Isi Surat Pengunduran Diri Ratna Sarumpaet dari Tim Prabowo-Sandi, Singgung Masalah Emosional
Setelah Ratna Sarumpaet akui kebohongan soal kasus dugaan penganiayaan dirinya, kini ia tulis surat pengunduran diri dari tim Prabowo-Sandi.
Penulis: Akira Tandika | Editor: Adrianus Adhi
Sebelumnya Ratna Sarumpaet dikabarkan dianiaya sejumlah orang tak dikenal (OTK) di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Bandung pada 21 September 2018 lalu.
Meski tak ada laporan terkait penganiayaan tersebut, tetapi Polda Jabar telah melakukan penyelidikan untuk mencari kebenaran kasus tersebut.
Hasil dari penyelidikan Polda Jabar nihil.
Tak ada penganiayaan di sekitar bandara Husein Sastranegara, Bandung seperti yang dikabarkan menimpa Ratna Sarumpaet.
Sebanyak 23 rumah sakit di Bandung yang didatangi Polda Jabar juga tak ditemukan perawatan yang dilakukan atas nama Ratna Sarumpaet.
Polisi malah menemukan fakta dari data telepon bahwa Ratna berada di Jakarta sejak 20-24 September.
Fakta lain yang menjadi bukti kunci yakni rekaman CCTV Ratna berada di Rumah Sakit bedah Bina Estetika, Menteng, jakarta Pusat.
Fakta penguat juga dibeberkan oleh Polda Jabar, yakni bukti transfer dari rekening Ratna Sarumpaet ke rekening Bina Estetika.
Baca: Aremania Wajib Tahu Soal Ini saat Laga Arema FC Lawan Persebaya
Baca: Arema FC Merasa Diuntungkan Jadwal Baru Lawan Persebaya, Ini Penjelasan Milan Petrovic
Baca: Ini 5 Masalah yang Didapat Persib Bandung Jelang Laga Melawan Madura United di Pekan Ke-24 Liga 1
Usai berita tersebut ramai hingga ke pelosok masyarakat, Ratna Sarumpaet di kediamannya Jl Kampung Melayu Kecil V, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018) kemarin telah melakukan konferensi pers yang dihadiri oleh awak media, menyatakan jika kasus dugaan penganiayaan pada dirinya merupakan hoaks.
Dalam jumpa pers itu, Ratna mengatakan jika kabar dirinya dikeroyok itu tidak benar.
Tak hanya itu, laporan mengenai kabar pengeroyokan Ratna Sarumpaet juga dinyatakan hoaks oleh sebagian besar masyarakat yang kemudian dikonfirmasi oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta.
Dalam keterangan pers, Ratna mengatakan, pada 21 September 2018 lalu dia memang pergi ke sebuah RS kecantikan di wilayah Menteng untuk sedot lemak di pipi.
Cerita mengenai penganiayaan itu sendiri, katanya, semula dia karang untuk keluarganya. Namun kebohongan itu kemudian keluar dari lingkungan keluarga hingga menjadi pembicaraan publik, khususnya ketika dikomentari oleh Fadli Zon.
"Jadi tidak ada penganiayaan. Itu hanya cerita khayal, entah diberikan oleh setan mana ke saya?" kata Ratna dalam konferensi pers yang ditayangkan oleh Kompas TV.