Berita Surabaya

UPDATE - Setelah Hotman Paris, Guru di Gresik yang Ditantang Siswa SMP Banjir Dukungan dari Aleg

UPDATE - Setelah Hotman Paris, Guru di Gresik yang Ditantang Siswa SMP Banjir Dukungan dari anggota legislatif (aleg) Gresik.

Editor: Iksan Fauzi
SURYA.CO.ID/YOUTUBE
UPDATE - Setelah Hotman Paris, Guru di Gresik yang Ditantang Siswa SMP Banjir Dukungan dari Aleg 

Banjir dukungan untuk Guru di Gresik yang Ditantang Siswa SMP, Setelah Hotman Paris kini dukungan dari Aleg.

SURYA.co.id | GRESIK - Seorang guru yang ditantang siswa SMP di Gresik, Nur Khalim (30) banjir dukungan. Setelah mendapat dukungan dari Horman Paris, kini dukungan datang dari para anggota legislatif Gresik.

Kasus video viral Siswa SMP di Gresik Tantang Guru honorer sejak kemarin. Kini, kasus itu pun sudah selesai setelah pihak Polsek Wringinanom melakukan mediasi. 

Setelah kasus itu viral, dukungan kepada Nur Khalim pun berdatangan. Salah satunya dari pengacara kondang Hotman Paris.

Setelah itu, dukungan datang dari anggota DPRD Gresik. Senin (11/2/2019) sekitar pukul 09.00 WIB, anggota Komisi IV DPRD Gresik mengunjungi SMP PGRI Wringianom, Kabupaten Gresik.

Video Viral Siswa SMP Gresik Tantang Guru Berakhir Maaf dan Air Mata, Ini Penjelasan Psikolog

Trenyuh Lihat Guru Nur Khalim Dipersekusi Murid, Hotman Paris Siap Beri Hadiah, Biar Berwibawa

Sebanyak 11 Aleg datang untuk memberikan dukungan penuh, tidak hanya kepada Nur Khalim (30) melainkan kepada para guru agar tetap tenang saat mengajar.

Rencananya, payung hukum berupa Perda perlindungan tenaga pendidik tengah dipersiapkan untuk memberikan rasa aman kepada guru.

Ketua Komisi IV, Khoirul Huda mengaku bangga setelah melihat langsung sosok Nur Khalim, seorang guru honorer yang sabar menghadapi anak didiknya.

"Untuk memberikan semangat kapada para guru agar tidak takut menghadapi anak-anak didiknya. Karena tugas seorang guru adalah mendidik," ujarnya.

Meski telah berakhir damai secara kekeluargaan, pihaknya meminta sekolah tetap memberikan hukuman bagi siswa agar ada efek jera. Hukuman yang dimaksud adalah bersifat mendidik seperti berangkat sekolah lebih awal dan diberi tugas.

"Yang penting kita mendorong agar ada hukuman yang mendidik, membina agar tidak ditiru teman-temanya," jelasnya.

Politisi PPP ini berharap Pemerintah dapat memberikan perhatian kepada Nur Halim mengingat dia seorang guru honorer.

Hadiah dari Hotman Paris

Pengacara kondang Hotman Paris ikut bereaksi melihat Nur Khalim (30), guru honorer di Gresik yang diejek muridnya karena menegur saat merokok di kelas.

Hotman Paris pun sudah menyiapkan hadiah untuk Nur Khalim yang dia sebutnya sebagai guru sabar.
Tak cuma itu, ketiga anak Hotman Paris juga patungan untuk memberikan hadiah.

Kata Tetangga Soal Kondisi Rumah Mulan Jameela Pasca Ahmad Dhani di Penjara, Sikapnya Dibahas

Hal ini dikabarkan dalam unggahan terbaru akun instagram Hotman Paris Official, Senin (11/2/2019).
Hotman mengunggah video saat sang murid membully guru Nur Khalim.

"Guru yg sabar walaupun di tantang dan diejek oleh muridnya!

Gaji honornya sangat kecil!," tulis Hotman di unggahan videonya.

Hotman pun bereancana menggirimkan uang kepada sang guru untuk bisa dipakai membeli baju.

Dia berharap dengan memakai baju rapi, sang guru akan terlihat lebih wibawa di kelas.
Hotman juga memastikan ketiga anaknya akan patungan dari uang gajinya untuk diberikan sang guru.

"Saya mau kirim uang beli baju kpd guru ini! Agar bajunya rapi dan berwibawa di kelas ! 3 anakku akan patungan uang dari gaji anak ukt beli baju utk guru ini!," tulisnya.

Hanya saja, untuk mewujudkan niatnya itu Hotman tidak mengetahui nomor telpon sang guru.

Karena itu lah lewat unggahan instagram dia meminta nomor kontak sang guru untuk bisa menghubunginya.

"Siapa yg punya no hp guru sabar ini!," tanya Hotman.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video murid SMP yang menantang guru lantaran tak terima dilarang merokok, baru-baru ini viral di media sosial.

Video yang diduga terjadi di SMP PGRI Wringinanom, Gresik, Jawa Timur, Sabtu (9/2/2019) itu kemudian menjadi bahan perbincangan warganet.

Video berdurasi kurang lebih satu menit itu menunjukkan seorang murid laki-laki yang mengenakan seragam pramuka tengah merokok di dalam kelas.

Tak lama setelahnya seorang guru datang dan melarang anak tersebut untuk tidak merokok di dalam kelas.

Seakan tak terima dilarang, anak itu kemudian memegang kepala sang guru dan mendorongnya.
Teman-temanya juga tampak tak melerai bahkan melarang apa yang dilakukan anak tersebut pada gurunya.

Tak berselang lama, anak itu kembali menantang sang guru dengan meraih kerah baju dan hendak mencekik sang guru.

Hal itu kembali ia lakukan kepada gurunya di depan kelas. Teman satu kelas yang melihat hal itu juga tampak acuh.

Seiring semakin meluasnya video tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Gresik Mahin menyesalkan tindakan siswa yang merokok di dalam kelas.

Tak hanya menyesalkan aksi siswa yang merokok di dalam kelas, Mahin juga mengatakan jika guru di video tersebut tampak kurang tegas.

"Hanya yang saya sayangkan dan juga saya sesalkan, pertama kenapa siswa itu sampai merokok di dalam kelas. Kedua, kenapa juga pak guru kok terlihat kurang tegas dan tidak berwibawa di hadapan murid seperti itu," ujar Mahin dikutip dari artikel Kompas.com yang berjudul 'Tanggapi Video Viral,

Kadis Pendidikan Gresik Sayangkan Siswa Merokok di Kelas'.

Pihaknya tengah mengumpulkan data dan fakta di lapangan terkait kebenaran video tersebut.
Ia juga memastikan bakal memanggil siswa dan guru dalam video tersebut.

"Mohon sabar ditunggu hasilnya, saya masih berusaha mengecek kebenaran video ini. Nanti secepatnya kalau bukti-bukti sudah kami temukan, akan kami sampaikan kepada rekan media," ucap Mahin.

"Pasti akan kami telusuri hingga benar-benar diketahui fakta sebenarnya, karena bagaimana pun peristiwa ini jelas mencoreng nama baik institusi pendidikan kita," sambung dia.

Saat ini Dispendik Gresik tengah melakukan penelusuran untuk kebenaran video yang diduga dilakukan oleh siswa SMP PGRI Wringinanom, Gresik, Jawa Timur.

"Ini yang coba saya telusuri, apakah kejadian itu terjadi di SMP atau SMK PGRI Wringinanom, dan benar-benar terjadi di Gresik. Saya juga masih terus berusaha menghubungi pihak-pihak terkait, untuk klarifikasi dan mengecek kebenarannya," ujar Mahin.

"Saya sendiri baru tahu kejadian itu, setelah sempat ramai jadi perbincangan di medsos barusan, pagi ini. Ini saya cek, karena di Wringinanom sendiri itu ada SMP, ada juga SMK PGRI," ucap dia.

Mahin mengaku sedikit terkendala dengan waktu, sebab hari ini kegiatan belajar-mengajar sedang libur lantaran akhir pekan.

Namun, ia coba terus berusaha untuk memastikan, apakah kejadian tersebut memang benar terjadi di wilayah yang dipimpinnya ini.

"Semua pihak terus saya hubungi, tapi memang ini kan akhir pekan, jadi sekolah pada libur. Andai hari biasa (kerja), pasti akan saya datangi sekarang," tegas dia.

Dalam video yang beredar di medsos tersebut, ada warganet yang menyebut nama sebuah SMP di Gresik sebagai tempat kejadian.

Namun, Mahin tidak ingin berspekulasi, sebelum bukti nyata didapatkan.

"Kalau memang nanti terbukti itu siswa SMP tentu akan kami berikan sanksi, sebab itu jelas sudah melecehkan institusi pendidikan. Tapi, kalau terjadi SMK, biar nanti pihak Provinsi yang akan turun tangan. Sebab, SMA dan SMK itu kan berada di bawah pengawasan Provinsi," ujar dia.

Tanggapan Psikolog

Kasus Siswa SMP Gresik Tantang Guru honorer hingga berakhir air mata ternyata mengundang tanggapan dari Psikolog Hang Tuah Surabaya.

Kejadian Siswa SMP Gresik menantang gurunya di Wringinanom Gresik sempat viral. Setelah itu, mediasi pun dilakukan pihak Polsek Wringinanom untuk mempertemukan antara sang siswa dengan guru.

Siswa SMP Gresik yang menantang gurunya itu berinisial AA, sedangkan guru honorer tersebut bernama Nur Khalim.

Psikolog Universitas Hang Tuah Surabaya, Dewi Mustami'ah menyebut, faktor utama adalah emosi anak yang tidak tertangani dengan baik di lingkungan tersebut.

Sebab, pendidikan menurutnya bukan hanya sebagai penyerapan ilmu tetapi juga pembelajaran pengelolaan emosi serta bersikap sosial di lingkungan sekolah.

"Ego itu muncul kuat sementara anak-anak ini tidak belajar mengontrol emosi dan kurang asupan pengelolaan berperilaku dan sikap tidak terdidik dengan baik dan tidak menyerap yang bagus, justru berperilaku berlawanan dari apa yang dimau sekolah," papar Dewi Mustami'ah di Ruang Dekanat Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah, Senin (11/2/2019).

Sementara faktor lain, dapat dipengaruhi dari pola pengelolaan emosi dari keluarga maupun timbunan emosi yang belum terselesaikan.

"Apa pun, suatu peristiwa tidak berdiri sendiri. Bisa belajar dari modeling, meniru lingkungan dari yang dilihat dan didengar," kata Dewi.

Selain itu, juga lingkungan teman-teman seperti dalam video viral berdurasi sekitar 50 menit tersebut tampak bersorak dan terbahak menjadikan AA, siswa melawan guru tersebut sebagai aktor.

"Belum tentu dia berani melakukan jika sendirian, sehingga tidak menutup kemungkinan suport teman-teman rasanya menjadikan dia sebagai 'aktor' justru semakin berani dan menjadikan dia wow di lingkungan. Miris juga dan ini diviralkan," kata dia.

Perilaku remaja yang tidak baik justru mendapat penguatan dari lingkungannya akan berdampak pada agresifitas perilaku.

"Barulah kalau tertangkap wajahnya berbeda, menangis dan menunduk karena belum bisa bertanggung jawab. Maka dari itu, pada saat penyuluhan harusnya bukan hanya penanganan dia (AA) tapi justru teman-temannya yang memvideo juga, tidak menutup kemungkinan kan laten, semua," jelasnya.

video viral

Sebuah video Siswa SMP Gresik yang menantang guru lantaran tak terima dilarang merokok, baru-baru ini viral di media sosial.

Video yang terjadi di SMP PGRI Wringinanom, Gresik, Jawa Timur, Sabtu (9/2/2019) itu kemudian menjadi bahan perbincangan warganet.

Video berdurasi kurang lebih satu menit itu menunjukkan seorang murid laki-laki yang mengenakan seragam pramuka tengah merokok di dalam kelas.

Tak lama setelahnya seorang guru datang dan melarang anak tersebut untuk tidak merokok di dalam kelas.

Seakan tak terima dilarang, anak itu kemudian memegang kepala sang guru dan mendorongnya.

Teman-temanya juga tampak tak melerai bahkan melarang apa yang dilakukan anak tersebut pada gurunya.

Tak berselang lama, anak itu kembali menantang sang guru dengan meraih kerah baju dan hendak mencekik sang guru.

Hal itu kembali ia lakukan kepada gurunya di depan kelas. Teman satu kelas yang melihat hal itu juga tampak acuh.

Seiring semakin meluasnya video tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Gresik Mahin menyesalkan tindakan siswa yang merokok di dalam kelas.

Tak hanya menyesalkan aksi siswa yang merokok di dalam kelas, Mahin juga mengatakan jika guru di video tersebut tampak kurang tegas.

"Hanya yang saya sayangkan dan juga saya sesalkan, pertama kenapa siswa itu sampai merokok di dalam kelas. Kedua, kenapa juga pak guru kok terlihat kurang tegas dan tidak berwibawa di hadapan murid seperti itu," ujar Mahin dikutip dari artikel Kompas.com yang berjudul 'Tanggapi Video Viral, Kadis Pendidikan Gresik Sayangkan Siswa Merokok di Kelas'.

Pihaknya tengah mengumpulkan data dan fakta di lapangan terkait kebenaran video tersebut.

Ia juga memastikan bakal memanggil siswa dan guru dalam video tersebut.

"Mohon sabar ditunggu hasilnya, saya masih berusaha mengecek kebenaran video ini. Nanti secepatnya kalau bukti-bukti sudah kami temukan, akan kami sampaikan kepada rekan media," ucap Mahin.

"Pasti akan kami telusuri hingga benar-benar diketahui fakta sebenarnya, karena bagaimana pun peristiwa ini jelas mencoreng nama baik institusi pendidikan kita," sambung dia.

Saat ini Dispendik Gresik tengah melakukan penelusuran untuk kebenaran video yang diduga dilakukan oleh siswa SMP PGRI Wringinanom, Gresik, Jawa Timur.

"Ini yang coba saya telusuri, apakah kejadian itu terjadi di SMP atau SMK PGRI Wringinanom, dan benar-benar terjadi di Gresik. Saya juga masih terus berusaha menghubungi pihak-pihak terkait, untuk klarifikasi dan mengecek kebenarannya," ujar Mahin.

"Saya sendiri baru tahu kejadian itu, setelah sempat ramai jadi perbincangan di medsos barusan, pagi ini. Ini saya cek, karena di Wringinanom sendiri itu ada SMP, ada juga SMK PGRI," ucap dia.

Mahin mengaku sedikit terkendala dengan waktu, sebab hari ini kegiatan belajar-mengajar sedang libur lantaran akhir pekan.

Namun, ia coba terus berusaha untuk memastikan, apakah kejadian tersebut memang benar terjadi di wilayah yang dipimpinnya ini.

"Semua pihak terus saya hubungi, tapi memang ini kan akhir pekan, jadi sekolah pada libur. Andai hari biasa (kerja), pasti akan saya datangi sekarang," tegas dia.

Dalam video yang beredar di medsos tersebut, ada warganet yang menyebut nama sebuah SMP di Gresik sebagai tempat kejadian.

Namun, Mahin tidak ingin berspekulasi, sebelum bukti nyata didapatkan.

"Kalau memang nanti terbukti itu siswa SMP tentu akan kami berikan sanksi, sebab itu jelas sudah melecehkan institusi pendidikan. Tapi, kalau terjadi SMK, biar nanti pihak Provinsi yang akan turun tangan. Sebab, SMA dan SMK itu kan berada di bawah pengawasan Provinsi," ujar dia.

Video tersebut juga terpantau sudah mulai ramai diposting dan menjadi pembicaraan di grup Facebook 'Gresik Sumpek', dengan mendapatkan beragam tanggapan dari warganet yang rata-rata menyesalkan tindakan tersebut. (Willy Abraham)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved