Pilpres 2019
4 Fakta Pilpres 2019 Terberat bagi Prabowo Menurut Sekjen Gerindra Ahmad Muzani
Pemilihan presiden (Pilpres) 2019 merupakan momen pemilihan terberat bagi kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Mereka rata-rata keberatan dengan alasan satu dan lain hal," kata Muzani.
3. Pemberitaan tak berimbang
Ia juga menilai, pemberitaan tak berimbang untuk dua pasangan calon.
4. Pengusaha enggan mendukung
Selain itu, lanjut Muzani, para pengusaha juga banyak yang enggan memberikan dukungan kepada Prabowo secara terbuka.
Alasannya, para pengusaha itu takut proyeknyan bersama pemerintah terancam.
"Jadi kami merasa bahwa Prabowo saat ini dikepung. Prabowo tidak boleh dalam suasana survei yang unggul, tidak boleh dalam suasana yang dimungkinkan bisa menang, pemberitaan Prabowo tidak boleh positif, rakyat yang mendukungnya harus dalam suasana seperti ini," ujar Muzani.
"Kami merasa ada upaya pengepungan kepada pak Prabowo, sehingga kemenangan itu tidak mudah dicapai," ujar dia.
Pernyataan Ahmad Muzani mendapat tanggapan dari kubu rival.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago, mempertanyakan pernyataan Ahmad Muzani tersebut.
"Loh enggak kebalik nih? Bukannya justru terberat sepanjang masa? Apalagi bagi Jokowi," kata Irma dalam pesan singkat, Kamis (11/10/2018).
Irma menyatakan, Jokowi sering kali diterpa hoaks, ujaran kebencian, dan fitnah sejak Pilpres 2014 lalu.
Ia juga menyinggung beberapa aksi massa yang dinilainya menekan Jokowi.
"Selain dikepung hoaks, dikepung fitnah, juga dikepung demo berjilid-jilid," kata dia.
Ia juga menyoroti kasus Ratna Sarumpaet yang sempat dimanfaatkan oleh pihak oposisi dalam menyerang Jokowi.
Apabila kasus itu tak terbongkar, serangan itu akan berdampak buruk bagi Jokowi-Ma'ruf.
"Bayangkan saja. Jika tipu muslihat kasus Ratna Sarumpaet tidak terbongkar, pasti kami babak belur," ungkapnya.