Viral Media Sosial
Momen Haru Ayah Wakili Wisuda Anaknya yang Meninggal Viral di Whatsapp & IG, Dipeluk Para Guru Besar
Momen haru saat seorang ayah maju untuk mengambil ijazah sang anak yang telah meninggal dunia, viral di instagram (IG) dan whatsapp (WA)
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Momen haru saat seorang ayah maju untuk mengambil ijazah sang anak yang telah meninggal dunia, viral di instagram (IG) dan whatsapp (WA)
Detik-detik wisuda yang mengharukan tersebut berlangsung di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry, Banda Aceh pada Rabu (27/2/2019).
Momen tersebut diunggah oleh akun Instagram resmi UIN Ar Raniry, @uin_arraniry_official, pada Rabu (27/2/2019).
Ayah dari mahasiswi bernama Rina Muharrami maju ke depan untuk menerima ijazah karena sang anak meninggal setelah sidang skripsi.
• Fakta Baru Kasus Emak-emak di Karawang yang Viral di Whatsapp (WA) & IG, Keseharian Mereka Terungkap
• Detik-detik Pelari Jatuh Bangun Jelang Finish Viral di Whatsapp (WA) & Medsos, Jangan Dibantu
• Remaja Berduaan di Gorong-gorong Terciduk Satpol PP Viral di Whatsapp & Medsos, Banyak Warga Melihat
Tampak ayah tersebut mempakai kemeja abu-abu dan peci hitam saat mewakili sang anak menerima ijazah.
Pria tersebut kemudian mendapat pelukan dari para guru besar setelah menerima ijazah tersebut.
Rani memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IP) 3,51 yang tak bisa disebut kecil.
"Anakku, hari ini Ayah datang ke acara wisudamu bersama ayah - ayah temanmu yang lain. Ayah yang lain datang untuk melihat anaknya jadi sarjana, sementara ayah datang untuk menggantikanmu tanda sarjana dari kampusmu, nak."
Demikian caption yang menyertai postingan sebuah video wisuda yang diunggah akun Instagram @uin_arraniry_official.
Rina Muharami, mahasiswa program studi Kimia, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, meninggal sehari setelah menjalani sidang skripsi sarjana di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, Provinsi Aceh.
Rina Muharami yang berusia 23 tahun itu menjalani sidang skripsi pada 4 Februari 2019.
Tetapi keesokan harinya mahasiswi yang lahir pada 16 Mei 1996 itu meninggal dunia karena sakit.

Berbeda dengan wisudawan yang mengenakan baju toga, sang ayah tampil mengenakan kemeja berwarna abu-abu dan memakai peci hitam.
"Sebenarnya Kaki ayah tak lagi kuat, tapi ayah tegapkan langkah menaiki anak tangga untuk maju mengambil ijazahmu. Hari ini ayah berdiri di depan teman-temanmu."
Ayah Rina tampak tegar saat maju menerima ijazah almarhumah anaknya.
"Ayah sedih nak, karena seharusnya kita ada disini bersama. Tetapi Ayah bangga padamu, kamu itu hebat dan mampu meraih impian yang besar." ucap Ayahnya tegar.
"Seketika terbayang di pelupuk mata engkau datang tersenyum sangat manis dengan baju wisuda yang sangat kau idam-idamkan itu. Kamu seakan membisikkan ditelinga ayah:
Ayah, anakmu wisuda..." tutup pesan Ayah Rina yang diposting dalam akun Instagram @uin_arraniry_official.
Video prosesi wisuda yang mengharukan itu diunggah oleh akun Instagram @uin_arraniry_official dan telah disaksikan oleh ribuan orang.
"Bagi ayah Rina, beliau datang mewakili anaknya menjadi sarjana," tulis akun Instagram resmi UIN Ar-Raniry itu di keterangannya.
Ucapan haru para netizen pun ikut membanjiri kolom komentar akun Instagram @uin_arraniry_official.
"Innalillahi wa innailahi raji'un. Semoga kak Rina khusnul khotimah. Aammiinn," tulis akun Instagram @afni119.
"Aku gak kenal kamu tapi kok tenang di surga ya buat kamu. dan buat bapak sehat selalu!!" tambah akun Instagram @yudidarniel.
"@zakiaulfa43 sumpah nagis aku, kampret lah fa," tulis akun Instagram wydikapane tak mampu menahan rasa haru.
Berikut videonya:
Viral Tukang Becak Lulus Sarjana Manajemen di Majene
Viral kisah inspiratif seorang tukang becak asal Majene berhasil menjadi sarjana di Universitas Terbuka Majene.
Dikutip dari laman resmi Universitas Terbuka (UT) Majene, tukang becak itu bernama Muh Hamzah Amirullah.
Hamzah berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang sederhana.
Ia menggunakan upah mengayuh becak dan pekerjaan tambahan lainnya untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi.
Hamzah memilih menempuh perguruan tinggi di Universitas Terbuka (UT) Majene.
"Dengan berbekal hasil upah mengayuh becaknya tiap hari dan kerjaan tambahan yang digelutinya seperti mengangkat batu, ia melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi. Ia menempuh pendidikan lanjutan di Jurusan Manajemen Universitas Terbuka (UT) Majene," tulis laman resmi UT Majene.
Hamzah berhasil lulus menjadi sarjana di UT Majene dengan perolehan IPK 3,49.
Saat Hamzah wisuda, ia mengantar ibunya mengendarai becak yang kesehariannya ia gunakan untuk mencari uang biaya sekolahnya.
Bahkan saat Hamzah mengantar ibunya itu juga viral di media sosial.
Hamzah mengayuh becak miliknya ke tempat wisuda bersama ibunya yang menumpang di becaknya.
Dari video yang viral, Hamzah tampak semangat mengayuh becak itu mengenakan pakaian wisuda.
Tidak sedikit warganet yang memuji perjuangan Hamzah.
"Saya salut, pantang menyerah," tulis akun Facebook, Andi Saepul.
"Semoga sukses, amin," tulis akun Facebook, Hardi Putra Tunggal.
Universitas Terbuka Majene juga sempat memberikan doa untuk Hamzah melalui laman resminya.
"Semoga sukses selalu untuk Hamzah dan semoga kisahnya ini menjadi penyemangat dan inspirasi bagi kita semua," tulis laman resmi UT Majene.