Kilas Balik
Kisah Pembunuh Terkejam, Mutilasi Korban & Darahnya Dibikin Kue lalu Dibagikan ke Orang Lain
Kisah pembunuh terkejam datang dari Italia. Dia mutilasi tubuh korban menjadi 9 bagian. Dagingnya digunakan untuk bahan sabun dan darahnya untuk kue.
Cianciulli juga meminta Soavi untuk menulis surat kepada temannya dan mengatakan untuk tidak memberitahukan kepergiannya kepada siapapun.
Soavi kemudian datang menemui Cianciulli untuk terakhir kalinya sebelum keberangkatannya.
Sama seperti Setti, Cianciulli memberinya minuman anggur yang membuat Soavi pingsan. Setelah itu, ia dibunuh dengan kapak.
Pembunuhan tersebut dikatakan terjadi pada 5 September 1940.
Virginia Cacioppo menjadi korban terakhir pembunuhan yang dilakukan Cianciulli. Cacioppo adalah mantan penyanyi soprano.
Cianciulli memberitahunya tentang adanya lowongan pekerjaan di Florence sebagai sekretaris untuk seorang impresario.
Sama seperti yang dikatakan kepada dua wanita lainnya, Cacioppo diperintahkan untuk tidak memberi tahu kepada siapapun tentang kepergianya.
Pada 30 September 1940, Cacioppo datang untuk mengucapkan selamat tinggal pada Cianciulli.
Cianciulli kemudian menjelaskan apa yang terjadi selanjutnya di mana ia menggunakan daging Cacioppo dan mengubahnya menjadi sabun.
Pembunuhan ini terungkap setelah saudara ipar Cacioppo curiga atas hilangnya Cacioppo secara tiba-tiba.
Dia kemudian melaporkan kepada pihak berwenang setelah mengetahui bahwa Cacioppo terakhir kali terlihat memasuki rumah Cianciulli. Cianciulli pun kemudian ditangkap.
Pada awalnya, ia bersikeras membantah telah membunuh siapa pun. Namun, setelah Giuseppe diduga terlibat dalam pembunuhan Cacioppo, ia akhirnya mengakuinya.
Tidak hanya itu, Cianciulli juga diperintahkan untuk menghabiskan tiga tahunnya di rumah sakit jiwa.
Pada 15 Oktober 1970, pada usia 76 tahun, Cianciulli meninggal di rumah tahanan wanita di Pozzuoli akibat menderita pitam otak dalam waktu yang lama.
Beberapa barang yang digunakannya saat membunuh seperti kapak dan baskom, ditampilkan di Museum Kriminologi di Roma.
Artikel ini sudah tayang di NationalGeographic.Co.Id dengan judul "Leonarda Cianciulli, Pembunuh yang Gunakan Darah Korbannya untuk Membuat Kue".
Guru Honorer Kediri korban mutilasi
Jenazah Budi Hartanto (28), guru honorer korban mutilasi yang mayatnya ditemukan dalam koper di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar dimakamkan tanpa kepala.
Jenazah guru honorer ini telah dimakamkan keluarganya di Pemakaman Umum Kelurahan Tamanan, Kota Kediri, Kamis (4/4/2019) dini hari.
Jenazah korban tiba di rumah duka pada Rabu (3/4/2019) tengah malam.
Selanjutnya kerabat dan tetangganya melakukan sholat jenasah di ruang tengah rumah duka.
Jenasah korban dikemas dalam peti.
Selanjutnya setelah liang kubur di pemakanan siap, jenasahnya diberangkatkan ke makam.
Ratusan pelayat memenuhi rumah duka ikut mengantarkan jenasahnya di pemakaman.
Namun pemakaman jenazah Budi Hartanto tanpa disertai dengan bagian kepalanya.
Karena kepala korban yang dimutilasi oleh pelaku sampai saat ini masih belum ditemukan.
Sementara prosesi pemakaman sendiri usai sekitar pukul 2.00 dini hari.
Mayat dalam koper yang ditemukan di tepi sungai lahar bawah jembatan Desa Karanggondang Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019) (IST)
Di makam korban yang masih berstatus perjaka juga dipenuhi taburan bunga.
Keluarga korban terlihat sangat terpukul dengan kepergian yang tragis. Ibunya Ny Hamidah terlihat shock dengan kejadian yang menimpa putra sulung dari tiga bersaudara.
Budi Hartanto selain menjadi guru kesenian honorer di SDN Banjarmlati 3 juga membuka usaha warung kopi di kawasan GOR Jayabaya, Kota Kediri. Usaha lainnya jual beli HP dan pulsa.