Cerita Amad Pria Pemburu Ular Piton Asal Banjarmasin, Tak Segan Tebas Ular Kobra Pakai Parang
Profesi pria bernama Amad asal Banjarmasin ini memang unik dan juga langka, yaitu jadi pemburu ular piton. Simak kisahnya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Profesi pria bernama Amad asal Banjarmasin ini memang unik dan juga langka, yaitu jadi pemburu ular piton.
Amad, warga Komplek Dharma Praja, Banjarmasin, menggantungkan hidupnya dari berburu ular piton selama 40 tahun
Dilansir dari Banjarmasin Post dalam artikel 'Mirip Panji Petualang, Amad 40 Tahun Hidup Berburu Ular, Ribuan Piton Berbagai Ukuran Disikatnya', menjadi pemburu ular piton sudah Amad jalani sejak remaja hingga kini usianya 65 tahun.
Setiap hari Amad berkeliling Banjarmasin khususnya di kawasan rawa berair.
Selama 4 dekade ia menjadi pemburu piton, sudah ribuan ekor ular piton dari berbagai ukuran yang ia tangkap dan dijual.
• Kronologi Ibu Selamatkan Anaknya dari Gigitan Ular Piton Sepanjang 3 Meter, Sampai Luka & Berdarah
• Seekor Anjing Tewas Usai Lawan Ular Piton Sepanjang 6 Meter, Sang Majikan: Kami Beruntung Karenanya
Menurut Amad, saat kecil ia tak sekolah, sehingga tatkala mendapat pelajaran menangkap ular dari tetangganya sekampung maka itu dijadikanya pekerjaan.
"Saya merasa cocok dengan pekerjaan ini. Ya, dijalani saja. Alhamdulillah sampai sekarang bisa menghidupi diri," ungkap Amad yang hingga kini hidup membujang.
Selain menangkap ular, sekali waktu Amad juga mengambil upah menebas rumput baik di wilayah Banjarmasin maupun Banjarbaru.
Amad juga kerap dimintai tolong oleh warga jika ada ular di suatu tempat yang dianggap membahayakan.
Hal Itu ia lakukan seorang diri.
"Dulu saat masih belajar menangkap ular, saya berdua dengan paman yang merupakan tetangga saya. Setelah mahir, sampai kini hanya sendiri menangkap," tukasnya.

Amad sama sekali tak takut dengan ular, meski kadang yang dicari piton tapi ketemunya malah ular berbisa.
"Biasa saja. Kalau ular berbisa, macam tadung (kobra) atau lainnya, ya saya tebas dengan parang jika tak mau menjauh," ujarnya.
Apakah setiap hari dapat ular piton? Menurut Amad zaman sekarang tidak seperti dulu yang masih banyak kawasan rawa tempat piton berhabitat.
"Dulu dalam sebulan bisa sampai delapan ekor. Kalau sekarang hanya dua sampai empat saja didapat," jelasnya.
Menyiasati perolehan rezeki, jika menemukan bidawang (bulus) ia tangkap dan jual. Begitupula kobra yang kadang ada pesanan untuk diambil hatinya.
7 Fakta Tentang Ular Piton
Berbagai kisah tentang ular piton yang menyerang atau bahkan memangsa manusia memang selalu menghebohkan
Dilansir dari Nova, Ular piton atau sanca memang dikenal jenis ular yang buas dan menyeramkan karena bentuk tubuh dan ukurannya yang besar.
Berikut 7 fakta ular piton yang perlu kamu ketahui
1. Cara Piton Mencari Mangsa
Cara ular piton mencari mangsa cukup menarik.
Ular ini memanfaatkan radar yang dimilikinya secara alami untuk dapat mengenali panas tubuh mangsanya.
Cara seperti ini membuat ular piton jarang memangsa bangkai atau hewan yang sudah mati terlalu lama.
Karena bangkai atau hewan yang mati tidak lagi mengeluarkan panas tubuh yang bisa dideteksi radar alami ular piton.
2. Melilit Mangsa
Setelah ular piton mendeteksi mangsa, maka mangsa tersebut langsung dililit kuat.
Biasanya, ini akan membuat tulang-tulang mangsa menjadi remuk dan lemah ketika dililit piton.
Ular ini akan menunggu beberapa lama setelah mangsa lemah dan tak berdaya untuk kemudian ditelan bulat-bulat.
Waktu yang dibutuhkan ular piton untuk melemahkan mangsanya berbeda-beda tergantung ukuran piton itu sendiri dan ukuran mangsanya.
Makin besar ukuran tubuh mangsa, makin susah untuk dilumpuhkan. Bahkan terkadang ada mangsa yang udah diserang bisa lolos lagi.
3. Penyebaran Ular Piton
Ular piton di seluruh dunia berjumlah 13 jenis.
Dua belas dari jumlah tersebut masih hidup bebas, sedangkan satu jenis lagi sudah punah.
Sebagian besar ular piton hidup di daerah dataran tinggi dan tersebar hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia.
4. Piton Tanah dan Piton Pohon
Ular piton biasa hidup di hutan yang penuh dengan semak belukar.
Sebagian hidup di atas pohon dan sebagian lagi hidup di atas tanah.
Piton yang hidup di tanah memiliki usia yang lebih panjang dibandingkan dengan usia piton yang hidup di pohon.
Ukuran tubuh piton tanah juga biasanya lebih panjang dibandingkan dengan piton pohon.
Dari kedua jenis piton tersebut, ciri-ciri pembeda yang paling kelihatan adalah warna kulitnya.
Piton tanah berwarna gelap, sedangkan piton pohon berwarna cerah dan mencolok.
5. Tidak Memiliki Bisa
Meski piton bukan termasuk ular yang berbisa, dia memiliki taring yang sangat tajam dan panjang.
Ini membuat ular ini dapat mengoyak mangsanya dengan mudah.
6. Memakan Mangsa Bulat-bulat
Ular piton dapat menelan mangsanya bulat-bulat, bahkan mangsa yang ukurannya lebih besar tiga kali dari tubuh ular itu sendiri.
Ini karena ular piton memiliki rahang atas dan bawah yang terpisah.
Setelah makan, piton biasanya dapat berpuasa selama tiga bulan.
Jadi ular ini tidak perlu khawatir kalau tidak mendapatkan mangsa dalam rentang waktu tertentu.
7. Dimangsa Manusia
Secara umum, piton jarang sekali menyerang manusia sebagai mangsanya.
Tetapi ada beberapa kejadian bahwa piton memangsa manusia.
Di sisi lain, ada juga manusia yang berburu piton.
Hasil buruan ini biasanya dijual untuk kebutuhan kuliner seperti sate, sup, atau oseng.
Sedangkan kulitnya dibuat menjadi kerajinan tas, pakaian, atau aksesori lainnya.