Penembakan di Papua
Ayah Korban Trans Papua Mohon Jokowi dan Luhut Temukan Jasad Anaknya, 5 Korban Lain Ditemukan
Ayah korban pekerja Trans Papua, Edison Simanjuntak (69 tahun) berharap Rikki Cardo Simanjuntak alias Rikardo, putranya, segera ditemukan.
Ketika itu, Rikki meminta sang ayah agar memperbaiki telepon genggamnya supaya dapat berkomunikasi lebih lancar.
Setelah itu menurut informasi yang didapat Edison, Rikki dan korban lainnya diminta lagi untuk kembali ke lokasi pada 1 Desember dan bekerja.

Padahal, pada akhir pekan biasanya mereka tidak bekerja.
"Ternyata pada tanggal 1 Desember saya tidak jadi ditelepon dan seharusnya tidak bekerja pada akhir pekan," tutur Edison.
Pada hari yang sama ia mendapat kabar dari Wamena, Rikki ikut menjadi korban kelompok bersenjata di Papua.
Saat mendapat kabar tersebut, sempat disebut nama Rikki msuk dalam fatr korban meninggal, tercantum pada nomor urut 23 di daftar-daftar yang meninggal.
Namun ternyata, hingga saat ini, fisik Rikky baik hidup maupun jasadnya belum ditemukan.
Rikki sempat pulang ke kampung selama dua tahun untuk merawat Tiurlan Siahaan, ibunya yang sakit.
Namun, sejak ibunya meninggal pada Februari 2018 lalu, dia pun kembali merantau ke Bumi Cendrawasih pada April 2018 demi menghidupi keluarganya di Balige.
Sebelumnya, informasi menyebut terdapat 31 orang korban meninggal dalam insiden tersebut.
Belakan Polri melansir data menyebut 19 orang korban tewas, dan 16 di antaranya telah teridentifiksi.
Mereka terdiri atas dua orang berasal dari Sumatra Utara, yakni Jepri Simaremare dan Efrandi Hutagaol (27), keduanya dari Kota Tebing Tinggi.

Sebanyak 12 korban berasal dari Sulawesi Selatan sebagai berikut :
1. M Agus (25) asal Gowa,
2. Alpianus (25) asal Toraja Utara,