Wawancara Khusus Dengan Mas Ipin Setelah Resmi Dilantik Jadi Bupati Trenggalek

M Nur Arifin dilantik menjadi Bupati Trenggalek di Gedung Grahadi, Surabaya, Selasa (28/5/2019). Simak wawancaranya dengan Surya berikut ini...

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Eben Haezer Panca
surabaya.tribunnews.com/aflahul abidin
Bupati Trenggalek, Mas Ipin, bersama istri. 

SURYA.co.id | TRENGGALEK - M Nur Arifin dilantik menjadi Bupati Trenggalek di Gedung Grahadi, Surabaya, Selasa (28/5/2019).

Pria yang akrab disapa Mas Ipin itu bakal memimpin kabupaten di wilayah selatan Jawa itu hingga 2021.

Ia – yang sebelumnya menjabat sebagai wakil bupati – naik tahta setelah Emil Elestianto Dardak menjadi Wakil Gubernur Jatim.

Mas Ipin punya banyak cita-cita untuk Kabupaten Trenggalek. Salah satunya soal pengentasan kemiskinan di wilayah itu.

Maklum, angka kemiskinan di Trenggalek masih di atas rata-rata nasional dan provinsi. Ia berencana mengembangkan ekonomi berbasis potensi lokal. Seperti apa itu? Simak wawancara Harian Surya bersama Mas Ipin.

Selamat, hari ini Anda dilantik sebagai Bupati Trenggalek. Bagaimana perasaan Anda dan apa saja persiapan Anda?

Perasaannya biasa aja. Persiapannya, tidak ada persiapan yang spesial. Cuma kemarin persiapan baju (yang akan dipakai pelantikan) saja. Habis ini ya persiapan kerja kerja yang menjadi PR kami untuk menuntaskan sampai 2021.

Apa fokus Anda untuk memimpin Kabupaten Trenggalek ke depan?

Untuk sisa masa jabatan, indikator yang belum tercapai adalah terkait masalah ekonomi. Kemudian juga masalah sosial karena kemiskinan kita masih di atas rata-rata nasional dan provinsi. Jadi itu sangat berkaitan erat dan kita sekarang ingin mengarahkan ekonominya berbasis potensi lokal dan berbasis gotong royong masyarakat.

Makanya kami sekarang banyak memberikan stimulus-stimulus untuk tingkat desa. Ada dua desa kawasan yang industrinya akan dibangun.

Salah satunya nanti kami akan Mou dengan Bapenas dan juga beberapa swasta dan universitas untuk membangun industri sabut kelapa dan rempah-rempah. Jadi itu yang akan kami fokuskan.

Anda punya banyak ambisi, terutama pada peningkatan investasi di Trenggalek. Apa yang akan Anda lakukan untuk mencapainya?

Kami setelah dilantik, langsung menerima tamu. Hasil tindak lanjut dari lelang investasi. Ada 10 calon investor yang sudah tertarik dengan konsep lelang investasi. Mereka ingin melihat kondisi secara langsung. Saya harap dari kunjungan itu nanti akan ada suatu investasi yang riil yang itu bisa dikerjasamakan dengan Pemkab Trenggalek.

Dan juga, biasanya kami setelah Lebaran, itu ada diaspora masyarakat Trenggalek yang berkumpul. Dan disaat Diaspora itu nanti berkumpul, saya juga akan sampaikan konsep lelang investasi.

Jadi mungkin orang-orang Trenggalek yang sukses di luar daerah, itu kalau ingin berkontribusi untuk Trenggalek, kami beri tempatnya. Kami beritahu di mana tempat-tempat mereka bisa berkontribusi. Salah satunya untuk meningkatkan ekonomi Trenggalek.

Trenggalek punya banyak tempat wisata yang belum tereksplorasi. Bagaimana rencana Anda soal ini?

Saya terus berkeliling. Menginap di rumah warga. Pagi hari saya akan melihat spot yang indah sembari mengumpulkan anak-anak muda, karangtaruna, dan memotifasi desa untuk segera membentuk rintisan-rintisan desa wisata.

Kami sekarang punya awarding juga, bernama Adipura Desa, yang akan kami ganjar dengan dana insentif dari kabupaten untuk desa yang bisa mereka gunakan secara leluasa. Itu yang akan kami galakkan. Jadi kami akan memperbanyak spot-spot wisata.

Apakah akan ada perayaan setelah Anda dilantik di Trenggalek?

Tidak ada. Jadi saya tidak mau ada penyambutan yang istimewa. Ketika datang di Trenggalek, sudah terjadwal sebenarnya agenda saya membagi takjil dengan Forum CSR. Jadi mungkin saya hanya akan bagi takjil gratis di sana. Setelah itu seperti biasa, salat magrib, salat isya, kemudian tarawih.

Mungkin saya hanya mengundang pemuka agama, tokoh masyarakat, untuk kami adakan liwetan begitu. Makan bersama di Pendopo sembari doa bersama. Untuk keselamatan dan kejayaan Trenggalek. Hanya itu. Besoknya sudah aktivitas seperti biasa. Tidak ada pesta, tidak ada apapun.

Hari pertama kerja sebagai Bupati, apa yang akan Anda lakukan?

Saya sudah teragendakan untuk menandatangani komitmen zona integritas dan meluncurkan beberapa dinas yang akan kami jadikan wilayah bebas korupsi.

Belakangan ini, banyak pemimpin daerah yang menjadi tersangka korupsi. Bagaimana komitmen Anda terkait pemberantasan korupsi?

Ketika nanti saya pindah di Pendopo, saya sudah menyiapkan tempat dari sekarang untuk dijadikan satu pojok unit pengendali gratifikasi. Nah, setiap kali nanti ada orang ingin menyuap, akan kami laporkan ke unit tersebut. Itu yang nanti letak gedungnya akan tersinergi dengan Forum CSR dan badan amil zakat.

Jadi kalau ada orang yang mendapatkan proyek pemerintah. Kemudian mereka berekspetasi akan mendapat proyek lagi, di situ ruang-ruang korupsi dan gratifikasi.

Saya harap kalau kamu dapat untung, kerjaanmu bagus, ya silakan kalau mau beramal. Silakan lewat badan amil zakat atau Forum CSR. Biar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat. Bukan dirasakan saya pribadi.

Anda dilantik tanpa wakil bupati. Apakah sudah ada pembicaraan dengan partai pengusung soal wakil Anda nanti?

Saya serahkan kepada partai pengusung. Saya tidak ingin intervensi.

Terakhir, apa cita-cita untuk Trenggalek ke depan?

Saya hanya bercita-cita Trenggalek bisa meroket. Masyarakat Trenggalek bisa lebih percaya diri. Bisa lebih optimis. Segala potensi bisa tergali. Kemudian Trenggalek bisa menjadi satu daerah yang penting di kasawan pesisir selatan.

Kalau kita bilang, kota-kota besar selalu ada di utara seperti Surabaya, Semarang, dan Jakarta. Lah saya ingin Trenggalek menjadi daerah yang besar di kawasan selatan. Selain Yogjakarta. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved