Kuliner Surabaya
Chicken Tandoori, Kuliner Raja-raja India Kini Hadir di Best Western Papilio Hotel Surabaya
Kuliner khas Punjab, India, kini bisa dicicipi di Best Western Papilio Hotel Surabaya, yakni Chicken Tandoori.
Penulis: Delya Octovie | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id, SURABAYA - Kuliner khas Punjab, India, kini bisa dicicipi di Best Western Papilio Hotel Surabaya, yakni Chicken Tandoori.
Menurut Rudy Hartono, Executive Chef Best Western Papilio Hotel Surabaya, kuliner satu ini sangat terkenal di Asia Selatan, utamanya India.
"Chicken Tandoori ini terkenal sebagai santapan raja-raja di sana. Sampai sekarang kalau cari Chicken Tandoori, ya adanya di Asia Selatan terutama di Punjab," jelasnya, Senin (14/1/2019).
Menu ini menjadi unggulan hotel yang terletak di Jl. Ahmad Yani 176-178, Gayungan, Surabaya itu sejak awal tahun 2019.
Rudy mengaku berani mengangkat Chicken Tandoori, karena banyak pelanggan Best Western Papilio Hotel Surabaya yang asli India.
Apalagi, tambahnya, Chicken Tandoori cocok dengan lidah Indonesia karena rasanya yang mirip dengan ayam bakar, dan pas bila ditambah sambal sesuai selera.
"Taste-nya ke lidah kita juga mengena, karena ada pedas dari rempah-rempahnya itu. Saya kira cukup mengena karena orang Indonesia suka pedas," ujarnya.
Ia menjelaskan, yang membedakan Chicken Tandoori dengan ayam bakar Indonesia, adalah proses memasak dan penggunaan yogurt sebagai bumbu.
Yogurt juga biasa dijadikan saus pelengkap Chicken Tandoori versi original, bisa pula menggunakan saus chutney.
Soal bumbu, Rudy tetap menggunakan bahan-bahan lokal, karena rempah yang menjadi bahan Chicken Tandoori rupanya sama dengan rempah-rempah lokal.
Bahan-bahan yang ia gunakan, di antaranya adalah kunyit, lada hitam, bunga lawang, dan lain-lain.
"Sehingga kami tidak perlu susah-susah ambil di pasar India, karena kita punya banyak. Yang membedakan hanya garam masala," imbuhnya.
Garam masala dibuat dari perpaduan kunyit, lada hitam, ketumbar, jintan, kayu manis, cengkeh dan bunga lawang.
Semuanya dicampur lalu disangrai, baru kemudian diblender atau ditumbuk.
Usai disaring, jadilah garam masala.
Perbedaan lainnya dengan ayam bakar Indonesia adalah, jika ayam bakar cukup diungkep saja sebelum dimasak, Chicken Tandoori melewati proses pembumbuan yang lebih lama, yakni satu hari.
Setelah semua rempah-rempah diblender, campur dengan bawang merah, bawang putih, dan jahe.
"Ini bumbu mentahan semua, lalu dicampur dengan plain yoghurt. Lalu diberi daun ketumbar yang sudah dipotong-potong, kasih jeruk nipis, beri garam, merica dan gula sedikit," terangnya.
Ayam sudah dibumbui, kemudian diamkan selama satu hari supaya bumbunya benar-benar merasuk.
"Kalau langsung disajikan, bumbu akan kurang merasuk karena bumbunya benar-benar fresh. Makanya penyajiannya maksimal untuk sampai ke tamu itu 20 menit sudah matang," katanya.
Chicken Tandoori disajikan bersama naan bread, alias roti yang dibuat dari tepung, baking powder, butter, bawang putih lalu dicampur yogurt.
Naan bread ini merupakan pendamping Chicken Tandoori yang sesungguhnya.
Tetapi, pelanggan bisa menggantinya dengan nasi sesuai selera.
