TERUNGKAP Kebohongan Petinggi KKB Papua yang Bikin Ajudannya Merasa Tertipu, ini Penderitaan Mereka

Kebohongan petinggi kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Goliat Tabuni, akhirnya terungkap dan membuat ajudannya merasa tertipu

dok Pendam XVII Cenderawasih
Telangga Gire menyerahkan satu pucuk senjata api jenis Mosser kepada Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo diDistrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua (08/06/2019) 

SURYA.co.id - Kebohongan petinggi kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Goliat Tabuni, akhirnya terungkap dan membuat ajudannya merasa tertipu.

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ajudan Petinggi OPM Nyatakan Diri Kembali ke NKRI', kebohongan petinggi KKB Papua itu diungkap oleh ajudan Goliat Tabuni, Telangga Gire (30), yang baru saja menyatakan diri kembali ke NKRI.

Ajudan petinggi KKB Papua itu mengaku merasa tertipu oleh Goliat Tabuni dan kelompoknya yang menyebut kalau tidak lama lagi Papua akan merdeka dan mereka akan dijanjikan jabatan tinggi.

"Kami bertahun-tahun hidup menderita di hutan, kepanasan, kedinginan, kehujanan, kelaparan dan lain-lain. Tiap hari hanya makan petatas dan keladi ambil dari kebun warga, sementara pembangunan di kampung-kampung dan di kota-kota semakin maju dan warga hidup sejahtera," ucap Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, menyampaikan apa yang dikatakan Telangga.

Pasutri Tewas di Kamar Kos Surabaya, Saksi: Saya Kaget Ada Orang Tidur, Tapi kok Berdiri

Mahfud MD Tiba-tiba Komentari Gaya Pakaian Atta Halilintar Setelah Youtuber itu Ucap Assalamualaikum

Skandal Foto Intim, Ibunda Cinta Laura Siap Mati: Bila Ada Peluru Tajam, Biar Lewati Tubuhku Dulu

Luna Maya Tangisi Pria Ini di Kamar, Reaksi Mantan Kekasih Reino Barack dan Ariel Noah Jadi Sorotan

Whatsapp (WA), Instagram, & Facebook Tak Bisa Lagi Digunakan di Hp Huawei Selanjutnya, ini Alasannya

Ajudan Goliat Tabuni selaku Tokoh KKSB, Telangga Gire dan 3 Anggota KKB Papua Menyerahkan Diri kepada prajurit TNI serta berikrar pada NKRI, Sabtu (8/6/2019).
Ajudan Goliat Tabuni selaku Tokoh KKSB, Telangga Gire dan 3 Anggota KKB Papua Menyerahkan Diri kepada prajurit TNI serta berikrar pada NKRI, Sabtu (8/6/2019). (IST)

Selain itu, ada tiga orang lainnya yang mengikuti Telangga yang mengambil keputusan kembali ke NKRI, mereka adalah, Piningga Gire (25), Tekiles Tabuni (30) dan Perengga (27).

Mereka juga menyerahkan satu pucuk senjata api jenis Mosser dan sejumlah munisi cal 7,62.

Seperti diketahui, Telangga Gire dan tiga orang lainnya menyerahkan diri serta bejanji setia kepada NKRI pada Sabtu (8/6/2019) kemarin

"Hari ini (8/06/2019), sekitar 08.15 WIT Telangga Gire menyatakan menyerahkan diri serta berikrar kesetiaan kepada NKRI di hadapan Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo didampingi oleh 25 orang anggota Kodim di Kampung Wurak Distrik Illu Kabupaten Puncak Jaya," ujar Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, melalui rilis, Sabtu (8/6/2019).

Kronologi Penyerahan Diri

Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf. M. Aidi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu sore menjelaskan, proses penyerahan diri berawal dari komunikasi dengan seorang anggota Kodim 1714/PJ bernama Sertu Jefri May yang berlangsung sejak tanggal 05 Mei 2019.

Menurut Telangga bahwa dirinya dengan beberapa rekannya sudah lama ingin menyerahkan diri, namun tidak tahu bagaimana caranya karena takut ditembak oleh TNI/Polri.

Setelah kenal dengan Jefri May dan kawan-kawannya terjalin komunikasi secara intens, baik via telpon maupun dengan pertemuan secara langsung.

Pimpinan KKB Goliath Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng
Pimpinan KKB Goliath Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng (Facebook/KOMNAS-TPNPB)

Selama masa perkenalan dan proses komunikasi, Sertu Jefri selalu melaporkan perkembangannya kepada Dandim Letkol Inf Agus Sunaryo untuk mendapatkan petunjuk.

Dandim kemudian menitip pesan, bahwa TNI menjamin keselamatan mereka bila ingin menyerahkan diri secara sukarela.

"Kita semua bersaudara, mari bersama-sama membangun Papua untuk masa depan generasi kita yang lebih baik, Papua sudah merdeka dalam bingkai NKRI," kata Aidi mengutip pesan Dandim.

Menurut Aidi, Telangga beserta kelompoknya secara diam-diam mengamati interaksi TNI bersama rakyat yang terlihat sangat baik, dan tidak pernah menyakiti rakyat.

TNI selalu membantu rakyat, termasuk TNI membantu membangun jalan dan fasilitas lainnya.

Kemudian, tanggal 6 Juni 2019 pukul 17.00 WIT, 4 anggota Kodim dipimpin Sertu Jefri May melaksanakan pertemuan dengan Telangga di Distrik Tingginambut.

Telangga dan 3 rekannya kemudian menyatakan tekadnya untuk menyerahkan diri kembali ke pangkuan NKRI.

"Hari itu juga mereka diantar ke Makodim untuk menghadap Dandim di Distrik Mulia Puncak Jaya," ujar Aidi.

Malam harinya, sekitar pukul 23.00 WIT, Dandim berkoordinasi dengan Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda tentang keinginan anggota KKSB kembali ke Pangkuan NKRI.

"Bupati menyanggupi akan memberikan mereka pekerjaan dan memperbaiki rumahnya," ujar Aidi.

Sementara hasil pertemuan Telangga dengan Dandim, disebutkan Telangga bahwa senjatanya disimpan di Kampung Wurak Distrik Illu, Kabupaten Puncak Jaya, dan berjanji akan menyerahkan senjata tersebut dan akan mengajak tiga orang kawannya.

Selanjutnya, lanjut Aidi, pada hari yang telah disepakati Sabtu (8/6/2019), Dandim beserta 25 orang tim pengaman berangkat ke Kampung Wurak untuk menjemput Telangga Gire bersama 3 rekannya, beserta senjata yang dijanjikan.

Proses Penyerahan Diri Berlangsung Aman dan lancar.

"Saat ini Telangga Gire dan ketiga rekannya beserta senjatanya sudah berada di Makodim dalam rangka pendataan," jelasnya.

Telangga Gire menyerahkan satu pucuk senjata api jenis Mosser kepada Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo diDistrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua (08/06/2019)
Telangga Gire menyerahkan satu pucuk senjata api jenis Mosser kepada Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo diDistrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua (08/06/2019) (dok Pendam XVII Cenderawasih)

Prajurit TNI Naik Pangkat Seusai Ajak Anggota KKB Papua Kembali ke NKRI

Sebelumnya, sepuluh prajurit Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa atas prestasi mereka berhasil mengajak delapan orang anggota KKB Papua kembali ke NKRI.

Selain itu, mereka juga berhasil membujuk kedelapan orang tersebut untuk menyerahkan senjata organik jenis M16 dan tujuh butir amunisi kaliber 5,56 mm, pada 25 Januari 2019 lalu di Skouw, perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

Kenaikan pangkat luar biasa tersebut diberikan langsung oleh Panglima Kodam XVII Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring, di Aula Tonny A. Rompis, Kota Jayapura, Papua, Senin (20/05/2019).

"Mereka berhasil mengajak petinggi OPM. Dia kepala Logistik yang dulunya di PNG kemudian kembali ke NKRI dan membawa senjata M16," ujarnya, dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ajak Petinggi OPM Kembali Ke NKRI, 10 Prajurit Naik Pangkat'

Langkah-langkah persuasif, terang Yosua, selalu dikedepankan aparat saat menjalankan misi Sepuluh prajurit yang diantaranya delapan orang dari Satgas Pengamanan Perbatasan Yonif Para Raider 328/Dirgahayu dan dua orang Prajurit Korem 172/PVY, berhasil menunjukan jika tanpa ada kontak senjata, TNI dapat merebut simpati dari lawannya.

"Ini adalah bentuk prestasi, dan kepiawaian unsur pimpinan dan anggotanya untuk melakukan pendekatan humanis, teritorial sehingga membuat lawan bisa menjadi kawan," tuturnya.

Sertu Muhammad Bakti Yulada, salah satu prajurit yang menerima kenaikan pangkat luar biasa mengatakan dia melakukan pendekatan selama dua bulan untuk dapat mebujuk kedelapan anggota OPM tersebut kembali ke NKRI.

Ia mengakui, dari sisi ekonomi, delapan anggota KKB Papua anak buah Mathias Wenda, Panglima Tentara Revolusi West Papua (TRWP) tersebut berada dalam kondisi kekurangan.

"Pendekatannya kita datang ke sana bawa bahan makanan dan mereka terima," ucapnya.

Dengan prestasi tersebut, Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring meminta para prajurit yang bertugas diperbatasan tidak berpuas diri karena wilayah yang mereka jaga merupakan lokasi vital.

"Utamanya yang di perbatasan ini, harus lebih bagus lagi jaga teritorial dengan baik. Bina masyarakat sekitar dan perketat peredaran barang ilegal, semisal ganja dan lainnya. Termasuk jaga patok batas. Jangan sampai ada yang kasih geser -geser. Entek nanti," katanya.

Ahmad Dhani Menangis Saat Mulan Jameela Mengaku Tak Mencintai Mantan Suami Maia Estianty Itu

Perawat Minta Maaf Setelah Tertangkap Basah dan Terbukti Bunuh Puluhan Pasiennya

Heboh Gaya Metal Cucu Soeharto Khirani Sungkem ke Bambang Trihatmojo, Mayangsari: Alhamdulillah

Dokter Wanita ini Gigit hingga Putus Lidah Pria yang akan Merudapaksanya, Pelaku Nyamar Pasien

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved