Ramadan 1440 H

Ramadan 1440 H - Doa Mustajab yang Dipanjatkan Rasulullah SAW saat Lailatul Qadar Menurut Aa Gym

Memasuki 10 hari terakhir puasa Ramadan 1440 H, umat muslim biasanya giat beribadah. Berikut Doa Mustajab yang dibaca Rasulullah SAW.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
Ilustrasi
Ramadan 1440 H - Doa Mustajab yang Dipanjatkan Rasulullah SAW saat Lailatul Qadar Menurut Aa Gym 

Sebab, Alquran  adalah kalamnya, yang siapapun orang yang membaca akan dijamin memiliki keistimewaan; baik di dunia maupun di akhirat.

Membaca adalahy sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Menurut Imam Nawawi dalam bukunya al-Tibyan fi Adab Hamalah Alquran adalah bacaan terbaik mengalahkan kalimat tayyibah lainnya, seperti tasbih atau tahlil.

Karenanya, cukup beralasan bila imam Syafi'i mampu menghatamkan Alquran selama bulan Ramadan sebanyak enam puluh kali.

Maka, memperbanyak membaca Alquran sinyal kita dipastikan semakin kencang sebagai bukti penghambaan pada Allah.

Akibatnya, akan mengantarkan menjadi individu yang ikhlas dalam aktivitas keseharian, termasuk dalam beribadah.

Kedua, memahami dan mendalami Alquran. Langkah ini penting untuk memperkuat sinyal sebab Alquran bukan saja sebagai kitab bacaan, tapi sekaligus kitab suci untuk memandu jalan hidup manusia agar tetap pada reel yang diridhoi Allah Swt.

Bagaimana orang bisa berakhlak seperti Alquran, jika tidak memahaminya. Untuk itu memahami kandungannya sangat penting dengan belajar tanpa henti.

Pastinya, belajar kepada para ahlinya, bukan sekedar pada terjemahan. Salah langkah memahami akan berakibat fatal sebab akan mengganggu sinyal dengan Allah, yang mana nilai-nilai Qur'ani sebagai kalamNya bermuara pada upaya menciptakan kerahmatan.

Contoh yang paling nyata adalah tindakan menghalalkan segala cara dengan menebar teror atas nama Islam yang dilakukan oleh kelompok radikal.

Mereka memaknai Alquran sepotong-sepotong sesuai dengan nafsunya. Padahal ayat-ayat dalam Alquran memiliki hubungan yang saling menyempurnakan sehingga tidak bisa memahami yang satu, mengabaikan ayat yang lain.

Prinsip menjaga maqasid Alquran atau tujuan utama ia diturinkan menjadi sangat penting agar sinyal kita tidak putus akibat prilaku kita makin jauh dari rahmat Allah sebab dengan mudah masih suka menyakiti orang lain sambil membawa ayat Alquran sebagai legitimasi atau pembenar dalam bertindak.

"Momentum Nuzulul Quran, semoga menjadi jalan kita untuk menjaga sinyal ruhiyyah kehidupan secara konsisten sehingga kita dapat berhati-hati dalam melewati tahapan kehidupan, baik hidup bersama manusia atau alam ini. Lebih-lebih berhubungan dengan Allah," tutupnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved