Peluru Nyasar

Fakta-Fakta Peluru Nyasar Tembus Dada Pemuda 17 Tahun, Saat BNN Gelar Razia, Berlangsung Dramatis

Peluru nyasar terjadi di eks lokalisasi Jalan Teratai Putih Sumatera Selatan ( Sumsel) menghebohkan warga.

Editor: Iksan Fauzi
KOMPAS.com/AJI YK PUTRA
Muhammad Akbar Tanjung (17) mengalami luka tembak dibagian dada sebelah kiri saat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (1/3/2019). Fakta-Fakta Peluru Nyasar Tembus Dada Pemuda 17 Tahun, Saat BNN Razia Sarang Narkoba 

Peluru Nyasar Tembus Dada Pemuda 17 Tahun, Saat BNN Razia Eks Lokalisasi : Kami Diserang !

SURYA.co.id | PALEMBANG - Peluru nyasar terjadi di eks lokalisasi Jalan Teratai Putih Sumatera Selatan ( Sumsel) menghebohkan warga.

Peristiwa peluru nyasar itu terjadi ketika Tim Badan Narkotika Nasional ( BNN) Sumsel melakukan razia narkoba.

Sedangkan pemuda 17 tahun yang terkena pelurus nyasar tersebut bernama Muhammad Akbar Tanjung.

Akibatnya, Akbar kini harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Myria Palembang setelah mengalami luka tembak tersebut.

Gerayangan Marco Simic, Pemain Persija ke Paha Wanita di Pesawat Garuda Berujung Proses Hukum

Kades dan ABG Cewek 3x Berhubungan Intim di Rumah Dinas, si Cewek Hamil 7 Bulan Malah Disuruh Aborsi

TNI Ungkap Tujuan KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya Tebar Teror Lagi di Nduga, Sudah Terjepit

Berikut Fakta-Fakta Peluru Nyasar Tembus Dada Muhammad Akbar yang dikumpulkan SURYA.co.id dari Kompas.com :

1. Polisi melakukan penyelidikan

Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah mengaku saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan peluru nyasar yang menimpa Muhammad Akbar Tanjung (17).

Didi pun belum bisa memastikan apakah Akbar terkena peluru nyasar atau bukan, lantaran belum memiliki bukti terkait aksi penembakan tersebut.

"Iya benar ada yang terluka, korbannya masih diteliti apakah luka kena benda lain atau bagaimana," kata Didi saat dikonfirmasi ketika berada di Polda Sumatera Selatan, Jumat (1/3/2019).

Sementara itu, mengenai dugaan adanya sarang narkoba di eks lokalisasi tersebut, Didi masih enggan memberikan keterangan jelas, meskipun BNN Sumsel telah melakukan razia.

"Yang menduga ( sarang narkoba) siapa? Coba tanya BNN,"ucap Didi.

"Sejauh ini memang banyak kumpul massa di sana, kalau dugaan ke sana masih harus dilakukan penyelidikan," tutup Kapolresta Palembang.

2. Diserang kelompok pemuda

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Selatan Brigjen Pol Jhon Turman Panjaitan mengaku sempat diserang kelompok pemuda saat melakukan razia di tempat eks lokalisasi di Jalan Teratai Putih, Kecamatan Sukarami, Palembang.

Menurut Jhon, Kamis malam (28/2/2019) razia gabungan BNN Sumsel bersama Satpol PP Palembang, menurunkan sebanyak 47 anggota, yakni 35 orang dari BNN Sumsel dan 12 petugas Satpol PP kota.

Razia itu dilakukan lantaran petugas mencurigai jika lokasi tersebut merupakan sarang tempat peredaran narkoba.

"Karena sebelum razia, tadi malam kami sudah lakukan upaya persuasif, banyak bong atau alat isap sabu ditemukan, sehingga dilakukan razia," kata Jhon, saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (1/3/2019).

3. Kondisi gelap

Kericuhan dalam razia narkoba oleh BNN Sumsel di tempat eks lokalisasi menyebabkan Muhammad Akbar Tanjung (17) mengalami luka tembak lantaran diduga terkena peluru nyasar.

Akbar mengaku, pada malam razia tersebut kondisi sangat gelap, seluruh lampu rumah warga pun dimatikan saat anggota BNN datang ke lokasi.

Namun, saat Akbar keluar, suara letusan senjata api begitu banyak hingga ia pun tak sadar jika dada kirinya telah tertembus peluru.

"Seluruh lampu dimatikan warga, saya tidak melihat. Hanya terdengar suara tembakan banyak, bukan sekali," kata Akbar ketika di Rumah Sakit (RS) Myria Palembang, Jumat (1/3/2019).

Dalam kondisi terkena tembakan, Akbar pun pulang ke rumah dan masuk ke dalam kamar.

Ia masih enggan memberitahukan kepada keluarganya karena takut cemas jika telah menjadi korban salah tembak.

Namun, Akbar akhirnya tak bisa lagi menahan sakit. Kucuran darah dari dadanya semakin deras, hingga membuat kesadaran pemuda ini hilang.

"Penglihatan langsung gelap, lalu panggil mama, bilang sudah ditembak. Habis dari situ saya tidak ingat lagi," ujarnya.

4. Ricuh

Kepala BNN Sumsel Brigjen Pol Jhon Turman Panjaitan mengaku razia itu dilakukan lantaran petugas mencurigai lokasi tersebut merupakan sarang tempat peredaran narkoba.

"Karena sebelum razia tadi malam kami sudah lakukan upaya persuasif, banyak bong atau alat isap sabu ditemukan,sehingga dilakukan razia,"kata Jhon, saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (1/3/2019).

Namun, ketika petugas datang dan hendak melakukan razia, sekelompok pemuda melakukan pengadangan dan penyerangan kepada anggota.

"Anggota langsung ditarik mundur sambil memberikan tembakan peringatan. Karena kami diserang sekelompok pemuda, razia batal digelar. Takut ada keributan,"ujarnya.

5. Korban dirawat di rumah sakit

Muhammad Akbar Tanjung terbaring lemas di rumah sakit setelah terluka diduga terkena peluru nyasar saat razia yang dilakukan petugas BNN.

Akbar yang masih dalam kondisi tangan diinfus serta hidung dipasang selang oksigen mengatakan, saat kejadian dirinya sedang keluar rumah untuk mencari keberadaan Adi (13), adiknya.

"Malam itu dengar mau ada razia, adik saya keluar. Mau cari adik takut nanti salah sasaran," kata Akbar saat ditemui di Rumah Sakit Myria, Palembang, Jumat (1/3/2019).

Akbar mengatakan, hanya berjarak beberapa meter dari rumah, ia mendengar letusan senjata api secara bertubi-tubi. Tanpa disadari, satu peluru ternyata mengenai dirinya.

Sembari memegang baju dengan kondisi berlumuran darah, Akbar langsung berlari ke rumah dan masuk ke dalam kamar.

"Tembakannya begitu banyak, langsung pegang dada ternyata kena (tembak). Saya pulang dan masuk kamar belum bilang sama ibu," ujarnya.

Sekitar pukul 01.00, kondisi Akbar makin kritis. Reni Anggraini (16), adik Akbar, pun terkejut melihat kondisi kakaknya itu sudah berlumuran darah.

"Kamar itu lampunya dimatikan, terus Akbar teriak, 'Ma, Akbar kena tembak'. Saya hidupkan lampu, mulutnya sudah keluar busa, dadanya berdarah, langsung dia dibawa ke rumah sakit," ujar Reni.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Selatan Brigjen (Pol) Jhon Turman Panjaitan ketika dikonfirmasi membenarkan adanya seorang warga yang terluka saat razia yang digelar pada Kamis malam.

Pihaknya saat ini sedang menelusuri apakah Akbar terkena luka tembak dari petugas atau bukan.

"Iya, memang benar ada yang terluka, sekarang lagi mau cek ke rumah sakit, akan dipastikan itu kesalahan dari siapa," kata Jhon saat dihubungi melalui telepon.

Jhon mengatakan, BNN siap bertanggung jawab jika Akbar terkena peluru nyasar dari petugas yang menggelar razia.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved