Berita Bisnis
Perkuat Modal Kerja, Garudafood Lakukan IPO. Harga Perdana Rp 1.284 per Saham
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk melakukan pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia, Rabu (10/10).
Laporan wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati
SURYA.co.id | SURABAYA - Perusahaan yang bergerak di sektor makanan dan minuman, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk melakukan pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia, Rabu (10/10/2018).
Menurut Direktur Utama Garudafood, Hardianto Atmadja, langkah ini adalah bagian dari rencana Garudafood untuk memperkuat modal kerja.
Modal kerja itu akan dipakai untuk menjalankan ekspansi bisnis sebagai strategi bisnis perusahaan dalam jangka panjang.
Dari IPO itu, emiten berkode GOOD ini memperoleh dana untuk meningkatkan modal saham sebesar Rp 979,48 miliar dengan harga perdana sahamnya ditetapkan sebesar Rp 1.284 per saham.
"Kami berterima kasih atas dukungan dan kerja sama baik dari semua pihak. Kami menjadi emiten ke-44 yang IPO pada tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia," ungkapnya pada keterangan resminya.
Garudafood menerbitkan saham baru sebanyak 762,84 juta atau 10,34 persen dari modal termasuk saham yang diterbitkan kepada Pelican Company Ltd. sebanyak 727,84 juta saham.
Hal ini merupakan dalam rangka pelaksanaan konversi Mandatory Convertible Bond (MCB).
Bersamaan dalam IPO ini juga, Garudafood mengadakan Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocationatau 'ESA') sebanyak-banyaknya 2,8 juta saham.
Hardianto menyebutkan, IPO ini akan menjadi momentum positif bagi Garudafood untuk terus tumbuh secara berkelanjutan.
Yakni, dengan mengoptimalkan peluang pasar yang begitu besar, baik di Indonesia maupun ASEAN.
"IPO juga akan membawa standar baru dalam tata kelola perusahaan yang baik yang menjadi kebutuhan perusahaan modern," imbuhnya.
Adapun selama periode 4 bulan hingga April 2018, penjualan Garudafood tercatat naik 16 persen menjadi Rp 2,9 triliun dari Rp 2,5 triliun untuk periode yang sama pada 2017.
Sementara itu, laba bersih perusahaan juga tumbuh 136 persen menjadi Rp 222,5 miliar selama periode 4 bulan hingga April 2018 dibandingkan periode yang sama di tahun 2017 sebesar Rp 94,5 miliar.