OTT KPK

Romahurmuziy Bukan Tokoh Utama di PPP, Kiai Asep Sebut KH Maimoen Paling Berpengaruh di Partai

Ketua Umum PPP, Romahurmuziy bukanlah tokoh utama di partai berlambang ka'bah itu. Menurut Kiai Asep, Kiai Maimoen paling berpengaruh di partai.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Iksan Fauzi
SURYAOnline/Bobby Constantine Koloway
Muhammad Romahurmuziy. Romahurmuziy Bukan Tokoh Utama di PPP, Kiai Asep Sebut KH Maimoen Zubair Paling Berpengaruh di Partai 

Termasuk putranya sendiri yang kini maju sebagai Caleg DPR RI dari partai PPP dapil Surabaya-Sidoarjo,  Muhammad Habiburrahman.

Khofifah Diusulkan jadi Ketua Umum PPP

Tertangkapnya Romahurmuziy oleh KPK membuat PPP segera menggelar Muktamar Nasional Luar Biasa (Munaslub).

Hal ini menindaklanjuti keputusan KPK yang telah menetapkan Romahurmuziy sebagai tersangka setelah terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT).

Satu di antara agenda Munaslub tersebut adalah menentukan sosok Ketua Umum, pengganti Rommy.

Berdasarkan penjelasan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jatim, Musyaffa' Noer, saat ini DPP sedang menggelar pertemuan untuk menentukan jadwal Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang sekaligus membahas rencana Munaslub.

"PPP sedang kondisi darurat. Pekan ini akan segera digelar Rapimnas yang mengarah ke Munaslub," kata Musyaffa' ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (16/3/2019).

Terkait sosok yang masuk sebagai Ketua Umum, Musyaffa' menjelaskan bahwa nama Khofifah Indar Parawansa menjadi salah satu figur yang diusulkan.

"Kami dari Jatim, memperjuangkan Khofifah sebagai Ketua UmumPPP," kata Musyaffa' yang juga anggota DPRD Jatim ini.

Sekretaris DPW PPP Jatim, Norman Zein Nahdi menjelaskan secara spesifik alasan pihaknya memunculkan nama Khofifah.

"Kami sepakat dengan usulan Ketua (Musyaffa')," kata Norman ketika dikonfirmasi terpisah.

Norman menjelaskan bahwa untuk menggantikan Rommy dibutuhkan figur yang tak asal pilih.

"Seharusnya, bukan sembarang orang. Sebab, Mas Rommy sudah membuat PPP lebih bergairah, lebih milenial dan lebih ketokohan," katanya.

"Sehingga, kalau Ketua Umum diganti oleh orang yang lemah dan slow-slow aja, PPP gawat, bahaya. Sehingga, untuk mengangkat, seharusnya orang yang tersohor, punya umat dan komitmen," kata Norman menjelaskan.

Nama Khofifah menurutnya bisa menjadi representasi figur ini.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved