Detik-detik KKB Papua Tembak Pesawat Bupati Nduga, Seorang Prajurit TNI Gugur dan 1 Luka Tembak

Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) Papua semakin brutal. Selasa (29/1/2019) pukul 10.30 WITA, mereka menyerbu Bandara Mapenduma, Ndunga.

Editor: Iksan Fauzi
ISTIMEWA
Helikopter milik TNI yang digunakan untuk mengevakuasi para korban pekerja di Nduga, Papua. KKB Papua Brutal, Pesawat Bupati Nduga Ditembak, Seorang Prajurit TNI Gugur dan 1 Luka Tembak 

SURYA.co.id - Sebuah aksi dari Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) Papua semakin brutal. Selasa (29/1/2019) sekitar pukul 10.30 WITA, mereka menyerbu Bandara Mapenduma di Ndunga.

Bahkan, sebuah pesawat yang ditumpangi Bupati Nduga, Yarius Gwijangge pun menjadi sasaran tembakan kelompok saparatis tersebut.

Pesawat itu dipiloti oleh Kapten Ibrahim dan Kopilot Yudha. Di dalam pesawat juga terdapat Kadistrik Mapenduma Toni Gwijangge dan Kadistrik Kagayam Jonatan Kogoya.

Pesawat Enggang Air Service itu juga membawa 1.100 kilogram logistik batuan sosia untuk masyarakat yang bertolak dari Bandara Kenyam.

Akibat insiden tersebut, seorang prajurit TNI, Praka Nasrudin gugur saat mengamankan Bandara Mapenduma.

Mucikari Siska Ungkap Kronologi Vanessa Angel Ingin Langsung Eksekusi di Kamar dengan si Pemesan

Ahmad Dhani Ditahan, Fahri Hamzah Singgung Akhir Pemerintahan Jokowi, Kritik Prabowo, dan Monyet

Lucinta Luna Bawa 3 Tas Bekas, Diperiksa Petugas Bandara Soekarno Hatta : Ini juga Mau Dibuka?

Selain itu, satu prajurit TNI lainnya, Praka Muhammad Rifai Pagesa mengalami luka tembak di tangan akibat kontak senjata dengan anggota KKB.

Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi mengatakan, insiden ini terjadi sekitar pukul 10.30 WIT.

Saat itu, sejumlah prajurit TNI dari Satuan Yonif RK 751/VJS yang bertugas di Distrik Mapenduma sedang mengamankan bandara.

Namun pukul 10.30 WIT, sebelum pesawat mendarat, tiba-tiba prajurit TNI mendapat serangan dari KKB dari arah ketinggian sebelah kanan sekitar bandara.

Pasukan TNI kemudian membalas tembakan sehingga terjadi kontak senjata antara TNI dan KKB.

Viral, Jenazah Menggelinding Keluar Peti Mati Setelah Seorang Pria Terpeleset di Liang Lahat

Biodata Veronica Tan, Mantan Istri Ahok BTP, Menikah Muda dan Keluar Kuliah Saat Punya Anak ke-2

KPU Umumkan Caleg Eks Koruptor Malam Ini, Fahri Hamzah : Itu Gimmick, Jusuf Kalla : KPU Penuhi Janji

"Kelompok KKB berhasil dipukul mundur dan melarikan diri ke arah hutan di balik ketinggian, pesawat berhasil mendarat dalam keadaan aman," kata Aidi, dalam keterangan tertulisnya.

Namun saat dilaksanakan pengecekan personel, salah seorang prajurit Praka Nasrudin mengalami luka tembak di perut sebelah kanan.

Rekan korban kemudian berusaha memberikan pertolongan pertama, dan segera mengevakuasi korban ke Timika.

"Pukul 12.50 WIT pesawat Enggang Air Service take off dari Bandara Mapenduma menuju Bandara Timika dengan membawa korban luka tembak dan 2 orang prajurit pendamping diantar langsung oleh Bupati Nduga Bapak Yarius Gwijangge," ujar Aidi.

Saat dilaksanakan pertolongan medis di RSUD Timika, nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan akhirnya gugur.

Sebelumnya, kontak tembak antara pasukan TNI dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terjadi di Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Jumat (18/1/2019).

Baku Tembak Lukai Prajurit

Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf. M. Aidi, Sabtu (19/1/2019) menjelaskan, kontak tembak antara pasukan TNI dan KKB Pimpinan Lekagak Telenggen terjadi di daerah Longsoran Baganbaga Distrik Yambi, sekitar pukul 12.10 WIT.

