Pilpres 2019

PWNU Jatim : Kami Tak Berpolitik, Tapi Puas jika Orang NU Dapat Jabatan Strategis

Ketua PWNU Jatim, KH Marzuqi Mustamar menegaskan, NU secara kelembagaan tak akan berpolitik.

SURYA.co.id/Bobby Koloway
PWNU Jatim : Kami Tak Berpolitik, Tapi Puas jika Orang NU Dapat Jabatan Startegis. Itu disampaikan oleh Ketua PWNU Jatim, KH Marzuqi Mustamar. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Ketua PWNU Jatim, KH Marzuqi Mustamar menegaskan, NU secara kelembagaan tak akan berpolitik.

Namun, KH Marzuqi Mustamar tetap mendorong kader NU untuk terus berpartisipasi aktif pada gelaran pesta demokrasi mendatang.

"Kalau pun akhirnya ada kiai yang menyuarakan, itu nggak akan menjadi keputusan organisasi. Kita nggak akan melarang kader ini ke fulan. Kader itu ke fulan," kata KH Marzuqi Mustamar kepada SURYA.co.id (surabaya.tribunnews.com).

Menteri PUPR Basuki Pamer Gaya Kerja Rock and Roll untuk Bangun Infrastruktur pada Anak-anak Muda

Sebelum Meninggal Terpanggang, Nakhoda KMP Gerbang Samudra I Ini Sebentar Lagi Pensiun

KH Marzuqi Mustamar mengungkapkan itu di sela menggelar Raker di Surabaya, Sabtu-Minggu (8-9/12/2018). Raker tersebut membahas langkah strategis PWNU Jatim selama setahun ke depan.

Hadir pada pertemuan tersebut seluruh jajaran pengurus PWNU Jatim. Juga, Wakil Gubernur Jatim yang juga salah satu Ketua PBNU, Saifullah Yusuf ( Gus Ipul).

Pada saat memberikan sambutan di depan forum, KH Marzuqi Mustamar tetap berharap ada kader NU yang menduduki jabatan strategis tertentu.

"Meskipun NU nggak berpolitik, NU marem (puas) kalau ada yang duduk di jabatan strategis," kata KH Marzuqi Mustamar di hadapan peserta pertemuan.

Rocky Gerung Sering Berapi-api Memaki, Giliran Dibalas Netizen, Ternyata Jawabannya Tak Disangka

Apakah Bahar bin Smith Radikal? Ustadz Abdul Somad : Khalayak Harus Cermat soal Kasus yang Ramai Itu

"Kader tersebut diharapkan bisa bermanfaat bagi NU dan masyarakat Indonesia pada umumnya," ujarnya singkat yang langsung disambut tepuk tangan peserta pertemuan.

PAda Raker kali ini, KH Marzuqi Mustamar mengatakan agenda rutin yang biasa dilakukan pascapemilihan dan pembentukan pengurus baru PWNU Jatim.

"Pertemuan ini untuk menyepakati program yang dibuat," kata Kiai Marzuqi SURYA.co.id (surabaya.tribunnews.com).

Jika Kalah Pilpres 2019, Prabowo Ingin Berkuda Lagi, tapi Ini yang Dilakukan jika Menang

Tompi Berbagi Pengalaman Jadi Fotografer Keluarga Presiden Jokowi di Istana Bogor

Beberapa hal yang menjadi pembahasan di antaranya peran NU dalam penguatan agama, pendidikan, ekonomi, hingga pertanian.

Termasuk, menyongsong satu abad keberadaan NU pada 2026 mendatang.

Namun, Kiai Marzuqi memastikan bahwa acara ini tak akan banyak membahas terkait pemilu 2019 mendatang. "Soal pemilu, bukan masuk agenda organisasi," katanya.

Saat ini, ia tak memungkiri bahwa jelang menyongsong satu abad keberadaan ormas agama terbesar ini, NU memiliki beberapa tantangan. Di antaranya soal soliditas.

"Telah banyak muncul pluralitas di dalam NU. Hal itu menjadi komitmen kiai untuk menyolidkan kembali," kata Kiai Marzuqi.

Sekalipun kader NU memiliki perbedaan profesi, ia meyakini akidah, ideologi, visi misi, dan loyalitas masih sama.

"Itu yang pokok. Sekalipun ada kekuatan luar biasa dari luar NU, mulai dari kekuatan politik hingga finansial," katanya kepada SURYA.co.id (surabaya.tribunnews.com).

Saat ini, para ulama dan kiai NU masih konsisten untuk bersatu dalam berbagai kegiatan keagamaan. Hal itu, menurut KH Marzuqi Mustamar juga meminimalkan gangguan dari luar NU.

"Kiai manapun, begitu mesra dalam berbagai acara keagamaan. Hal ini membuat masyarakat juga masih konsisten bersama kita," terangnya.

Tak hanya itu, KH Marzuqi Mustamar juga berharap NU dapat memiliki peran lebih besar dalam mengembangkan kehidupan masyarakat.

Di antaranya, bekerjasama dengan pemerintah.

Misalnya, di bidang pertanian. Lembaga Pertanian (LP) PWNU diharapkan dapat memberikan jaminan ketersediaan pupuk dan bibit dengan berkoordinasi bersama pemerintah.

Misalnya, kelompok-kelompok pertanian bisa berdiskusi dengan pemerintah soal potensi pasar dan komoditi laik jual.

"Seharusnya, kita bisa berkoordinasi dengan pemerintah. Misalnya, di Probolinggo berpotensi untuk menjual hasil pertanian tertentu sebab berpotensi untuk diekspor," usulnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved