Penembakan di Papua

Rapor Merah Kelompok Kriminal Bersenjata Papua, Ini Ancaman Menhan usai Penembakan 31 Pekerja

Peristiwa penembakan 31 pekerja jembatan proyek jalan trans Papua terjadi di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

Editor: Iksan Fauzi
surya/ahmad zaimul haq
Menhan Ryamizard Ryacudu mengecek kondisi senjata milik Marinir di Lapangan Bhumi Marinir, Karangpilang Surabaya, Selasa (13/12/2016). 

Wakapolres Jayawijaya Kompol A Tampubolon mengungkapkan, 150 aparat gabungan tersebut diterjunkan ke lokasi guna mengecek kebenaran informasi penembakan massal tersebut.

“Intinya. Kalau yang terburuk terjadi. Tugas utama pasukan akan melakukan evakuasi jenazah dari lokasi kejadian ke Wamena. Tapi kita berdoa, hal itu tak terjadi,” ujar Kompol A Tampubolon.

Wakapendam XVII/Cendrawasih Letkol Inf Dax Sianturi mengungkapkan, Egianus Kogoya adalah pelaku penembakan 31 pekerja di Distrik Yigi.

Selain itu, Dax menyebutkan bahwa Egianus Kogoya bersama 40 orang pengikutnya juga menyerang Pos TNI di Mbua yang jaraknya 2 jam berjalan kaki dari Yigi, lokasi penembakan 31 pekerja pembangunan jembatan.

“Jadi kemarin mereka juga menyerang pos TNI dan satu orang prajurit kita gugur dan satu luka-luka,” katanya

Menurut Dax, Egianus Kogoya memiliki banyak catatan kriminal dan memimpin kelompok yang bertentangan langsung dengan keutuhan NKRI.

“Jadi Egianus Kogoya ini dalam catatan kita, adalah kelompok yang secara politik bertentangan dengan NKRI. Tak sedikit dari mereka memiliki catatan kriminal,” katanya.

Ia juga menjelaskan, setidaknya kelompok ini memiliki 20 hingga 25 senjata api berstandar militer yang diduga hasil rampasan dari anggota TNI dan Polri yang mereka ambil secara paksa.

“Sampai sejauh ini, kita terus berupaya untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok ini. Hanya saja mereka sampai sejauh ini belum bisa kita tangkap,” ujarnya.

Dax menambahkan, Egianus Kogoya telah dicap oleh TNI sebagai teroris.

“Perbuatannya mereka ini sudah lebih dari teroris. Sangat tak manusiawi. Itu para korban membangun jalan untuk membuka ketertinggalan,” pungkasnya.

Pemberontak
Menteri Pertahanan atau Menhan Ryamizard Ryacudu mengatakan pelaku penembakan 31 pekerja di Papua bukan merupakan kelompok kriminal melainkan kelompok pemberontak.

Pasalnya, para pelaku menginginkan Papua memisahkan diri dari Indonesia.

"Mereka itu bukan kelompok kriminal, tapi pemberontak. Kenapa saya bilang pemberontak? Ya kan mau memisahkan diri, Papua dari Indonesia. Itu kan memberontak bukan kriminal lagi," ujar Menhan.

Menurut mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu, pelaku merupakan kelompok lama.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved