Mancanegara
Kronologi Pilot JetBlue Bius dan Perk*osa Pramugari di Hotel, Terungkap dari Bir yang Dicampur Obat
Kronologi pilot maskapai JetBlue diduga telah melakukan pemerkosaan terhadap dua pramugari JetBlue.
SURYA.co.id | WASHINGTON DC - Kronologi pilot maskapai JetBlue diduga telah melakukan pelecehan seksual dengan cara memperk*osa dua pramugari JetBlue.
Dua pramugari JetBlue tersebut kemudian menggugat dua pilot dan perusahaan maskapai JetBlue atas kasus tersebut.
Dalam gugatannya, pramugari JetBlue mengaku telah diberi obat dan salah satu dari mereka diperkosa oleh pilot ketika singgah di Puerto Rico.
Seperti dilansir Kompas.com dari NBC News, Jumat (22/3/2019), dua pramugari JetBlue menuding dua pilot memberi minuman bir yang dicampur obat sehingga membuat mereka terbius, kemudian salah satu perempuan mendapat pelecehan seksual.
• VIDEO Detik-detik Bulan Madu Syahrini dan Reino Barack di Swiss, Manja & Mesra Diiringi Lagu Restu
• Rumah Mewah Atta Halilintar Ternyata Dihuni 2 Makhluk Gaib, Bahkan Ada yang Mengikuti Sang Youtuber
• Video Sosok Gaib Huni Rumah Mewah Atta Halilintar Dilukis Master Limbad : Dia Jahat Banget
• 3 Siswi SMP di Ende Korban Pencabulan Kepala Sekolah, Orang Tua Ramai-ramai Datangi Sekolah
Insiden tersebut terjadi pada Mei 2018, namun baru terungkap dalam dokumen pengadilan pada Senin lalu.
Gugatan juga menunjukkan, pilot dengan sengaja menularkan penyakit seksual kepada salah satu pramugari.
Peristiwa itu berawal ketika mereka tiba di San Juan setelah penerbangan dari Washington DC.
Bersama dengan satu rekan perempuan lain, mereka check in ke sebuah hotel sebelum menuju ke pantai.
Mereka dijadwalkan meninggalkan Puerto Rico menuju Newark pada hari berikutnya.
Ketika kru perempuan berada di pantai, mereka bertemu dengan dua pria yang merupakan pilot JetBlue.
Seorang pilot memberi mereka bir yang diyakini telah tercampur obat.
Salah satu dari mereka diperkosa oleh pilot, sementara yang lainnya tampak tak sadarkan diri terbaring di tempat tidur.
Pilot juga memperkosa satu kru lain yang tidak mengajukan gugatan.
"Terima kasih telah membuat fantasiku menjadi kenyataan," demikian pernyataan pilot menurut penurutan korban.
Mereka merasa perusahaan tidak menanggapi secara memadai keluhan mereka.