Berita Entertainment
Sosok Dokter Terawan yang Dikirim Jokowi untuk Rawat Ani Yudhoyono, Sembuhkan 40 Ribu Pasien
Terawan Agus Putranto jadi sorotan usai SBY mengucapkan terima kasih kepada Jokowi yang telah mengirim dokter kepresidenan untuk merawat Ani Yudhoyono
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Akhirnya dokter Teriawan mendapat sanksi pemecatan selama 12 bulan.
5. Dokter yang Dermawan
Dokter Teriawan juga diketahui sebagai dokter yang dermawan dan tidak doyan duit.
Hal ini disampaikan salah satu pasiennya, yang bernama Bambang Kuncoro.
"Saya saksi hidup. Itu dokter Terawan adalah dokter yang tidak doyan duit. Sing penting pasien yang dia tangani sembuh," kenang Bambang Kuncoro yang sekarang sudah bisa jalan-jalan ke luar kota mendatangi sejumlah obyek wisata bersama keluarganya.
Seperti diketahui, saat ini Ani Yudhoyono tengah berjuang melawan penyakit kanker darah yang diidapnya.
Kabar tentang penyakit yang diidap Ani Yudhoyono dikabarkan Presiden ke-6 yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
SBY berharap doa dari sahabat dan masyarakat agar istrinya diberi kesembuhan.
Seperti diketahui, Ny Ani dirawat sejak Sabtu (9/2/2019) di National University Hospital, Singapura. Sejak dirawat, tak ada keterangan dari pihak keluarga mengenai penyakit Ny Ani.
Baru kali ini, keterangan diberikan oleh Yudhoyono melalui video yang dibuat dan dikirimkan dari Singapura, Rabu (13/2/2019).
Berikut pernyataan lengkap dari SBY yang diunggah akun instagram menantunya, Annisa Yudhoyono:
Assalamualaikum Wr Wb
Salam sejahtera untuk kita semua. Bapak, ibu, saudara sekalian yang saya cintai.
Saat ini saya berada di Singapura mendampingi Ibu Ani dalam pengobatan dan perawatan kesehatan di negeri ini. Sejak tanggal 2 Februari 2019 yang lalu, Ibu Ani menjalani medical treatment di Singapura atas rekomendasi tim dokter kepresidenan Indonesia.
Dengan rasa prihatin, saya sampaikan kepada para sahabat di Tanah Air, Ibu Ani mengalami blood cancer atau kanker darah. Dan karenanya harus menjalani pengobatan dan perawatan yang intensif di National University Hospital, Singapura.