Berita Pasuruan
Wanita Asal Pasuruan Jadi Korban Tsunami, Ayah Kandung Ungkap Firasat Sebelum Anaknya Meninggal
Waita Asal Pasuruan Jadi Korban Tsunami, Ayah Kandung Ungkap Firasat Sebelum Anak Meninggal
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Fatkhul Alami
Sebelum ditinggalkan anak semata wayangnya ini, Ashari mengaku memang sudah memiliki firasat.
Tiba - tiba anaknya membelikannya handphone baru Redmi Note 5.
Padahal, ia mengaku tidak pernah meminta handphone baru. Toh, handphonenya masih bagus dan bisa digunakan.
Kala itu, ia menyebut anaknya, Ninil yang mengatur dan mengaktifkan handphone baru itu.
Sengaja atau tidak, Ninil memberikan kunci pada ponsel baru itu dengan angka 2212.
Ia pun tak sadar saat itu.
Bahkan, ia pun sempat menanyakan kenapa diberikan sandi 2212. Ninil hanya menjawab angka itu cantik dan mudah diingat.
"Ya saya iyakan saja. saya manut saja. Tapi, kalau mengingat kejadian Ninil meninggal pada 22 Desember ini apakah sandi itu menjadi pertanda.
Apa ini sebuah kebetulan antara sandi dan tanggal dia meninggal.
Ya sudahlah, saya ikhlas sudah, mudah - mudahan ini jalan terbaik untuk dia," paparnya.
Akhmad Diak Kaukabi, suami korban, mengaku, ia dan istrinya memang sempat memiliki mimpi membuka warung di Cinere.
"Saya tidak menyangka seperti ini. Kami pernah memiliki mimpi untuk membuka warung.
Tapi semuanya batal, saya juga tidak menyangka istri saya lebih dulu meninggalkan saya.
Saya tidak pernah punya firasat apa - apa, bulan lalu, kami juga baru saja pulang Umroh," tambah dia.
Senior General Manager Affair Unit Induk PLN Distribusi Jawa Timur, Dwi Surya Abdullah menjelaskan, Ninil dikenal sebagai sosok yang sangat baik dan loyal kepada perushaan.
Ia juga disegani oleh rekan dan atasan.
"Anda bisa lihat, banyak keluarga PLN yang datang ke sini. Beliau memang baik dan loyal kepada perusahaan," tambah dia. (*)