Berita Jember
Sampoerna Kayoe Targetkan Kenaikan Produksi Kayu Lapis
Saat ini, Sampoerna Kayoe memiliki 15 pabrik di Indonesia, dan empat unit berada di Jawa Timur yakni di Jember, Banyuwangi, Madiun, dan Jombang.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Cak Sur
SURYA.co.id | JEMBER - Sampoerna Kayoe atau PT Sumber Graha Sejahtera bakal mengoptimalkan kapasitas produksi plywood (kayu lapis) tahun ini.
Produksi plywood Sampoerna Kayoe tahun 2018 mencapai 830 ribu meter kubik, dan tahun ini akan ditingkatkan menjadi 920 ribu meter kubik.
"Ada peningkatan produksi sekitar 10 - 15 persen dibandingkan tahun lalu. Kami akan mengoptimalkan kapasitas produksi di pabrik kami. Karena tingginya antusiasme pemasok dan petani yang menambah produksi sehingga kami harus mengikuti irama mereka dengan menyerap hasil produksi sengon di tingkat petani dan pemasok," kata Operational Director Sampoerna Kayoe, Harry Handojo usai acara gathering bersama 400 orang pemasok kayu di Jawa Timur di Hotel Cempaka Hill di Jember, Sabtu (23/3/2019).
Untuk menyerap produksi kayu dari petani dan pemasok itu, kata Harry, Sampoerna Kayoe bakal memaksimalkan kapasitas produksi pabrik.
Peningkatan produksi ini sekaligus untuk menambah pasokan ekspor plywood Indonesia. Sampoerna Kayoe, salah satu pengekspor kayu olahan asal Indonesia, mengeskspor 35 persen plywood dari total produksi playwood pabrik tersebut setiap tahun. Tahun 2019 ini, target ekspor dinaikkan antara 40 - 45 persen.
"Ini seiring program pemerintah, dan masih terbukanya pangsa pasar kayu di dunia. Peluang ekspor masih sangat besar," imbuhnya.
Tujuan penjualan kayu lapis Sampoerna Kayoe itu ke 40 negara di dunia seperti Jepang, Korea, India, Amerika Serikat, juga sejumlah negara di Asia Tenggara dan Eropa.
Meskipun peluang pasar kayu olahan masih luas, namun ekspor kayu lapis Indonesia masih kalah dibandingkan tahun 2000-an di mana bisa mencapai sekitar 12 juta meter kubik per tahun. Saat ini ekspor kayu lapis Indonesia masih separo di bawah angka tersebut.
Penyebabnya antara lain karena adanya aturan pemerintah tentang pelarangan pengolahan kayu alam, yang kemudian diganti dengan kayu tanaman. Sementara kayu tanaman membutuhkan waktu tumbuh. Seperti sengon membutuhkan waktu enam tahun untuk panen.
"Meskipun antusiasme petani dan pemasok saat ini sangat bagus. Ini juga karena upaya perusahaan seperti di tempat kami yang harus mengajarkan dan menumbuhkan kepercayaan kepada petani untuk mau menanam kayu sengon. Kami di Jawa menjadi pionir penanaman kayu tanaman ini, dan harus menumbuhkan kepercayaan kepada petani untuk mau menanam," tegas Harry.
Saat ini, petani kayu tanaman terus tumbuh di Indonesia, sebagian besar di Jawa. Produksi kayu lapis Sampoerna Kayoe sebagian besar sekitar 50 persen berasal dari Pulau Jawa.
Saat ini, Sampoerna Kayoe memiliki 15 pabrik di Indonesia, dan empat unit berada di Jawa Timur yakni di Jember, Banyuwangi, Madiun, dan Jombang. Petani pemasok kayu mitra Sampoerna Kayoe mencapai 40 ribu orang.
Untuk mendongkrak produksi juga, Sampoerna Kayoe membagikan bibit sengon kepada petani pemasok kayu. Pembagian bibit antara lain disalurkan secara simbolis saat acara gathering tersebut. Sampoerna Kayoe juga memberikan pendampingan kepada petani.
Seorang petani pemasok kayu, Imam mengatakan kemitraan antara petani pemasok kayu dan perusahaan meningkatkan kesejahteraan petani.
"Terutama di Jember, dan juga kemitraan ini mampu merekrut banyak tenaga kerja. Dan saran kami, tidak cukup hanya bantuan bibit yang kami butuhkan, namun juga fasilitas lain mungkin seperti pupuk dan pembinaan. Kami harapkan keluhan dan harapan ditampung, dan jika ada permintaan fasilitas yang setelah dianalisa bisa diadakan kami harapkan bisa diadakan. Sehingga petani pemasok ini semakin maju, dan jumlahnya semakin banyak dengan kualitas produksi yang semakin bagus," tegas Imam.