Sambang Kampung Pulosari Surabaya
Joko Sumarsono Buat Patung dari Barang Bekas, Dada berbahan Bodi Motor dan Lengan dari Paralon
Joko Sumarsono membuat patung dari barang bekas, bagian dada berbahan bodi motor dan lengan dari paralon.
Penulis: Delya Octovie | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Ada yang menarik dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) Kampung Pulosari 3-K RT 2 RW 7, yakni kehadiran patung Transformers.
Apalagi, patung tersebut ditempatkan bersama patung Suro dan Boyo, dekorasi TPS yang ala desa, serta patung kerbau.
Pria dibalik patung Transformers ini adalah Joko Sumarsono (45), seorang seniman berbahan dasar barang bekas yang sehari-harinya bekerja di bidang dekorasi.
"Saya ini orang dekorasi untuk acara-acara rapat, pernikahan, peluncuran, dan lain-lain. Dari dulu memang ada jiwa seni, itu saya buat kincir air dari kayu palet buah," katanya sambil menunjuk kincir air di atas kolam dan taman buatan di dekat TPS.
Joko yang asli Magetan ini bercerita, ia membuat sesuatu selalu dari barang bekas. Kalau tidak, rasanya percuma, lebih baik sekalian beli yang baru. Ia memulai hobinya ini sejak empat tahun lalu.
"Pertama kali saya buat bunga dari karung goni, lalu saya buat becak kecil juga. Saya ini gara-gara lihat sampah itu, rasanya kok ingin bisa diberi nilai jual, supaya banyak yang meniru. Saya sendiri tidak untuk dijual, saya hobi saja," tuturnya.
Setelah itu, Joko banyak bereksperimen, yang paling ia kagumi adalah pot dari handuk.
Ia tidak menyangka handuk bisa menjadi pot yang kokoh, dan semuanya berawal dari ketidaksengajaan, saat ia menyadari handuk yang ia gunakan untuk membersihkan proses keramik jadi kaku.
"Ternyata kaku, wah, ini bisa dibentuk," ucapnya.
Pecinta pecel ini mengaku sama sekali tak ada keinginan menjual hasil karyanya.
Ia biasa memberikan secara cuma-cuma hasilnya kepada siapapun yang menginginkannya, atau disumbangkan ke kampung, seperti patung Transformers ini yang akan mendiami greenhouse.
"Saya memang maunya di sini ada tempat foto untuk anak-anak, boneka-boneka besar begitu, biar jadi tempat wisata greenhouse ini," ujarnya.
Joko mengerjakan patung Transformers tersebut seorang diri selama dua bulan, karena ia mengerjakan tiap pulang kerja.
Patung dibuat dari berbagai macam sampah yang ia temukan di bank sampah kampung, mulai dari selang shower, paralon, bodi motor, selang kompor gas, tutup botol, dan lain-lain.
"Saya ingin saja, anak-anak itu mesti senang. Saya bawa ke atas waktu itu, wah yang mengikuti banyak," katanya sambil tersenyum.