidak memiliki tenda dan hanya berjualan di bawah pohon.