Kilas Balik

Kisah Prajurit Kopassus & Kostrad Selamatkan 26 Peneliti yang Disandera OPM Pimpinan Kelly Kwalik

Tanggal 8 Januari 1996, sebanyak 26 anggota tim Ekspedisi Lorentz 95 disandera OPM. Prajurit Kopassus & Kostrad pun diturunkan untuk misi pembebasan

Ist/Tribun Jambi
Tim Ekspedisi Lorentz di Belantara Papua 

Di Jakarta Pemerintah segera meminta ABRI (TNI) melakukan penyelamatan.

Komandan Jenderal Kopassus saat itu (Mayjen TNI Prabowo Subianto) diputuskan memimpin misi penyelamatan.

Prabowo Subianto dan Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
Prabowo Subianto dan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) (Kaskus)

Beberapa satuan TNI lainnya seperti pasukan Kostrad juga dilibatkan dalam misi penyelamatan ini.

Sekitar lima bulan berlalu, misi pembebasan Tim Lorentz yang disandera oleh GPK-OPM pimpinan Kelly Kwalik belum juga membuahkan hasil.

Para OPM terus bersembunyi dan berpindah-pindah tempat sambil mengirimkan beberapa pesan tuntutan mereka kepada Pemerintah RI.

Pasukan yang dibawa Kelly Kwalik mula-mula berjumlah 50 orang, kemudian ditambah lagi hingga menjadi 100 orang.

Kelly Kwalik terbunuh dalam sebuah operasi penyergapan tahun 2009.
Kelly Kwalik terbunuh dalam sebuah operasi penyergapan tahun 2009. (GETTY IMAGES)

Tanggal 7 Mei 1996, satu kompi pasukan batalyon Linud 330/Kostrad di bawah pimpinan Kapten Inf Agus Rochim ikut dikirim ke Timika untuk menambah kekuatan.

Kompi dibagi dalam beberapa tim.

Secara berangsur masing-masing tim dikirim ke daerah operasi.

Setelah berbagai upaya dilakukan, Tim Kopassus dan Kostrad berhasil menuntaskan misinya pada tanggal 9 Mei 1996

Tim gabungan Kopassus dan Kostrad itu akhirnya berhasil menyelamatkan para sandera kecuali 2 orang, yaitu Navy dan Matheis yang gugur di tangan keganasan para OPM

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved