Pendapat Mantan Kapolda Papua Paulus Waterpauw Soal KKB Papua, Tak Tahu Siapa Egianus Kogoya
Mantan Kapolda Papua, Paulus Waterpauw angkat bicara terkait kasus Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang sering jadi sorotan baru-baru ini
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Sementara itu sampai saat ini aparat keamanan masih melakukan perburuan kepada KKB Egianus Kogoya.
Egianus Kogoya Gunakan Senjata Api Hasil Selundupan
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya rupanya mendapatkan senjata militer dari pasar gelap yang ada di Papua Nugini dan Filipina.
Berita tersebut setelah pihak Mabes Polri memastikan senjata yang digunakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Dari hasil penyelidikan yang senjata yang digunakan berasal dari pasar gelap.
Selain dipasok dari dua negara itu, senjata militer yang digunakan Egianus Kogoya CS ini juga dari hasil rampasan petugas di Papua.
"Senjata-senjata tersebut didapat dari jalur penyelundupan secara gelap. Yang dilakukan oleh kelompok tersebut dengan membeli beberapa senjata di wilayah PNG ( Papua Nugini) maupun di wilayah Filipina khususnya Filipina Selatan," papar Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo saat mengutip dari Kompas Tv pada Kamis (13/11/2018) pukul 12.30 WIB.
Untuk diketahui, Papua Nugini menjual senjata militer di perbatasan Papua melalui jalur darat, sementara di Filipina menggunakan jalur laut.
"Sementara jika di Filipina jalur masuknya senjata tersebut melalui jalur laut. Sedangkan di PNG jalur yang dilalui melalui jalur darat," tegas Dedi Prasetyo.

Sedikitnya 25 pucuk senjata beragam merek berhasil dimiliki Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Dari 25 merek tersebut yang paling banyak adalah senjata jenis laras panjang.
Tim juga masih mengejar kelompok bersenjata yang bersembunyi di hutan Papua.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah mengirim 154 personel gabungan dari TNI dan Polri pascapembunuhan pekerja yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di jembatan distrik Yigi, Nduga, Papua.
Tambahan personel ini akan ditempatkan di berbagai lokasi yang rawan terjadinya penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Mereka akan memulihkan tanah Papua dan mengawal proyek infrastruktur sehingga pembangunan tetap berjalan.
"Masyarakat Papua butuh keamanan dan kenyamanan. Pemerintah berupaya untuk memulihkan keamanan dan kenyamanan di sana," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/12/2018) dikutip dari Kompas.com.