Rumah Politik Jatim

DPW PAN Jatim Minta Pengunduran Diri Nasrullah tak Dikaitkan dengan Desakan agar Amien Rais Mundur

Pengurus DPW PAN Jatim berharap masyarakat tak mengaitkan pengunduran diri Nasrullah dengan desakan agar Amien Rais mundur.

ist
Foto selfie Anggota DPRD Jatim, A Basuki Babussalam dengan polisi yang menghentikannya karena melanggar rambu lalu lintas di Surabaya, Kamis (18/1/2018). 

Hal senada dikatakan oleh mantan anggota DPRD Jatim dari Fraksi PAN, Didik Setyobudi.

"Pengunduran diri Nasrullah lebih ke soal tata kelola intern partai. Lebih ke personal. Itu substansi yang berbeda," kata Didik dikonfirmasi terpisah.

Meski tak ada hubungannya dengan isu permintaan mundur untuk Amien Rais, Didik mengatakan bahwa hal itu ada hubungannya dengan persiapan pergantian Ketua Umum PAN pada 2020 mendatang.

"Kalau ada riak-riak kecil, itu kemungkinan running (persiapan) kongres kedepan," ujar Didik.

"Artinya, untuk meminimalkan kongres itu, pengurus partai harus harus lebih akomodatif kepada kader-kader yang terwakili di sikap Nasrullah itu," kata Didik menegaskan.

Untuk diketahui, para Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) mendesak Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengundurkan diri. Amien dianggap telah melanggar prinsip-prinsip dasar pendirian partai.

Lima orang pendiri PAN tersebut adalah Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohammad, Toeti Heraty, dan Zumrotin. Desakan itu disampaikan melalui surat terbuka tertanggal 26 Desember 2018.

Dalam surat itu, kelima pendiri PAN itu mengatakan surat dibuat pasma memerhatikan perkembangan kehidupan politik di Indonesia. Terutama perjalanan politik Amien Rais bersama PAN maupun secara personal.

"Untuk itu barangkali sudah saatnya Saudara (Amien Rais) mengundurkan diri dari kiprah politik praktis sehari-hari, menyerahkan PAN sepenuhnya ke tangan generasi penerus, dan menempatkan diri Saudara sebagai penjaga moral dan keadaban bangsa serta memberikan arah jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan negeri kita," tulis surat terbuka tersebut dikutip dari Tribunnews.com.

Dalam petikan surat tersebut juga tertulis beberapa alasan. Di antaranya, "PAN adalah partai yang percaya dan mendukung bahwa setiap warga negara berstatus kedudukan yang sama di depan hukum dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara, tidak mengenal pengertian mayoritas atau minoritas. Dengan menggunakan kacamata prinsip-prinsip PAN tersebut diatas, kami mendapatkan kesan kuat bahwa Saudara Amien Rais (AR) sejak mengundurkan diri sebagai ketua umum PAN sampai sekarang, baik secara pribadi maupun mengatasnamakan PAN, seringkali melakukan kiprah dan manuver politik yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip itu," begitu bunyi petikan surat tersebut.

"Saudara makin lama makin cenderung eksklusif, tidak menumbuhkan kerukunan bangsa dalam berbagai pernyataan dan sikap politik saudara," lanjut di salah satu poin surat ini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved