OTT KPK

Khofifah Siap Blak-blakan kepada KPK, terkait Tudingan Rommy : Tidak Masuk Akal

Kasus perkara jual beli jabatan Kemenag ( Kementerian Agama) yang melibatkan M Romahurmuziy makin menggelinding setelah menyeret nama Khofifah.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/Fatimatuz Zahro
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.Khofifah Siap Blak-blakan kepada KPK, terkait Tudingan Rommy : Tidak Masuk Akal 

Menanggapi itu, Khofifah ikut turut berkomentar. Khofifah justru ingin masyarakat menilai apakah dirinya adalah tipe pejabat yang suka suap menyuap.

"Aku iki lho rek mosok onok wajah suap. wajah disuap. Deloken tah (Aku ini lho rek, apa ada wajah suap, wajah disuap, lihatlah)," kataKhofifah.

Ia bahkan menantang jika ada masyarakat yang ahli dan punya ilmu menerawang untuk menerawang dirinya.

Ini semata agar masyarakat percaya bahwa ia tidak ada sangkut pautnya dengan apa yang disampaikan Rommy.

"Artinya kalau ada yang bisa ilmu menerawang, anda bisa terawang saya," katanya lalu tertawa.

Sebelumnya, Khofifah juga sudah menyatakan membantah bahwa ia memberikan rekomendasi untuk Haris Hasanudin pada Rommy agar bisa lolos menjabat sebagai Kakanwil Kemenag Jawa Timur.

"Sama sekali tidak benar. Maka teman-teman media, saya sampaikan untuk tanya ke Mas Rommy, karena saya takut ada orang-orang yang mengatasnamakan saya," kata Khofifah.

Mantan Menteri Sosial era Presiden Jokowi ini mengaku juga kaget saat membaca berita namanya bersama Kiai Asep Syaifudddin Chalim turut diseret Rommy sebagai pemberi rekomendasi Haris Hasanudin.

"Silahkan tanya ke Mas Rommy, karena saya juga kaget gitu, rekomendasi dalam bentuk apa yang saya sampaikan. Sebaiknya teman-teman bisa konfirmasi ke Mas Rommy langsung," tandasnya.

Rommy seret Khofifah dan Kiai Asep

Sebelumnya, Romahurmuziy mulai melakukan jurus baru dengan menyebut nama Khofifah Indar Parawansa dan Kiai Asep Saifudin Halim di kasus jual beli jabatan Kemenag yang menimpanya.

Umumnya, apa yang dilakukan oleh Romahurmuziykepada Gubernur Jatim, Khofifah dan Kiai Asep disebut jurus gigitan. 

Kepada awak media, Romahurmuziy membantah terlibat dalam perkara jual beli jabatan di Kemenag. Malah, ia terang-terangan mengaku, hanya meneruskan rekomendasi dari para tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Hal itu lantaran statusnya sebagai anggota DPR dan ketua umum partai politik. Ia pun meneruskan rekomendasi mengenai siapa yang akan mengisi posisi kepala kantor wilayah agama di daerah.

"Saya hanya meneruskan rekomendasi dari orang-orang berkompeten. Sebagai anggota DPR dan ketua umum partai, saya mendapatkan nama-nama dari tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat," jelas Romahurmuziy di kantor KPK, Jakarta, Jumat (22/3/2019).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved