Teriakan Terakhir Bocah SD yang Ibunya Tewas Dicekik Suami di Gresik: 'Sudah Pa, Kasihan Mama'
Saat melihat detik-detik ayahnya mencekik ibunya hingga tewas, bocah tersebut sempat berusaha melerai dan meminta ayahnya berhenti menganiaya.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | GRESIK - Seorang satpam bank di Kabupaten Gresik mencekik istrinya hingga tewas, Minggu (26/5/2019).
Ironisnya, kekerasan dalam rumah tangga yang berujung maut ini terjadi di depan putri mereka yang masih bocah SD.
Saat melihat detik-detik ayahnya mencekik ibunya hingga tewas, bocah tersebut sempat berusaha melerai dan meminta ayahnya berhenti menganiaya.
"Sudah pa,.. Sudah pa, kasihan Mama," kata bocah tersebut seperti ditirukan oleh Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bintoro.
Sayang sekali, permintaan bocah cilik itu tak sanggup meredam amarah Lutfi Dwi Hariyanto (33), ayahnya.
Pria itu sudah terlanjur kesal karena istrinya enggan memberi maaf setelah perselingkuhannya dengan perempuan lain terbongkar.
Dari penyidikan sejauh ini, memang terungkap bahwa selama bertahun-tahun, Lutfi menjalin hubungan gelap dengan perempuan lain.
Kanit Reskrim Polsek Driyorejo Gresik, Ipda Joko Supriyanto mengatakan, tersangka kesal dengan sikap istrinya yang marah berlebihan.
“Tersangka mengakui sendiri telah menghabisi nyawa istrinya sendiri dengan cara dicekik,” ujarnya, Senin (27/5/2019).
• Satpam Bank BUMN di Gresik Cekik Istri Hingga Tewas. Pelaku Langsung Menyerahkan Diri ke Polisi
• Kronologi Lengkap Suami Bunuh Istri di Hadapan Kedua Anaknya di Driorejo Gresik
Joko menambahkan, penyidik telah menggali keterangan dari sejumlah saksi. Salah satunya, Rizki, adik korban.
Dalam penyidikan itu, Rizki mengetahui ada wanita lain di balik rumah tangga sang kakak.
Hal itu dia ketahui melalui pesan yang dikirimkan seorang perempuan di Facebook.
Perempuan itu ingin mencari tahu siapa Lutfi sebenarnya. Namun, oleh Rizki, hal tersebut tak direspon.
Kepada petugas, Rizki juga mengakui pernah melihat foto berdua antara Lutfi dengan perempuan tersebut.
Wanita simpanan tersebut diduga berasal Bandung itu. Disinyalir mereka berdua sudah menjalih hubungan sekitar dua tahun lebih.
"Itu semua keterangan sementara dari adik korban, saat ini sedang kami periksa lebih dalam," tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Lutfi mencekik istrinya, Fisa Wuri Ermadani (32), hingga tewas.
Pembunuhan tersebut baru diketahui oleh tetangga dan keluarga korban lapor ke polisi. Lutfi juga menyerahkan diri ke polisi didampingi oleh sejumlah kerabatnya.
Selain adik korban, Joko akan menghadirkan anak pertama korban bersama kakak kandung Lutfi dan atasan dimana pelaku bekerja.
"Barang bukti sepeda motor ditempat pelaku bekerja juga akan kita ambil," terangnya.
Kasus pembunuhan bermotif asmara itu benar-benar menggegerkan masyarakat Desa Tanjungan, Kecamatan Driyorejo, pada Minggu (26/7/2019) malam.
Warga berdatangan ingin melihat dari dekat kondisi korban yang masih di dalam rumah.
Korban ditemukan meninggal dengan kondisi terlentang di atas kasur di dalam kamar dengan kondisi memar di bagian leher.
Terpisah, Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bintoro saat ditemui di kamar mayat, menjelaskan pertengkaran terjadi sehari sebelum korban ditemukan meninggal.
Pada Sabtu (25/5/2019) malam, korban mendatangi tempat bekerja suaminya di salah satu bank di Surabaya.
Di sana mereka bertengkar setelah tersangka ketahuan sedang telepon wanita lain. Mereka terus bertengkar hebat, hingga korban meminta teman-teman suaminya yang bekerja sebagai penjaga keamanan agar suaminya segera dipecat dari tempat kerjanya.
Bahkan, korban sampai menginap di tempat pelaku bekerja. Pada Minggu (26/5) pukul 03.00 WIB, korban masih menelepon seseorang agar suaminya dikeluarkan dari tempatnya bekerja.
Sebelum pulang, korban sempat merusak motor suaminya yang diparkir. Pukul 07.00 WIB ibu dua anak itu kembali ke rumahnya. Tidak berselang lama, suaminya pulang dan mendapati korban sudah tertidur.
Tersangka berusaha meminta maaf atas perbuatannya kepada istrinya itu, namun ditolak mentah-mentah.
Sekitar pukul 13.00 WIB, tersangka kembali meminta maaf namun tetap saja ditolak.
Penolakan istrinya yang kasar membuat keduanya kembali terlibat cekcok saling melontarkan kata-kata kasar.
Saking kerasnya hingga terdengar ke warga sekitar. Kedua anaknya pun menangis dan berusaha melerai.
Namun tak digubris, korban yang terlanjur kecewa langsung mengambil gunting dan menyerang suaminya.
"Tapi berhasil ditepis, di dada tersangka ada luka sayatan gunting," ujar Wahyu.
Korban pun langsung masuk kedalam kamar dan membuka lemari lalu menggunting baju kerja suaminya itu.
"Suaminya terus minta maaf. Tapi dibalas dengan tendangan. Suaminya langsung melakukan perlawanan dan mencekik istrinya diatas kasur, anaknya bilang sudah pa, sudah pa kasihan mama di dalam kamar,” imbuh Alumnus Akpol 1998 tersebut.
Selama 15 menit mencekik istri dan menutup wajahnya dengan bantal. Korban pun tewas dengan luka memar.
Kedua anaknya hanya bisa menangis melihat ibunya tidak lagi bersuara minta tolong.
Mengetahui istrinya tidak berdaya, Lutfi langsung membawa kedua anaknya itu ke rumah saudaranya di Surabaya.
Sekitar pukul 17.15 WIB Lutfi kembali ke Gresik dan menyerahkan diri ke Polsek Driyorejo bersama kerabatnya.
Petugas langsung memeriksa Lutfi dan melakukan rekonstruksi awal di rumahnya. Petugas mengamankan dua handphone yang rusak usai dibanting.
"Tersangka kami jerat dengan pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," tegasnya.