Kilas Balik
Kim Jong Un Rekrut 2.000 Perawan yang Sewaktu-waktu Siap Layani Hubungan Intim, Ini Syaratnya
Kim Jong Un merekrut 2.000 perawan yang dilatih untuk sewaktu-waktu siap melayani hubungan intim dengan sang diktator atau pejabat tinggi di sana.
Gadis-gadis yang masuk Kippumjo tersebut diduga dipilih secara acak oleh tentara.
Namun kadang-kadang dipilih dari sekolah mereka sendiri dan dipaksa untuk melayani lingkaran militer kecil elite Korea Utara.
Sejarah medis mereka diperiksa secara seksama, dan pemeriksaan rutin dilakukan untuk memastikan keperawanan mereka tetap utuh.
Klaim tersebut telah dilakukan oleh sejumlah pembelot yang berhasil kabur dari Korea Utara.
Seorang wanita menceritakan kisahnya kepada Marie Claire pada tahun 2010 setelah dia melarikan diri ke Korea Selatan.
Dia mengatakan bahwa saat dia berusia 15 tahun penjaga membawanya dari kelas secara tiba-tiba dan bertanya apakah dia pernah berhubungan seks dengan anak laki-laki.
Dia menghabiskan satu dekade penuh untuk melayani Kim Jong-il, ayah dari Kim Jong-un, yang tidak pernah memanggilnya untuk melakukan hubungan intim.
Tapi dia yakin dia akan dipanggil untuk melayani hubungan intim jika dia tinggal lebih lama.
Kim Jong-un, yang menikahi penyanyi Ri Sol-ju dan memiliki seorang anak perempuan, telah membangkitkan tradisi tersebut.
Terbongkar Hotman Paris Coblos Jokowi atau Prabowo? Fotonya Pamerkan Jari Banjir Ribuan Komentar!
• Update Bayi Tertukar di Surabaya, Rumah Sakit Ngotot Tak Lakukan Kesalahan, Sampai Ada Tes DNA
• Sikap Tegas Panglima TNI & Kapolri di Tengah Proses Hasil Real Count Pemilu 2019, Tak Ada Toleransi
• Live Streaming Hasil Hitung Cepat (Quick Count) Pilpres & Pemilu 2019, Jokowi vs Prabowo di Televisi
• Hasil Quick Count (Hitung Cepat) Jokowi vs Prabowo di Pilpres 2019, Ini 6 Link Live Streaming di HP
Ia mengirim pejabatnya untuk merekrut wanita muda yang tinggi dan cantik.
Sebaliknya, seorang wanita yang melarikan diri dari sebuah kamp kerja paksa Korea Utara mengungkapkan bagaimana dia terpaksa membersihkan toilet dengan tangannya yang telanjang.
Sementara itu orang-orang memakan tikus untuk bertahan hidup.
Dia menghabiskan satu tahun di salah satu kamp penahanan Korea Utara setelah dideportasi dari China di mana dia melarikan diri karena dia khawatir kelaparan sampai mati.
Berbicara kepada Amnesty International dalam sebuah film berjudul 'The Other Interview', Ji-hyun berkata, "Sungguh sangat tidak terkatakan.