Viral Media Sosial
Viral di Whatsapp (WA) & Medsos ABG Gantung Diri Usai Tak Diberi Uang untuk Beli Paketan Internet
Tragedi seorang ABG kelas 3 SMP gantung diri usai tak diberi uang untuk membeli paketan internet oleh orangtuanya, viral di medsos dan whatsapp (WA)
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Tragedi seorang anak baru gede (ABG) kelas 3 SMP gantung diri usai tak diberi uang untuk membeli paketan internet oleh orangtuanya, viral di media sosial (medsos) dan whatsapp (WA)
Berita viral ABG gantung diri itu diunggah oleh akun Facebook Berita Fesbuk pada Sabtu (9/3/2019).
"Awal mulanya korban meminta uang kepada sang ibu untuk membeli paketan internet, namun tidak diberikan sama ibunya..
Dan korban mengakhiri hidupnya dengan gantung diri," tulis akun tersebut.
Menurut informasi yang diunggah akun Facebook tersebut, insiden tersebut terjadi di dalam gudang rumah korban di Desa Gunung Sari, Kecamatan, Umbulsari, Kabupaten Jember, Jumat (8/3/2019).
Korban berinisial HL (15) ditemukan oleh ayah tirinya, Lukman (24), saat akan menuju kamar mandi dan melihat pintu gudang/dapur dalam keadaan terbuka.
Saat dilihat, dia menemukan sang anak tergantung dengan menggunakan dua kerudung.
Dia kemudian berteriak dan sang istri, Tri Ana Devi (36), datang dari warung depan rumahnya.
Mereka berdua kemudian menurunkan dan akan dibawa ke rumah sakit.
Namun saat diperiksa oleh seorang tetangga yang merupakan pekerja medis, korban dinyatakan telah meninggal dunia.
Sampai hari ini, Minggu (10/3/2019), postingan ini sudah dibagikan lebih dari 100 orang
• Pemuda Makassar Sebar Video Intimnya Karena Sakit Hati Diputuskan Pacar, Viral di Whatsapp & Medsos
ABG Gantung Diri Usai Fotonya Tanpa Busana Tersebar
Sebelumnya, ABG berusia 19 tahun juga dilaporkan gantung diri setelah mengetahui fotonya tanpa busana viral di whatsapp (WA) dan media sosial (medsos)
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Foto Bugilnya Dijual di Internet, Remaja 19 Tahun Gantung Diri', gadis yang diidentifikasi bernama Julissa itu menjadi depresi setelah melihat foto-fotonya tanpa busana muncul di internet.
Dilaporkan Daily Mirror, Jumat (1/3/2019), dia merupakan korban dari sebuah akun media sosial bernama Packs de Monclova.
Berdasarkan ulasan media lokal di Monclova, Meksiko, akun itu membagikan foto 300 perempuan secara daring tanpa sepengetahuan mereka.
Akun itu bakal menampilkan nama si gadis beserta "contoh" foto sebelum calon pelanggan diharuskan membayar untuk melihat lebih.
Dan Julissa ditemukan sudah gantung diri di kamar mandinya satu pekan setelah dia melihat fotonya tanpa busana tersebar di internet.
Seorang anggota keluarga Julissa mengungkapkan, mereka sempat melihat ada potongan gambar di grup Facebook berisi perempuan tanpa busana.
"Kami berusaha menyelidikinya. Namun, unggahan itu langsung dihapus begitu polisi mulai menggelar investigasi," ungkap anggota keluarga tersebut.
Polisi di Monclova langsung melaksanakan penyelidikan setelah menganggap kematian Julissa sebagai kejahatan siber.
Tidak dijelaskan bagaimana akun Packs de Monclova itu bisa mendapatkan foto perempuan tanpa busana. Dikabarkan akun itu masih aktif meski telah dilaporkan ke polisi.
Kantor jaksa menyatakan mereka sudah mengidentifikasi satu sosok yang dianggap bertanggung jawab menjual foto perempuan tanpa busana di internet.
Mahasiswi Untag Surabaya Gantung Diri

Desiana mahasiswa semester dua di Untag Surabaya ini ditemukan gantung diri menggunakan tali berwarna hitam di besi jendela kamar kosnya, Selasa (22/1/2019).
Kejadian itu diketahui rekan korban, Betsi Tiurma dan penjaga kos imma Himatul yang curiga lantaran korban tak keluar dan mengunci pintu kamar.
Saat dipanggil korban pun tak menjawab, mereka kemudian mengecek pintu dan mendapati terkunci dan terganjal slot dari dalam kamar.
Mereka kemudian menggeser lemari dan melihat dari krepyak jendela.
Dilihatnya korban menghadap ke dalam kamar menggangungkan diri di besi krepyak.
"Teman kosnya namanya Betsi bilang seharian gak keluar. Lalu memasukkan kunci kamar, tidak bisa karena menempel dari dalam. Slot pintu kamar juga dipasang. Dan saat bisa membuka kamar kos, ia melihat korban tergantung," kata Kapolsek Sukolilo, Kompol Ibrahim Gani.
Di samping itu, Desiana diduga sempat bertengkar lewat telepon sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya.
Saat itu, penjaga kos bernama Imma Himmatul sempat melihat korban video call dengan nada marah kepada pacarnya.
Sang pacar terdengar meminta uang kepada korban namun dijawab tidak memiliki uang.
Dari percakapan itu, korban kemudian menangis saat kekasihnya memutuskan hubungannya.
"Yang tahu penjaga kos, ya temannya dia. Sebelumnya temannya tahu ramai bertengkar dengan pacarnya lewat telepon," kata Ketua RW 02 Nginden Jangkungan, Didik, Rabu (23/1/2019).
"Ramai sampai malam. Sampai nangis dia," kata Didik meniru ucapan rekan korban.
Perempuan asal Pamona, Poso, Sulawesi Tengah ini kemudian tidak terlihat keluar kamar.
Ia mengunci kamar nomer lima yang dihuninya baru sehari itu.
"Dia baru pindah kos sehari sebelum kejadian. Pindah dari Semolo ke sini, hanya satu malam siangnya gantung diri itu. Kami belum mendapat kartu identitasnya waktu itu, baru dijanjikan sore ini," kata
Pakaiannya Rapi
Mahasiswi Untag Surabaya bernama Desiana Dwi Lestari (19) ditemukan meninggal dunia di kamar kos Jalan Nginden Baru Gang IV, Nginden Jangkungan, Sukolilo, Surabaya.
Korban ditemukan meninggal dunia gantung diri menggunakan tali carmentel berwarna hitam di besi krepek jendela kamar kosnya, sekitar pukul 20.00 WIB, Selasa (22/1/2019) malam.
"Saya lihat gantung diri, pakai tali hitam seperti tali tas perempuan di krepyek jendela. Rambutnya ditekuk ke atas, pakaiannya rapi seperti baru keluar," kata Didik, Ketua RW 02, Nginden Janggungan, Rabu (23/1/2019).
Saat itu, korban diketahui tidak keluar kamar.
Penjaga kos bernama Himmatul sempat memanggil korban namun tak ada jawaban.
Ia curiga lantaran penghuni kos nomer lima itu tak keluar dan mengunci kamar.
"Siang itu penjaga kos, teman kos. Digedor kok tidak dibuka, dipanggil tidak dijawab," kata Didik.
Setelah rekannya itu curiga, kemudian mengecek kamar korban.
Lemari penutup jendela sempat digeser dam melihat korban tertunduk menggantung diri di jendela.
"Maghrib temannya curiga. Lampu hidup tapi tidak dijawab, pintu terkunci semua. Lemari digeser, korban terikat tali di krepyek," kata Didik.