Pembantaian di Papua
Cerita Karyawan PT Istaka Karya Selamat dari Pembantaian KKB dan Adu Tembak TNI Selama 16 Jam
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi menerima laporan baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terjadi di Nduga.
Setelah itu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) meninggalkan para korban dan melanjutkan perjalanan menuju bukit Puncak Kabo.
Sebanyak 11 orang karyawan yang pura-pura mati berusaha bangkit kembali dan melarikan diri.
Namun malangnya mereka terlihat oleh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sehingga mereka dikejar.
Sebanyak lima orang yang tertangkap dan digorok oleh KKSB kemudian meninggal di tempat.
Sebanyak enam orang lainnya berhasil melarikan diri ke arah Mbuah.
Dua dari enam orang tersebut kini belum ditemukan.
Namun, sebanyak empat dari enam orang tersebut di antaranya saksi Jimmy Aritonang selamat setelah diamankan oleh anggota TNI di Pos Yonif 755/Yalet di Mbua.
Pada Senin (3/12/2018) sekira pukul 05.00 WIT, Pos TNI 755/Yalet tempat korban diamankan diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bersenjata yang masih melakukan pengejaran terhadap pekerja.
Anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang pos TNI tersebut menggunakan senjata standar militer campuran panah dan tombak.
Serangan diawali dengan pelemparan batu ke arah Pos.
Lemparan batu ke arah jendela tersebut membuat seorang anggota yonif 755/Yalet a.n. Serda Handoko membuka jendela.
Ketika Serda Handoko membuka jendela, kemudian anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menembaknya sehingga gugur.
Anggota TNI yang berada di pos membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak dari jam 05.00 WIT hingga 21.00 WIT.
Karena situasi tidak berimbang dan kondisi medan yang tidak menguntungkan, maka pada Selasa (4/12/2018) pukul 01.00 WIT, Komandan Pos memutuskan untuk mundur mencari medan perlindungan yang lebih menguntungkan.
Pada saat itulah seorang anggota TNI Pratu Sugeng tertembak di lengan.