Detik-detik Wanita Transgender Dimutilasi Usai Hubungan Intim, Bagian Tubuhnya Dimasak di Dalam Oven
Detik-detik tubuh seorang wanita transgender dimutilasi lalu beberapa bagian tubuhnya dimasak di dalam oven oleh si pelaku, ada di artikel ini.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Akan tetapi, korban malah balik menegur Aziz.
"Diingatkan Aziz tapi korban tak terima, korban malah bilang ini bukan urusan kamu," tuturnya.
Tak cuma membantah teguran Aziz, tanpa diduga korban justru melayangkan sebuah tamparan ke arah pipinya.
"Tak terima, Aziz juga membalas," tambah Gupuh.
Akibat Aziz yang melawan, korban lantas mengambil sebilah golok sepanjang sekitar 10 sentimeter yang tergeletak di sebuah tempat duduk atau bale di depan warung.
Golok tersebut diambil korban untuk disabetkan ke arah Aziz.
"Korban itu malah mengambil golok lalu diayunkan ke arah Aziz. Tapi Aziz bisa menangkis," lanjutnya.
Usai menangkis, Aziz yang berupaya merebut golok dari tangan korban, ternyata berhasil.
Tanpa pikir panjang, mengingat senjata golok telah berpindah tangan.
Kali ini justru Aziz yang berbalik menyabetkan golok tersebut ke arah korban.
Sabetan pertama tak langsung menumbangkan korban, namun sabetan Aziz mampu mengenai lengan kiri korban.
"Kemudian korban jatuh tertelungkup, lalu teriak-teriak, saat itulah Aziz berkali-kali menyabetkan golok," katanya.
Gupuh menerangkan, bersamaan dengan aksi Aziz yang telanjur kalap bertubi-tubi mengibaskan sabetan, Aris Sugianto muncul membantunya, menyumpal mulut korban hingga meregang nyawa.
"Jadi mulut korban disumpal, makanya hasil otopsi menunjukkan korban mati karena kehabisan nafas," jelasnya.
Setelah korban dipastikan tumbang dan meregang nyawa, lanjut Gupuh, kedua tersangka ini berupaya menghilangkan jejak dengan cara membuang mayat tersebut ke suatu tempat.
Namun sebelum itu keduanya masih harus menemukan cara memindahkan mayat korban.
Maka, ungkap Gupuh, muncullah ide dari Aris Sugianto memasukkan mayat korban ke dalam sebuah koper milik ibunya.
"Aris waktu itu ya langsung pulang, ambil koper milik ibunya," tuturnya.
Lalu saat proses pengemasan mayat ke dalam koper, muncul masalah baru.
Gugup menambahkan, ternyata koper tersebut tidak muat.
"Pas dimasukin gak cukup, dikeluarkan lagi, lalu Aris usul kepala korban dipotong," katanya.
Usai kepala korban dipotong, akhirnya mayat tersebut muat disimpan ke dalam koper tersebut.
Gupuh menyebut, mayat korban ditekuk secara paksa di dalam koper. Lalu dibuang di bawah jembatan Karang Gondang, Udanawu, Blitar.
Sedangkan kepala korban diwadahi kantong kresek untuk dibuang di bantaran sungai Ploso Kerep, Bleber, Kras, Kediri.
"Kejadian itu dilakukan Selasa malam," tambahnya.
Dalam penjelasannya, Kombes pol Gupuh Setiono menyatakan ada sejumlah motif pembunuhan yang saling terkait.
Di satu sisi ada motif asmara, namun di sisi yang lain juga terjadi motif perselisihan diantara kedua pelaku dan korban.
"Hubungan asmara sesama jenis, terus berakhir perselisihan karena tidak diberikan uang dan berakhir dengan pertengkaran yang mengakibatkan korban dibunuh," tandasnya. (tribunjatim.com/luhur pambudi)
*Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Seorang Dokter Memutilasi Pasangan Kencannya Setelah Tahu Korban Dulunya Ternyata Pria