Berita Surabaya
Mahasiswa ITS Tak Kunjung Pulang, Temannya Mengira Rivan Bunuh Diri Setelah Membaca Pesannya
Rivanul Luqman Pradana, Mahasiswa tingkat akhir Jurusan Fisika, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) belum ada kabar hingga saat ini
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Cak Sur
SURYA.co.id | SURABAYA - Rivanul Luqman Pradana, Mahasiswa tingkat akhir Jurusan Fisika, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) belum ada kabar hingga saat ini.
Sejak Selasa (25/9/2018) lalu, Rivan pergi dari rumah kontrakannya di Jalan Perumahan City Home Regency Blok F, Keputih Sukolilo Surabaya, tanpa membawa identitas, uang dan pakaian satupun. Selain yang dia kenakan.
Baca: Rivan, Mahasiswa ITS yang menghilang Sejak Selasa 25 September telah Persiapkan Judul Skripsi
Baca: Keluarga Bantah Kabar Rivan Mahasiswa ITS yang Menghilang sejak 25 September 2018 Berada di Malang
Baca: Mahasiswa ITS Asal Ponorogo yang Menghilang Dikenal Pandai dan Langganan Juara Karya Ilmiah
Bramantya Adhi Mugraha, teman satu kamar Rivan di Kontrakan menceritakan setelah menemukan pesan digital di laptop Rivan, dia sempat mengira temannya semenjak di SMAN 1 Ponorogo itu bunuh diri.
"Inti pesannya dia minta maaf karena pergi, meninggalkan dunia yang sementara ini menuju tempat yang lebih baik. Membaca pesan itu saya langsung pergi ke rumah kosong di sepanjang perumahan ini, cek satu-satu saya punya pikiran dia gantung diri," cerita mahasiswa asal Ponorogo ini sebelum seluruh temannya mengecek CCTV perumahan pada hari Rabu (26/9/2018) kepada Surya.co.id, Sabtu (29/9/2018).
Baca: Gelagat Aneh Mahasiswa ITS Asal Ponorogo Sebelum Menghilang, Gelisah Hingga Keluar Masuk Kontrakan
Baca: Mahasiswa ITS Asal Ponorogo Menghilang, Tinggalkan Surat untuk Orangtua dan Kekasih, Isinya Trenyuh
Baca: Klarifikasi Keluarga : Mahasiswa ITS yang Hilang Ternyata Belum Ditemukan
Brama melanjutkan, semua teman-temannya terutama orangtua berharap Rivan segera kembali. Keluarga dan teman-teman pun siap menyambut dan bersedia mengerti jika dia ingin menyendiri untuk beberapa saat.
"Sepertinya dia bingung atau tertekan karena sesuatu, yang kita sendiri tidak tahu apa yang jadi masalahnya. Semoga Rivan segera kembali, kami merasa sangat kehilangan salah satu anggota keluarga," kata Brama yang sudah tinggal satu atap bersama Rivan sejak berada di Surabaya tiga tahun lalu.