Berita Kesehatan
Terlalu Banyak Tidur Ternyata Bisa Menyebabkan Diabetes, Stroke, dan Penyakit Berbahaya Lainnya
Terlalu banyak tidur ternyata bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Kok bisa?
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Terlalu banyak tidur ternyata bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan
Normalnya orang dewasa yang berusia 18 hingga 64 tahun harus mendapatkan waktu tidur antara 7 hingga 9 jam setiap hari.
Tapi ada juga sejumlah kasus yang mengharuskan melebihi rentang waktu ini, biasanya disebabkan karena berbagai hal, seperti jet lag atau minggu yang sangat sibuk.
Tdur selama berjam-jam, sulit beranjak dari kasur dan mengalami sakit kepala sepanjang hari dianggap sebagai gejala hipersomnia yang mungkin terjadi.
Beberapa penelitian menemukan hubungan antara terlalu banyak tidur dan penambahan berat badan, seperti dilansir dari laman Medical Daily
"Yang kami tahu adalah karena orang-orang menjadi lebih gemuk, mereka cenderung tidur panjang," kata Dra. Michael Irwin, seorang profesor di University of California, Los Angeles.
"Dan jika kamu tidur panjang, kamu lebih mungkin menjadi gemuk."

Baca: Inilah Sosok Arie Adrianus Suprapto, Putra Artis Suzanna yang Meninggal Dunia di Usia Remaja
Baca: Hotman Paris Buka Deposito Rp10 Miliar Berkat Kegigihan Seorang Banker, Sampai Ditraktir Makan Mewah
Tidur panjang juga dikaitkan dengan masalah medis seperti diabetes, penyakit jantung, depresi, dan stroke.
Menghabiskan waktu berlebih dalam posisi horizontal, terutama jika kasur tidak dalam kondisi baik, bisa juga menyebabkan nyeri punggung.
Sakit kepala juga bisa dipicu oleh tidur berlebihan, seperti dicatat oleh American Migraine Foundation.
Kemampuan kognitif mungkin juga terpengaruh, seperti yang diungkapkan oleh temuan terbaru yang disebut studi tidur terbesar di dunia.
Melibatkan lebih dari 10.000 orang dari seluruh dunia, para peneliti menemukan mereka yang tidur selama 7 hingga 8 jam semalam menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam tes kemampuan otak.
Mereka yang tidur lebih dari itu sama lemahnya dengan mereka yang tidur kurang tidur.
"Jadi, jika Anda tidur 11 jam setiap hari selama sebulan, itu bisa berpengaruh pada otak Anda seperti tidur terlalu sedikit setiap hari selama sebulan," kata penulis utama Conor Wild dari Western University di Kanada.
Pengaruh paling terlihat pada penalaran dan kemampuan verbal, dan Wild percaya itu mungkin efek inersia tidur.
"Jika Anda pernah memiliki perasaan tidur yang sangat dalam dan panjang, mungkin Anda butuh waktu beberapa saat untuk keluar dari tidur itu," tambahnya.
Jika kamu merasa sedang mengalami minggu-minggu kelebihan tidur, disarankan untuk menemui dokter dan pastikan tidak ada kondisi medis yang mendasarinya.
Selain yang disebutkan di atas, minum terlalu banyak alkohol atau menderita apnea tidur obstruktif adalah alasan lain yang mungkin untuk dipertimbangkan
Disamping itu, menurut riset dari National Sleep Foundation, untuk mencapai kualitas maksimal yang dimiliki tubuh, manusia butuh tidur bahkan 7 sampai 9 jam sehari.

Baca: Dhani Wirianata Sekretaris Pribadi Prabowo Subianto Katanya Jomblo, Tapi Foto Mesra dengan Artis
Baca: Presiden Jokowi Serahkan Langsung Bonus Atlet Asian Para Games 2018, yang Tak Juara Juga Dapat
Kurang dari itu tubuh akan mengalami banyak gangguan seperti mudah stres dan nafsu makan tinggi.
Tidur cukup merupakan satu faktor penting yang dilupakan dalam proses membuat badan yang sehat.
Otak akan memerintahkan tubuh untuk terus lapar jika kita tidur kurang dari 6 jam per hari.
Hal ini disebabkan tubuh melepaskan energi kimia ke otak untuk membuat rasa lapar terus menenrus.
Tidur cukup 7 – 8 jam per hari sangat baik untuk yang ingin menurunkan berat badan.
Orang yang memiliki kebiasaan tidur 7 – 8 jam per hari juga memiliki kecepatan dalam berpikir serta aktif.
Tidur cukup akan meningkatkan kekuatan memori otak.
Menjadi kreatif, mudah mengingat sesuatu, dan berpikiran positif adalah keuntungan yang kita dapat jika tidur 7 – 8 jam per hari.