Kisah di balik Warung Mie Ayam Rp 2.000 di Jawa Tengah yang Viral di Facebook
Kisah di balik Warung Mie Ayam Rp 2.000 di Jawa Tengah yang Viral di Facebook
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Warung mie ayam seharga Rp 2.000 mendadak ramai diperbincangkan warganet di media sosial Facebook.
Warung mie ayam tersebut di Jalan Dukuh Gondang RT 37, Desa Grasak, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Kepada Tribun Jateng, pemilik warung mie ayam menceritakan awal merintis bisnisnya.
Rika Septi Anadewi dan suainya, Febriana Trilaksono merupakan pemilik warung mie ayam Rp 2.000 itu.
Rika menceritakan, ada kisah sedih di balik alasannya berjualan mie ayam Rp 2.000.
Saat itu, sang anak ingin minta uang jajan Rp 2.000, namun Rika dan suami tak mampu memenuhi permintaan sang anak.
"Sedih, nelangsa. Ketika anak minta uang jajan Rp 2.000 saja, saya nggak bisa ngasih," ujar Rika meneteskan air mata.

Lebih lanjut, Rika menjelaskan, sebelum berjualan mie ayam Rp 2.000, ia sempat tikut membantu keluarganya berjualan.
"Dulu saya ikut bantu jualan bulik (tante) di dekat MTs 1 Gondang. Karena anak saya nggak ada yang jagain, ya sudah saya jualan di rumah saja," ujar Rika, Jumat (18/1/2019) sore.
Rika mendapat resep bumbu mie ayam dari mertuanya.
Tak hanya dia dan bulik, mertua dan kakak Rika juga berjualan mie ayam di tempat masing-masing.
"Alhamdulillah nggak rugi. Bulek saya yang berjualan mie ayam malah iri dengan laba yang saya dapat," jelasnya.
Rika mengaku hanya bermodal Rp 100.000 pinjaman dari neneknya.
Sehari Rika mampu menjual 100 porsi mie ayam.
Dia biasa membeli mie kering di pasar dekat rumah, mereknya Eko.
Sehari rata-rata Rika membeli 10 pak.
Adapun daging ayam sehari habis 2 hingga 3 ekor.
Dia pun mendapatkan laba bersih rata-rata Rp 70.000 setiap hari.
"Saya menjual Rp 2.000 biar anak-anak juga bisa beli. Apalagi anak muda hingga orang tua," ujarnya.
Rika pun mengaku sering mendapat cibiran dari warganet karena harga mie ayamnya yang lebih murah dibanding mie ayam pada umumnya.
"Mie ayam apa itu cuma Rp 2.000, mencurigakan. Pasti ayamnya ayam mati," jelas Rika sambil membacakan komentar di Facebook.
Ketika dibilang kalau ayamnya hidup, mie-nya akan habis dimakan atau dipatuk ayam, dia pun tertawa.
Kendati demikian, Rika mengaku senang karena usahanya lancar dan ia bisa tetap merawat anaknya di rumah.
"Dulu saya bikin hanya satu panci, itu saja habis Alhamdulillah. Sekarang 3 panci besar kadang kurang," jelasnya.
"Yang penting saya tidak rugi. Bisa jualan, jaga anak, bisa beliin jajan anak," terangnya.

Dipantau Tribun Jateng, saat ini Rika belum memiliki warung mie ayam.
Rika hanya melayani pembeli di dalam rumahnya yang sederhana.
Pelanggan biasa memesan lebih dulu via Whatsapp, kemudian akan mengambil setelah jadi.
Tak ubahnya sistem bayar di tempat (COD) dalam penjualan online.
Namun, Rika berencana akan segera membuka warung mie ayam di depan rumahnya.
Dia sudah mulai membeli mangkok, wadah kecap, meja, dan kursi.
"Kurang bersih-bersih, belum sempat. Suami saya masih bekerja," paparnya.
Seorang pelanggan, Fira (31) mengatakan, ia berlangganan mie ayam buatan Rika karena rasanya enak dan harganya pun murah.
"Harga murah rasa enak. Mie ayam porsi kecil dengan harga segitu sudah cukup. Kualitasnya bagus harganya juga bagus," papar dia.