TERUNGKAP Kebohongan Petinggi KKB Papua yang Bikin Ajudannya Merasa Tertipu, ini Penderitaan Mereka
Kebohongan petinggi kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Goliat Tabuni, akhirnya terungkap dan membuat ajudannya merasa tertipu
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Menurut Aidi, Telangga beserta kelompoknya secara diam-diam mengamati interaksi TNI bersama rakyat yang terlihat sangat baik, dan tidak pernah menyakiti rakyat.
TNI selalu membantu rakyat, termasuk TNI membantu membangun jalan dan fasilitas lainnya.
Kemudian, tanggal 6 Juni 2019 pukul 17.00 WIT, 4 anggota Kodim dipimpin Sertu Jefri May melaksanakan pertemuan dengan Telangga di Distrik Tingginambut.
Telangga dan 3 rekannya kemudian menyatakan tekadnya untuk menyerahkan diri kembali ke pangkuan NKRI.
"Hari itu juga mereka diantar ke Makodim untuk menghadap Dandim di Distrik Mulia Puncak Jaya," ujar Aidi.
Malam harinya, sekitar pukul 23.00 WIT, Dandim berkoordinasi dengan Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda tentang keinginan anggota KKSB kembali ke Pangkuan NKRI.
"Bupati menyanggupi akan memberikan mereka pekerjaan dan memperbaiki rumahnya," ujar Aidi.
Sementara hasil pertemuan Telangga dengan Dandim, disebutkan Telangga bahwa senjatanya disimpan di Kampung Wurak Distrik Illu, Kabupaten Puncak Jaya, dan berjanji akan menyerahkan senjata tersebut dan akan mengajak tiga orang kawannya.
Selanjutnya, lanjut Aidi, pada hari yang telah disepakati Sabtu (8/6/2019), Dandim beserta 25 orang tim pengaman berangkat ke Kampung Wurak untuk menjemput Telangga Gire bersama 3 rekannya, beserta senjata yang dijanjikan.
Proses Penyerahan Diri Berlangsung Aman dan lancar.
"Saat ini Telangga Gire dan ketiga rekannya beserta senjatanya sudah berada di Makodim dalam rangka pendataan," jelasnya.

Prajurit TNI Naik Pangkat Seusai Ajak Anggota KKB Papua Kembali ke NKRI
Sebelumnya, sepuluh prajurit Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa atas prestasi mereka berhasil mengajak delapan orang anggota KKB Papua kembali ke NKRI.
Selain itu, mereka juga berhasil membujuk kedelapan orang tersebut untuk menyerahkan senjata organik jenis M16 dan tujuh butir amunisi kaliber 5,56 mm, pada 25 Januari 2019 lalu di Skouw, perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
Kenaikan pangkat luar biasa tersebut diberikan langsung oleh Panglima Kodam XVII Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring, di Aula Tonny A. Rompis, Kota Jayapura, Papua, Senin (20/05/2019).