2 Peristiwa Angkasa Akan Memeriahkan Langit Malam Indonesia, Mulai 14 hingga 16 Desember 2018
2 Peristiwa Angkasa Akan Memeriahkan Langit Malam Indonesia, Mulai 14 hingga 16 Desember 2018
Penulis: Akira Tandika | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Jelang akhir tahun 2018, langit di Indonesia akan mengalami dua peristiwa astronomi yang menarik jika disaksikan.
Peristiwa itu ialah hujan meteor Geminid dan penampakan komet 46P/Wirtanen di angkasa.
Hal itu juga disebutkan oleh Fatuhri Syabani Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo, Kamis (13/12/2018).
“Merujuk pada situs Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), ada 2 peristiwa luar angkasa, Meteor Showers Geminids dan penampakan Komet 46P/Wirtanen,” kata Fatuhri Syabani dikutip dari artikel Kompas.com 'Bulan Ini, Langit Malam Akan Dimeriahkan oleh 2 Peristiwa Luar Angkasa'.
• Tinggal di Surabaya, Malang dan Batu? Ini Tempat yang Pas Untuk Lihat Hujan Meteor Geminid
• Ini Waktu yang Tepat Lihat Hujan Meteor Geminid, Jangan Ketinggalan!

Hujan meteor Geminid akan terlihat antara tanggal 14-17 Desember 2018, peristiwa ini bisa disaksikan pengamat meteor di seluruh dunia karena berlangsung selama 24 jam penuh.
Fatuhri juga menjelaskan, penampakan Komet 46P/Wirtanen paling jelas akan terlihat pada tanggal 16 Desember 2018 mendatang.
Hujan meteor Geminid Para pengamat astronomi melihat peristiwa ini sebagai fenomena ruang angkasa yang memikat sebelum pergantian tahun.
Pasalnya, pada tahun lalu pun hujan meteor geminid juga memuncak pada tanggal 14 Desember 2017.
Astronom amatir Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa hujan meteor Geminid merupakan hujan meteor yang tidak biasa, seperti yang telah ditulis dalam artikel Kompas.com tahun lalu.
Pasalnya, ia berinduk pada 3200 Phaethon yang merupakan asteroid dan bukan komet.
Dari 12 hujan meteor utama, hanya dua, yaitu Geminid dan Quadrantids, yang bukan dari remah-remah komet.
Marufin pun mengungkapkan bahwa hujan meteor Geminid yang mendapatkan namanya karena seakan-akan berasal dari satu titik dalam rasi Gemini bisa mencapai 120 meteor per jam pada puncaknya dan tergolong hujan meteor paling intensif.
Meteor-meteor itu melesat dengan kecepatan 35 kilometer per detik dan memiliki elemen orbital yang relatif sama dengan elemen orbital Phaethon.
Komet 46P/Wirtanen Lain dari biasanya, hujan meteor Geminid tahun ini akan ditemani oleh penampakan komet 46P/Wirtanen.
Komet ini akan menjadi yang paling terang pada tahun 2018.
Dilansir dari News.com.au, Rabu (12/12/2018), 46P/Wirtanen sebetulnya mengorbit setiap 5,4 tahun sekali.
Namun, ia jarang cukup dekat ke bumi untuk dapat dilihat.
Tahun ini akan menjadi jarak terdekatnya dari bumi dalam 70 tahun terakhir, yaitu sekitar 11,5 juta kilometer.
Walaupun terkesan jauh, jarak tersebut sebetulnya cukup dekat untuk membuat 46P/Wirtanen dapat dilihat dari bumi.
Meski demikian, jangan berharap 46P/Wirtanen akan tampak seperti lampu sorot di langit malam.
Sebagai komet kecil, 46P/Wirtanen kemungkin besar hanya akan tampak seperti bola cahaya hijau yang samar.
Lalu, kalau pun ekornya terlihat, ekor 46P/Wirtanen yang sebagian besar terdiri dari gas hanya akan tampak panjang, tipis dan sulit untuk dilihat.
• Kabar Terbaru Munaroh Pacar Mandra di Si Doel Anak Sekolahan - 25 Tahun Vakum Begini Penampilannya
• Balasan Menohok Hotman Paris ke Hilda Vitria, Ngaca Dulu Sebelum Ngaku Aku Naksir Kamu
• Iriana Ungkap Rasa Cemburunya saat Lihat Jokowi Dipeluk Wanita Lain, Sampai Ucapkan 4 Kata ini
Cara Menonton Hujan Meteor Geminids
"Syarat utama untuk menyaksikannya adalah dengan mata tanpa bantuan apa pun," kata Marufin.
Dia juga menambahkan bahwa kamera digital seperti kamera DSLR bisa dipergunakan, sepanjang menggunakan lensa dengan panjang fokus paling kecil (sehingga medan pandangnya paling besar).
Di Indonesia sendiri, hujan meteor kali ini dapat disaksikan pada pukul 21.00 WIB.
Itu karena hujan meteor Geminids berasal dari rasi bintang Gemini yang baru terbit pada waktu tersebut.
"Di atas kertas, hujan meteor Geminids dapat disaksikan mulai pukul 21.00 hingga subuh. Namun kesempatan terbaik untuk mengamatinya, berdasarkan pengalaman empiris, adalah pada pukul 02.00 hingga 04.00 WIB," ungkap Marufin.
Sayangnya, faktor cuaca menjadi penentu apakah kita bisa melihat hujan meteor tersebut atau tidak.
Sejauh ini, prakiraan cuaca untuk Kota Surabaya hingga dua hari ke depan masih mengindikasikan langit yang cenderung berawan.
Bahkan di beberapa titik Kota Surabaya diprediksi akan turun hujan.