Awalnya, pasukan TNI bergerak dari Distrik Mulya menuju Distrik Yambi untuk mendistribusikan logistik ke pos-pos TNI.

Saat sampai di daerah Longsoran Babanbaga, tiba-tiba mereka mendapat tembakan dari atas ketinggian.

Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran.

Namun, karena kondisi medan yang sangat berat, kelompok bersenjata yang diperkirakan berjumlah belasan orang berhasil melarikan diri secara terpencar masuk ke hutan.

"Dari kedudukan KKB saat dilaksanakan pembersihan ditemukan beberapa barang bukti berupa 2 buah magasen senapan panjang berikut munisinya, 2 buah Tongkat Komando diduga milik Lekagak Talenggeng, 2 buah stempel TPN OPM dan sejumlah dokumen TPN OPM," kata Aidi dalam keterangan tertulisnya.

Kontak tembak tersebut mengakibatkan salah satu prajurit TNI atas nama Pratu Makamu mengalami luka tembak di paha sebelah kiri.

Korban sedianya akan dievakuasi ke Timika guna mendapatkan pertolongan medis, pada Jumat kemarin.

Namun karena terkendala cuaca, evakuasi tidak bisa dilaksanakan. Korban akhirnya meninggal dunia, sekitar pukul 15.50 WIT, karena mengalami pendarahan serius.

Jenazah saat ini masih disemayamkan di Yambi untuk menunggu evakuasi ke Timika yang rencananya akan dilaksanakan Sabtu ini.

"Sementara itu, situasi di Distrik Yambi Puncak Jaya, kondusif aktifitas masyarakat tetap berjalan secara normal, pasukan TNI melaksanakan siaga sambil menghimpun informasi tentang kedudukan KKB," pungkas Aidi.

Pimpinan KKB Goliath Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng
Pimpinan KKB Goliath Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng (Facebook/KOMNAS-TPNPB)

Jenazah Pratu Mukamu yang gugur saat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Distrik Yambi, Puncak Jaya, Papua, diterbangkan ke kampung halamannya di Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/1/2019).

Jenazah Pratu Mukamu sebelumnya tiba pada Sabtu siang di Timika menggunakan helikopter TNI AD, setelah berhasil dievakuasi dari Puncak Jaya.

Jenazah Pratu Mukami diterbangkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, dan dilanjutkan ke Luwuk untuk dimakamkan.

"Masih disemayamkan di Makassar, rencana besok pagi baru terbang ke Luwuk, Banggai, Selteng," kata Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel (Inf) M Aidi saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu malam.

Sebelumnya, KKB Pimpinan Lekagak Telenggen juga terlibat kontak senjata dengan prajurit TNI di Kampung Gigobak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (9/1/2019) sekitar pukul 08.55 WIT.

Kontak tembak ini berawal saat prajurit TNI dalam perjalanan dari posnya menuju Bandara Sinak guna mengambil logistik.

Namun, di dalam perjalanan mereka ditembaki sekolompok KKB pimpinan Lekagak Telenggen.

Prajurit TNI kemudian melakukan perlawanan dengan membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak.

"Pasukan TNI berhasil memukul mundur KKB hingga melarikan diri masuk hutan," kata Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/1/2019).

Saat dilakukan pengejaran ditemukan satu orang anggota KKB tewas tertembak.

Belum diketahui identitasnya karena tidak memiliki kartu pengenal.

Namun dari tas noken yang di bawah terdapat bendera bintang kejora dan telepon seluler.

Baku tembak itu juga juga melukai seorang prajurit TNI bernama Praka Subhan Razak yang bertugas sebagai sopir.

Prajurit TNI dan Polri mengusung peti jenazah korban kelompok kriminal bersenjata (KKB) di lanud Hasanuddin, Maros, Jumat (7/12/2018) sore.

Korban menderita luka tembak di betis

Korban dari TNI telah dievakuasi ke RSUD Timika menggunakan Hely Bell guna mendapatkan perwatan medis.

Saat ini kondisi korban dalam keadaan stabil.

"Sedangkan korban KKB telah diserahkan kepada kepala kampung setempat untuk pengurusan jenazah," kata Aidi.

Siapa Sosok Lekagak Telenggen?

Aksi saling tembak kembali terjadi antara prajurit TNI dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Puncak Jaya, Papua, Jumat (18/1/2019).

Dari barang bukti yang ditemukan, KKB ini diduga di bawah pimpinan Lekagak Telenggen.

Menurut beberapa sumber, KKB pimpinan Lekagak Telenggeng adalah yang paling berbahaya di

“Segitiga Hitam” Papua.

Istilah “Segitiga Hitam” Papua digunakan untuk merujuk wilayah yang mencangkup Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, dan Lanny Jaya.

Tiap-tiap wilayah tersebut kabarnya dikuasi oleh tiga kelompok bersenjata yang berbeda.

Siapa sebenarnya Lekagak Telenggen berikut kelompok yang dia pimpin?

Yang jelas, bukan sekali-dua kelompok ini melakukan aksinya.

Pada Januari 2014 lalu, KKB pimpinan Lekagak Telenggen pernah melakukan dua kali serangan di wilayah Kabupaten Puncak Jaya.

Serangan pertama mengakibatkan satu warga sipil tewas, atas nama M. Halil, seorang tukang ojek asal Makassar, Sulawesi Selatan.

Pada serangan kedua, kelompok ini menembaki pesawat milik Susi Air jenis Pilatus dengan nomor lambung PK VVV.

Pesawat ini ditembaki ketika mendarat di Bandara Mulia, Puncak Jaya.

Kabarnya, kelompok ini sudah beroperasi sejak 2006 lalu.

Menurut mantan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Patrige Renwarin, kelompok ini juga disebut sering melakukan penjarahan terhadap warga setempat.

Pada 2016, KKB pimpinan Lekagak Telenggen menyerang karyawan PT Modern yang sedang mengerjakan proyek jalan trans-Papua di Kabupaten Puncak, Papua.

Dalam aksi yang terjadi pada Selasa, 15 Maret 2016 itu, empat orang tewas.
Mereka adalah Anis, David, Andi, dan Daud.

Seperti dilaporkan RRI, ada tujuh orang yang sedang bekerja saat itu.

Tak lama kemudian, datang sejumlah orang melakukan kekerasan dan penganiayan.

Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw menuturkan, kelompok yang melakukan penyerangan diduga KKB pimpinan Lekagak Telenggen yang kerap beraksi di Wilayah Kabupaten Puncak, Papua.

“Sekelompok masyarakat yang diduga dikomandani Lekagak Telenggen diketahui melintasi bukit seberang Distrik Sinak,” ujarnya saat itu.

“Jumlahnya cukup banyak, tapi apakah betul mereka kita lihat saja hasil olah TKP dari para Perwira kita dilapangan.”

Dan yang paling baru adalah serangan terhadap prajurit TNI yang sedang mendistribusikan logistik ke pos-pos TNI.

Menurut keterangan Kapenmdam 17 Cenderawasih Kolonel Inf. M. Aidi hari ini, Sabtu (19/1), kontak tembak itu terjadi di daerah Longsoran Baganbaga, sekitar pukul 12.10 WIT.

Mula-mula pasukan TNI bergerak dari Distrik Mulya menuju Distrik Yambi.

Sesampainya di daerah Longsoran Baganbaga, KKB menyerang mereka dari ketinggian.

Menurut laporan Kompas.com, pasukan TNI kemudian berusaha membalas tembakan itu dan melakukan pengejaran.

Tapi karena kondisi medan yang sangat sulit, KKB yang diperkirakan berjumlah belasan orang itu berhasil melarikan diri secara terpencar.

Ketika melakukan pembersihan, prajurit TNI menemukan beberpa barang bukti.

Di antaranya dua buah magasen senapan panjang berikut amunisinya, dua buah Tongkat Komando diduga milik Lekagak Telenggen, 2 buah stempel TPN OPM dan sejumlah dokumen TPN OPM.

Sialnya, seorang prajurit TNI bernama Pratu Makamu tewas dalam serbuan tersebut.

Pratu Makamu tertembak di bagian paha sebelah kiri.

Sedianya dia akan dievakuasi ke Timika guna mendapatkan pertolongan medis, pada Jumat kemarin.

Namun karena terkendala cuaca, evakuasi tidak bisa dilaksanakan.

Saat ini jenazah Pratu Makamu masih disemayamkan di Yambi untuk menunggu evakuasi ke Timika yang rencananya akan dilaksanakan Sabtu ini.

"Sementara itu, situasi di Distrik Yambi Puncak Jaya, kondusif aktifitas masyarakat tetap berjalan secara normal, pasukan TNI melaksanakan siaga sambil menghimpun informasi tentang kedudukan KKSB," pungkas Aidi.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved