Berita Malang Raya

Kisah Gadis 15 Tahun Asal Malang, Pernah Jadi Korban Trafficking Hingga Terjerat Kasus Pembunuhan

Kisah gadis 15 tahun asal Malang, pernah jadi anak jalanan, korban trafficking hingga akhirnya terjerat kasus pembunuhan

Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
kompas.com/ronny adolfo buol
Ilustrasi 

Sementara orangtuanya B, berada di kawasan Kabupaten Malang.

Kata Pipih, kedua orangtuanya sudah tidak sanggup lagi mengayomi B.

Hingga saat ini, Dinsos Kota Malang mengelola sampai 500-an anak.
Kebanyakan mereka adalah anak-anak yang putus sekolah dan menjadi anak jalanan.

Agar peristiwa seperti B tidak menimpa anak-anak lainnya, Pipih mengajak agar para keluarga memberikan kepedualian.

Pun lingkungan sekitar yang katanya sangat berperan besar membentuk karakter anak.

“Jika hanya dibebankan pada Dinsos tidak bisa. Kami keterbatasan anggaran dan SDM. Selain anjal, ada hal lain yang kami pikirkan. Jadi memang peran keluarga, lingkungan serta masyarakat sangat penting,” katanya.

Ajeng Rahayu Prastiwi, seorang petugas Dinsos Kota Malang yang mendampingi kasus B nampak terpukul mengetahui B menjadi tersangka kasus pembunuhan.

Padahal, kata Ajeng, selama ini dirinya telah berbuat banyak agar B bisa berubah.

“Sejujurnya saya nelangsa sekali. Kunjungan ke rumah sudah. Bimbingan psikologis dan sosial sudah. Tapi masih saja ada sela hal negatif,” ungkap Ajeng.

Dijelaskan lebih jauh oleh Ajeng, B dulunya pernah menjadi vokalis di tempat rehabilitasi Dinsos Kota Malang.

Namun kemudian keluar karena mendapat iming-iming kerja.

Ternyata, iming-iming kerja yang datang ke B adalah jebakan.

Ia pun menjadi korban traficking. B menjadi pemandu tempat karaokean di Tretes, Kabupaten Pasuruan.

Hingga suatu ketika terkena razia oleh Dinsos Kabupaten Pasuruan.

“Januari lalu dia menjadi korban traficking. Dua minggu di sana,” ujar Ajeng.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved