Tangani KKB Papua, Polda Bangun Markas Brimob di Wamena Berisi 100 Prajurit yang Dilatih Khusus
Tangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Polda berencana membangun markas Brimob di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya tahun 2019.
Tito Karnavian mengaku tahu pasti tipikal dari gerakan KKB karena pernah menjadi Kapolda Papua.
"Kita hafal betul siapa saja kelompok di sana. Kalau kita melakukan tindakan keras, akar utamanya. Kalau saya berpendapat akar masalah utamanya kesejahteraan, di daerah kepala burung yang sudah maju kenapa tidak," jelas Tito Karnavian.
Tito Karnavian mencontohkan bahwa dulu gerakan kemerdekaan paling kuat muncul di Manokwari, Biak, dan Merauke.
Namun gerakan tersebut pupus sejalan dengan peningkatan kesejahteraan.
Dirinya meyakini langkah Presiden Joko Widodo dengan membangun jalan trans Papua akan berdampak bagus bagi masyarakat di sana.
"Problematika yang ada di tengah pegunungan ini, mereka problematika masalah ekonomi karena terisolasi. Oleh karena itu Presiden berkeras bangun trans Papua. Yang bisa mengkoneksikan Papua sehingga logistik biaya ekonomi rendah di sana," kata Tito Karnavian.
Di samping itu, Tito Karnavian juga memerintahkan jajarannya untuk gencatan senjata atau mengendurkan upaya pengejaran kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Ternyata Tito punya siasat di balik keputusannya itu
Kata Tito, perintah untuk gencatan senjata terhadap KKB Papua ini dalam rangka menghormati perayaan Natal dan tahun baru.
"Khusus Natal dan Tahun Baru saya sudah perintahkan jajaran Polri di sana untuk cooling down dulu, gencatan senjata.
Kenapa? Karena Natal dan tahun baru, masyarakat di sana sangat menghargai gereja,” kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/12/2018), dilansir Surya.co.id (surabaya.tribunnews.com) dari Kompas.com.

Tito menuturkan, dalam masa gencatan senjata itu, aparat Polri dan TNI akan melakukan pendekatan lunak kepada tokoh-tokoh masyarakat untuk mendapatkan simpati dari masyarakat Papua.
"Seperti di sana kemarin ada perayaan Natal bersama. Jadi kita sedang perang merebut simpati publik. Siapa yang berhasil merebut simpati publik, dia akan menang," tutur Tito.
Namun, Tito menegaskan pengejaran terhadap KKB, khususnya, pelaku pembantaian pekerja PT Istaka Karya di Kabupaten Nduga, Papua tetap dilakukan.
"Intinya tetap dilakukan pengejaran, tapi tidak terlalu banyak diekspos. Ditangkap ya, sudah saja.