Penemuan Mayat dalam Koper

Hendak Lihat Rekonstruksi Pembunuhan Guru Honorer Kediri, Bocah Ini Menangis, Ada Apa?

Bukannya menjawab pertanyaan polisi, bocah SD itu malah menangis tersedu-sedu.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/samsul hadi
Bocah SD menangis saat sepeda motornya dihentikan polisi di sekitar jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (24/4/2019). 

SURYA.co.id | BLITAR - Ada kejadian unik di lokasi penemuan jasad dalam koper di jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (24/4/2019).

Saat ratusan warga dan beberapa polisi sedang menunggu proses rekonstruksi kasus pembunuhan dan mutilasi tiba-tiba dikejutkan dengan bocah SD sedang mengendarai sepeda motor melintas di lokasi.

Bocah kelas lima SD yang diketahui bernam Zia (11) itu mengendarai sepeda motor tanpa memakai helm.

Polisi yang sedang berjaga di lokasi langsung menghentikan bocah yang mengenakan kaus seragam olah raga itu.

Polisi berusaha menanyai bocah SD itu hendak pergi ke mana.

Bukannya menjawab pertanyaan polisi, bocah SD itu malah menangis tersedu-sedu.

Bocah itu seperti ketakutan karena sepeda motornya dihentikan polisi.

"Dia naik sepeda motor tidak pakai helm. Dia masih kelas lima SD," kata Kasat Lantas Polres Blitar Kota, AKP Bayu Halim Nugroho, yang saat itu juga berada di lokasi.

Polisi berusaha menenangkan bocah SD itu. Tapi, bocah itu terus menangis.

Bocah itu menjawab pertanyaan polisi dengan suara terbata-bata.

Bocah itu mengaku ingin melihat proses rekonstruksi di lokasi.

Polisi kemudian mengambil ponsel yang dibawa bocah itu.

Polisi mencari nomor telepon keluarga bocah itu.

Tapi, polisi tidak menemukan nomor telepon keluarga bocah itu.

Akhirnya, polisi mengantarkan bocah itu pulang ke rumahnya.

"Katanya rumahnya dekat sini, sekitar 3 kilometer dari lokasi jembatan Karanggondang," ujar Bayu.

Bayu mengatakan peristiwa ini bisa menjadi peringatan bagi para orang tua.
Dia meminta para orang tua tidak membiarkan anaknya yang masih bawah umur mengendarai sepeda motor.

"Kalau terjadi apa-apa di jalan gimana. Orang tua jangan ceroboh membiarkan anaknya yang masih di bawah umur mengendarai sepeda motor," kata Bayu.

Ratusan Warga Padati Tempat Rekonstruksi

Ratusan warga berkumpul di jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, lokasi penemuan mayat tanpa kepala di dalam koper, Rabu (24/4/2019).

Para warga penasaran ingin menyaksikan langsung proses rekonstruki kasus pembunuhan disertai mutilasi dengan korban guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, Budi Hartanto.

Warga terlihat berkumpul di pinggir jalan dekat jembatan.

Sebagian warga lainnya tampak berdiri berjajar di pinggir tanggul sungai.

Warga menunggu proses rekonstruksi kasus itu yang dilakukan Polda Jatim.

"Penasaran ingin melihat langsung pelakunya," kata Untung, warga Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Untung mengaku penasaran ingin melihat langsung proses pelaku membuang jasad yang dimasukkan dalam koper.

Untung juga ingin melihat wajah pelaku.

"Pelaku informasinya warga Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu. Tetangga desa dengan saya, tapi saya tidak pernah melihatnya," ujarnya.

Sejumlah petugas dari Polres Blitar Kota juga terlihat mengamankan lokasi.
Polisi memasang garis polisi di sekitar jembatan. Warga dilarang memasuki areal yang telah dipasang garis polisi.

Kabagops Polres Blitar Kota, Kompol Hari Sutrisno mengatakan menerjunkan 150 personel untuk mengamankan proses rekonstruksi di lokasi.

Petugas pengamanan dibagi di dua lokasi, yaitu, di jembatan Desa Karanggondang dan di rumah orang tua salah satu pelaku, Aris Sugianto, di Desa Mangunan.

"Lokasi rekonstruksi ada dua tempat. Di jembatan lokasi penemuan jasad korban dan di rumah orang tua pelaku," kata Hari.

Saat ini, proses rekonstruksi masih dilakukan di Sambi, Kabupaten Kediri, tempat korban dieksekusi oleh pelaku.

Setelah dari Sambi, Kabupaten Kediri, pelaku akan dibawa ke Udanawu, Kabupaten Blitar, untuk proses rekonstruksi di tempat pembuangan jasad korban.

Seperti diketahui, Budi Hartanto, guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, dibunuh secara sadis oleh Azis Prakoso dan Aris Sugianto. Pelaku memenggal kepala Budi.

Setelah itu, pelaku memasukkan tubuh korban ke dalam koper dan dibuang di jembatan Desa Karanggandong, Kecamatan Udanawu.

Sedangkan kepala korban dibuang secara terpisah oleh pelaku di sungai wilayah Kras, Kandat, Kabupaten Kediri.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved