Pilpres 2019
JK Tanggapi Survei Internal Elektabilitas Prabowo 54 %: 'Mau 100 % Kek. Kenapa Enggak Sekalian Aja'
Ketua Dewan Penagrah TKN, Jusuf Kalla (JK) menanggapi hasil survei internal elektabilitas Prabowo 54 persen, sedangkan Jokowi-Maruf Amin 40-an persen.
Respondennya adalah yang memiliki hak pilih dalam Pilpres 17 April 2019, yaitu mereka yang telah berusia 17 tahun atau sudah menikah dan terdaftar di KPU sebagai pemilih ketika survei dilakukan.
Selanjutnya random di tingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa, Kampung/RW/RT, penyebaran wilayah di 50 persen perkotaan dan 50 persen pedesaan.
Sedangkan jumlah sample responden yang di ambil sebanyak 1.800.
Penentuan responden dilakukan secara random sistematis, dengan margin error + 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Penarikan sampel dilakukan dengan Metode multistage Random Sampling, ungkap Direktur Riset Indomatrik, Syahruddin YS.
Milenial Suka Prabowo-Sandi
Berikutnya, hasil survei temuan lembaga Indomatrik, pasanganPrabowo-Sandi unggul di kantong suara pemilih milenial dibandingkan pasangan Jokowi-Maruf.
Karakteristik umur milenial dalam survei Indomatrik ini terbagi dalam interval 5 tahun, meliputi umur 17 s/d 22, 23 s/d 28, dan 29 s/d 34.
Dan hasilnya, pasangan Prabowo-Sandi lebih unggul dibandingan pasangan Jokowi-Maruf.
Pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan angka sebesar 21,80% sementara pasangan Jokowi-Maruf 19,82 persen.
Kondisi ini membuat keunggulan Prabowo-Sandi di angka 1,98 persen di kantong suara pemilih milenial.
Ernst and Young menggunakan tahun 1991-1996, Manpower group menggunakan tahun 1982-1996.
Beberapa pihak lainnya menggunakan patokan batas akhir Milenial adalah kelahiran akhir tahun 1990-an atau awal tahun 2000-an.
Berdasarkan pendapat para pakar di atas maka saat ini bagi mereka yang berumur paling tinggi sekitar 38 tahun masuk kategori milenial.
Syahruddin YS menegaskan keunggulan pasangan Prabowo–Sandi di karakteristik umur pemilih milenial disebabkan oleh visi misi pro rakyat, pro kaum muda, mengangkat derajat NKRI, dan dianggap mampu membuat Indonesia jaya dan menciptakan peluang kerja.
Hal ini mengingat jumlah pemilih milenial sekitar lebih kurang 38,00% dari pemilih Indonesia, menjadikan karakteristik ini sebagai lumbung suara dalam memenangkan pertarungan di pilpres 17 April 2019.