Penembakan di Selandia Baru

Spesifikasi AR-15 Senjata yang Dipakai Brenton Tarrant untuk Tembaki Jamaah di Masjid Selandia Baru

Spesifikasi senjata AR-15 banyak menjadi sorotan usai Brenton Tarrant memakainya untuk menembaki jamaah sholat Jumat di dua masjid di Selandia Baru

Kolase Newshub dan Wikipedia
Spesifikasi AR-15 Senjata yang Dipakai Brenton Tarrant untuk Tembaki Jamaah di Masjid Selandia Baru 

"Masa kecilku berjalan biasa saja, tanpa ada hal-hal hebat,"

"Aku tak terlalu punya minat dengan sekolah, aku sangat jarang punya nilai bagus,"

"Aku adalah orang kulit putih biasa saja, dari keluarga biasa, yang akan melakukan aksi untuk memastikan masa depan orang-orang dari kaumku," tulis Tarrant.

Sementara, dilansir The Daily Mail, Tarrant tumbuh besar di daerah Grafton, New South Wales, Australia.

2. Didoktrin kelompok radikal

Tarrant diduga sudah didoktrin oleh kelompok radikal sayap kanan untuk membenci imigran dan orang-orang di luar ras Eropa atau kulit putih.

Di Twitter, ia memberikan sikap, bahwa serangan terhadap orang-orang non kulit putih atau non ras Eropa adalah sah.

Tarrant sempat ditanya, apakah dia tak melihat orang-orang yang diserang adalah orang-orang tak berdosa.

Tarrant menjawab, serangan terhadap orang-orang Non Ras Eropa adalah perang.

Menurut Tarrant, dalam sebuah perang, tidak ada yang namanya 'orang tak berdosa'.

Tarrant juga sempat ditanya, apakah dia berencana selamat atau melakukan bunuh diri setelah melakukan serangan.

Tarrant menjawab, dia siap mati sebagai resikonya.

Tapi dia berniat untuk tetap hidup, sehingga dia bisa terus menyebarkan ajaran supremasi kulit putih yang dia yakini.

3. Live Facebook dan Putar Lagu Metal Saat Menyerang

Tarrant sempat merekam bahkan menyiarkan aksi penembakan biadabnya lewat Live Facebook.

Dilansir Heavy.com, saat menyerang, dia sempat memutar lagu metal dengan potongan lirik : “I am the god of Hellfire, and I bring you fire (Aku adalah Dewa dari Neraka, dan Kubawakan Kau Api),”.

Lirik ini berasal dari lagu berjudul Fire.

Lagu ini sempat dibawakan oleh musisi Metal seperti Ozzy Osbourne dan grup band metal asal Jerman, Die Krupps.

Lagu ini aslinya diciptakan oleh Grup Band Rock asal Inggris, The Crazy World of Arthur Brown, pada 1967.

Tarrant juga sempat memutar lagu berjudul Remove Kebab saat melakukan serangan.

Lagu ini dikenal sebagai lagu wajib sejumlah kelompok sayap kanan kulit putih di Eropa.

Isinya adalah upaya untuk menyingkirkan kaum imigran dan orang-orang Islam dari Eropa.

4. Gabung dengan kelompok sayap kanan kulit putih

Belum diketahui apakah Tarrant bertindak sebagai lone wolf (seorang diri), atau bergabung dengan kelompok sayap kanan kulit putih.

Tapi, lewat tulisan-tulisannya di Twitter, Tarrant diduga melakukan aksi biadab karena rasa khawatir berlebihan dengan nasib ras kulit putih.

Tarrant khawatir, jumlah orang kulit putih akan semakin terdesak.

Ia menyebut soal rasio kelahiran kulit putih yang rendah, di banding dengan jumlah imigran, terutama muslim, yang datang ke Eropa dan Australia.

"Bahkan andai kita mengusir semua orang Non Eropa dari tanah kita, orang Eropa murni tetap akan menuju kepunahan," tulis Tarrant.

5. Tulis nama penyerang imigran di senjata

Brenton Tarrant memakai senjata laras panjang yang penuh dengan coretan dan tulisan.

Tulisan-tulisan itu ternyata adalah nama-nama dari para pelaku penyerangan terhadap imigran atau kaum muslim di sejumlah tempat.

Di antaranya, Alexandre Bissonette dan Luca Traini.

Bissonnette membunuh enam orang di Masjid di Quebec, Kanada.

Traini menyerang warga Afrika Utara di Italia.

Ada juga nama Sebastiano Venier, tokoh pemimpin di Tentara Kristen saat menghadapi suku Turki di Perang Lepanto tahun 1500.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved