7 Fakta Baru Kematian Budi Hartanto, Guru Honorer Kediri, dari Kisah Asmara hingga Orientasi Seksual

7 Fakta Baru Kematian Budi Hartanto, Guru Honorer Kediri, dari Kisah Asmara hingga Orientasi Seksual

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Instagram
7 Fakta Baru Kematian Budi Hartanto, Guru Honorer Kediri, dari Kisah Asmara hingga Orientasi Seksual 

SURYA.co.id - 7 fakta terbaru terkait kasus pembunuhan guru honorer asal Kediri, Budi Hartanti (28), yang tewas tanpa kepala di pinggiran sungai Termas Lama, Desa Karanggondang, Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019).

Peristiwa pembunuhan yang menewaskan Budi Hartanto disebut kelewat sadis lantaran jenazah tak hanya ditemukan tanpa kepala, namun juga dimasukkan ke dalam sebuah koper.

Fakta-fakta terbaru kasus guru honorer yang dimutilasi tersebut mulai didalami penyidik Polresta Kediri dan Polda Jatim untuk mengungkap pelaku pembunuhan.

Penyidik polisi kini fokus pada motif asmara dan orientasi percintaan 'menyimpang' sang guru honorer untuk memburu pelaku.

Merangkum data yang didapat SURYA.co.id dari lapangan tentang kasus guru honorer tewas tanpa kepala, berikut 7 fakta terbarunya.

FAKTA TERBARU Guru Honorer Dimutilasi: Identitas Pelaku, Hasil Pencarian Kepala dan Curhat Ibunda

Viral Video Kronologi Penemuan Harta Karun Rp 4 Miliar Mirip Telur dalam Perut Ayam

Deddy Corbuzier Murka Pacarnya Diajak Hubungan Intim oleh Anak SMA, Ungkap Dugaan Identitas Pelaku

Terungkap, HP Guru Honorer Kota Kediri yang Dimutilasi Masih Aktif 4 Jam Sebelum Tubuhnya Ditemukan

4 Fakta Terbaru Guru Honorer Dimutilasi Mulai Motif Asmara, Percintaan Menyimpang dan Chat WA & IG

1. Dilakukan lebih dari satu orang

Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menegaskan, pelaku pembunuhan dan mutilasi guru honorer asal Kediri, dilakukan lebih dari satu orang.

"Pelaku pembunuhan minimal ada yang membantu menghabisi korban," katanya pada awakmedia, Sabtu (6/4/2019).

Barung menambahkan, pelaku tidak mungkin melakukan proses pembunuhan dan pembuangan mayat seorang diri di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar.

"Artinya pembunuhan itu ada yang membantu dan ada yang memperlancar," tandasnya.

Sekadar diketahui, sesosok mayat ditemukan di dalam koper yang tergeletak di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar, Rabu (3/4/2019).

Mayat berjenis kelamin laki-laki itu bernama Budi Hartanto (28), warga Jalan Taman Melati, Tamansari, Kediri.

Ia dikenal pendiam, dan berprofesi sebagai guru kesenian di SDN Banjarmlati yang berstatus sebagai guru honorer.

2. Polisi buru dua orang teman dekat korban

Pelaku pembunuhan dan mutilasi Budi Hartanto (28) guru honorer asal Kota Kediri, diperkirakan orang dekat dan sangat dikenal korban.

"Pelaku diperkirakan sangat dekat dan sangat mengenal korban," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera, Sabtu (6/4/2019).

Kedekatan yang terjadi antara korban dan pelaku, ungkap Barung, karena kesamaan lingkungan sosial yang dilakukan keduanya dalam sebuah komunitas.

"Karena berhubungan juga dengan lingkungan atau komunitas yang sedang digeluti oleh korban," lanjutnya.

Barung meyakini, pelaku pembunuhan dan mutilasi dilakukan lebih dari satu orang.

"Jadi bukan pelaku tunggal. Artinya pembunuhan itu ada yang membantu atau memperlancar," ujarnya.

Sejauh proses penyidikan berlangsung, lanjut Barung, sudah ada 16 orang saksi yang diperiksa.

Di luar 16 orang saksi itu, ungkap Barung, terdapat dua orang terduga kuat sebagai pelaku.

"Saat ini kami sedang lakukan pengejaran terhadap 2 orang itu," tandasnya.

3. Handphone milik korban masih aktif 4 jam sebelum jenazahnya ditemukan

Ponsel milik Budi Hartanto ternyata masih aktif hingga empat jam atau pukul 04.00 WIB sebelum tubuhnya ditemukan, Rabu (3/4/2019).

Hal tersebut diungkapkan, Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera.

"Iya di lokasi itu ponsel korban diketahui mati untuk pertama kali," katanya, Sabtu (6/4/2019).

Berdasarkan penyidikan, di jam terakhir ponsel korban aktif, ponsel tersebut teridentifikasi berada di Kawasan Kediri.

"Ponsel korban menyala terakhir, di suatu tempat di jam 04.00 dini hari di wilayah Kediri," katanya.

Barung menduga, saat itu ponsel korban sedang dikuasai oleh pelaku.

"Karena HPnya (korban) masih dikuasai oleh seseorang," tandasnya.

Sekadar diketahui, sesosok mayat ditemukan di dalam koper yang tergeletak di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar, Rabu (3/4/2019).

Mayat berjenis kelamin laki-laki itu bernama Budi Hartanto (28), warga Jalan Taman Melati, Tamansari, Kediri.

Ia dikenal pendiam, dan berprofesi sebagai guru kesenian di SDN Banjarmlati yang berstatus sebagai guru honorer.

Atta Halilintar Sebut-sebut Hotman Paris Saat Ditanya Soal Beli Subscribers, Gak Semudah itu

Kriss Hatta Prediksi 3 Alasan Hilda Vitria Putus, Billy Syahputra: Buat Apa Kalau Hatinya Nggak Baik

4 Fakta Terbaru Vanessa Angel Mau Langsung Hubungan Intim dengan Menteri, Cuma Dibayar Separuhnya

Lina Sule Cerai - Terciduk Momong Bayi, Ini Kondisi Terkini Ibu Rizky Febian Usai 6 Bulan Cerai

4. Pelaku Diduga Orang Dekat Korban

Pelaku pembunuhan dan mutilasi Budi Hartanto (28) guru honorer asal Kota Kediri, diperkirakan orang dekat dan sangat dikenal korban.

"Pelaku diperkirakan sangat dekat dan sangat mengenal korban," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera, Sabtu (6/4/2019).

Kedekatan yang terjadi antara korban dan pelaku, ungkap Barung, karena kesamaan lingkungan sosial yang dilakukan keduanya dalam sebuah komunitas.

"Karena berhubungan juga dengan lingkungan atau komunitas yang sedang digeluti oleh korban," lanjutnya.

Barung meyakini, pelaku pembunuhan dan mutilasi dilakukan lebih dari satu orang.

"Jadi bukan pelaku tunggal. Artinya pembunuhan itu ada yang membantu atau memperlancar," ujarnya.

Sejauh proses penyidikan berlangsung, lanjut Barung, sudah ada 16 orang saksi yang diperiksa.

Di luar 16 orang saksi itu, ungkap Barung, terdapat dua orang terduga kuat sebagai pelaku.

"Saat ini kami sedang lakukan pengejaran terhadap 2 orang itu," tandasnya.

Penantian Firasat Guru Honorer Terungkap di Dua Postingan Terakhir, Ditujukan kepada Seseorang, Siapakah Dia?
Penantian Firasat Guru Honorer Terungkap di Dua Postingan Terakhir, Ditujukan kepada Seseorang, Siapakah Dia? (Capture IG)

Kronologi Suami Gugat Istrinya Rp 273 Juta Usai Malam Pertama, Mengaku Ketakutan dan Merasa Ditipu

Cara Beli Tiket Persebaya Surabaya vs Arema FC Final Piala Presiden 2019, Diskon hingga 20 Persen

VIRAL VIDEO Pria Bermobil Bentak Polisi Agar Bukakan Penutup Jalan CFD, Saya Bawa Pejabat Loh

5. Motif Asmara dan Orientasi Seksual Berbeda

Perkembangan penyelidikan penemuan mayat dalam koper yang merupakan guru honorer di Blitar, Polda Jatim menyebut, motif pembunuhan mengarah pada persoalan asmara.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Frans Barung Mangera, menerangkan beberapa dugaan motif pembunuhan yang disampaikan sebelumnya, semakin tak terbukti, seperti dugaan motif ekonomi dan motif perampokan.

Namun, lanjut Frans Barung, hasil proses penyidikan yang masih berlangsung menunjukkan, motif asmara dalam kasus tersebut semakin menguat.

"Jadi kami hilangkan motif perampokan atau ekonomi, kami masuk pada motif asmara," katanya saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Jumat (5/4/2019).

Barung mengungkapkan, temuan lain yang diperoleh penyidik berdasarkan keterangan para saksi, didapatkan keterangan bahwa korban memiliki kecenderungan orientasi seksual yang berbeda dari kebanyakan orang.

"Nah inilah yang akan tim penyidik dalami berkaitan dengan orientasi seksual yang berbeda," lanjutnya.

Barung tak menyebut secara eksplisit tentang maksud dari 'orientasi seksual yang berbeda'.

Namun, kuat dugaan korban memiliki orientasi seksual sesama jenis.

"Ada kecenderungan ke arah situ sih," tandasnya.

Guru Honorer Kediri posting di Instagram
Guru Honorer Kediri posting di Instagram (Capture IG)

6. Periksa PNS atau ASN asal Nganjuk

Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera mengungkapkan, penyidik baru saja periksa dua orang saksi baru.

Sehingga, total saksi dalam proses pengungkapan kasus ini sejauh ini sedikitnya berjumlah 14 orang.

"Dia kami periksa kemarin (kamis), sampai malam, kami sudah pulangkan saksi itu," katanya saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Jumat (5/4/2019).

Seorang saksi baru tersebut, ungkap Barung, adalah seorang pegawai negeri sipil (PNS) atau aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kabupaten Nganjuk.

"Dia kami periksa dan kami uji alibinya," lanjut Barung.

Setelah beberapa jam proses pemeriksaan berlangsung, lanjut Barung, ternyata keterangan ASN tersebut terbukti konsisten sesuai dengan pernyataannya sejak awal.

"Saat kami uji alibinya, ternyata tidak ada hubungannya. Meskipun saksi mengaku pernah komunikasi dengan korban," katanya.

Artinya, alibinya yang menyatakan tidak ada kaitannya dengan tewasnya guru honorer tersebut, adalah benar.

"Ini benar, pada hari dan jam saat kematian korban, saksi tidak ada sangkutpautnya," tandasnya.

Kendati demikian, lanjut Barung, Polda Jatim akan terus gali informasi pada saksi tersebut.

7. Tiga postingan Instagram (IG) terakhir

Tiga postingan Budi Hartanto (28), guru honorer Kediri sebelum mayatnya ditemukan tanpa kepala di dalam koper, banjir komentar oleh netizen (warganet).

Fakta terbaru yang dihimpun Surya.co.id menyebutkan, Budi Hartanto semasa hidupnya mengelola sanggar tari modern yang diberi nama CK Dance Home di kawasan Ruko GOR Jayabaya, Kota Kediri.

CK Dance Home menyiapkan penari sexy dancer, tari kontemporer, traditional dance, cabaret dance dan modern dance female dan male.

Pantauan pada Kamis (4/4/2019), sanggar CK Dance Home sudah tiga hari terakhir tutup.

Lokasi sanggar ini juga dipergunakan oleh Budi Hartanto untuk membuka warung Royal Cafee Kediri pada malam hari.

Selain itu, Budi Hartanto juga mengelola Izal Bilyard, arena biliar yang ada di samping sanggar CK Dance Home.

Namun pengelolaan arena biliar baru dilakukan setahun terakhir.

Duka kerabat dan teman-teman Budi Hartanto rupanya juga terlihat di media sosial.

Tiga postingan terakhir Budi Hartanto di akun Instagramnya (IG) kini ramai ucapan duka dan doa.

Pantauan TribunJatim.com (grup Surya.co.id), Budi Hartanto sempat mengunggah postingan di Instagram pada bulan Maret.

Tanggal 10 Maret 2019, Budi Hartanto mengunggah fotonya saat berada di dekat sebuah mobil berwarna putih.

Ia tampak memakai kaus putih dan selana santai berwarna abu-abu.

"Sendiri bukan berarti tak laku," tulisnya, dikutip TribunJatim.com (grup Surya.co.id), Jumat (5/4/2019).

Kemudian, di postingan tanggal 13 Maret 2019, Budi Hartano menulis caption soal menunggu, di fotonya berbaju merah.

Ia tampak meletakkan tangannya di atas dagu dan tersenyum ke arah kamera.

"Kamu yang aku tunggu...," tulisnya.

Lalu, Budi Hartanto juga mengunggah postingan pada tanggal 26 Maret 2019.

Itu adalah postingan terakhirnya.

"Terlalu fokus ke kamu (emoji),"

Postingan tersebut kini ramai mendapat komentar dari para warganet.

Mereka mengucapkan duka hingga doa untuk almarhum.

Vanessa Angel Minta Langsung Hubungan Intim dengan Menteri Rp 60 Juta, Ternyata Pemakainya Rian

VIRAL VIDEO Detik-detik Pemuda 26 Tahun Bunuh Kekasih Berusia 75 Tahun Usai Berhubungan Intim

Kriss Hatta Prediksi 3 Alasan Hilda Vitria Putus, Billy Syahputra: Buat Apa Kalau Hatinya Nggak Baik

sept.an: innalillahi masss. semoga di terima di sisi allah swt, amin

tarumanis: Turut berduka cita, semoga amal ibadahnya diterima disisi-Nya dan bagi pelaku segera ditemukan dan dihukum setimpal

agusr500: Turut berduka mas, semoga amal ibadah mu diterima Allah... Dan surga jd tempat mu di sana amin

imambarraberre: YaAllah mas budi

andre_prasetyo96: Innalillah... #restinpeace #postinganterakhir #lastpost

thebolifee_: Alfatihah

mediakediri: semoga alam dan ibadahnya di terimanya di sisinya.. amin

lukas.bataya: semoga tenang di sisiNYA.. dan semoga pelaku lekas dihakimi...

linaratna20: Semoga husnul khotimah aamiin.

Klarifikasi Anak SMA yang Mengajak Hubungan Intim Pacar Deddy Corbuzier, Ngaku Bukan Dia yang Nulis

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved