Berita Surabaya

Mahasiswa ITS Asal Ponorogo yang Menghilang Dikenal Pandai dan Langganan Juara Karya Ilmiah

Mahasiswa ITS asal Ponorogo yang menghilang itu dikenal sosok yang pandai dan langganan juara karya ilmiah.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Titis Jati Permata
surya/istimewa
Rivanul Luqman Pradana, mahasiswa ITS yang menghilang dari kontrakannya sejak Selasa (25/9/2018). 

SURYA.co.id | SURABAYA – Menghilangnya Rivanul Luqman Pradana, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) secara tiba-tiba masih menyisakan deretan pertanyaan.

Ia mendadak meninggalkan kontrakannya di Surabaya tanpa membawa identitas dan baju ganti, Selasa (25/9/2018) dini hari.

Ponsel, dompet berisi KTP serta identitas lainnya, uang hasil lomba, motor, sepatu, dan semua pakaian tak dibawanya pergi.

Mahasiswa tingkat akhir Jurusan Fisika itu pun diakui teman-temannya baik dan tidak sedang bermasalah dengan teman sesama kontrakan maupun teman di kampus.

Begitu juga kondisi keluarganya di Ponorogo yang diakui orangtua baik-baik saja.

Menurut Hamim Najib Fahmi, salah satu teman kontrakan, Rivan terkenal sebagai seorang yang pandai dan berprestasi.

Baca: Mahasiswa ITS Asal Ponorogo Menghilang, Tinggalkan Surat untuk Orangtua dan Kekasih, Isinya Trenyuh

Baca: Gelagat Aneh Mahasiswa ITS Asal Ponorogo Sebelum Menghilang, Gelisah Hingga Keluar Masuk Kontrakan

Nama Rivanul Luqman Perdana sempat diberitakan beberapa waktu lalu berkat inovasinya merangkai Gelang Pendeteksi Kelelahan.

Ivan mengerjakan inovasi itu bersama dua orang teman lainnya.

Mereka bertiga menciptakan Gering atau Gelang Monitoring Tingkat Kelelahan Tubuh, inovasi mengetahui sejak dini kondisi jantung.

"Hampir tiap ada even dia juara. Paling sering karya ilmiah, kalau gak juara 1, ya juara 2, dan 3. Pokoknya sering juara, dosen beberapa kali juga datang ke kontrakan ngasih dia pekerjaan. Dia kan juga asisten dosen di semester sebelum-sebelumnya," cerita Hamim.

Mendadak Menghilang

Rivanul Luqman Pradana masih belum kembali setelah meninggalkan kontrakannya, di Perumahan City Home Regency Blok F, Keputih Sukolilo, Surabaya, Selasa (25/9/2018).

Mahasiswa Jurusan Fisika, Institut Teknologi 10 November itu dikabarkan menghilang oleh teman kampus dan keluarganya.

Mereka juga sudah memasukkan nama Ivan ke daftar pencarian orang hilang melalui media sosial dan pengaduan Polrestabes Surabaya.

Menurut keterangan teman-teman kontrakan Rivan yang sudah tinggal 3 tahun bersama, mahasiswa 21 tahun itu seolah pergi tanpa pamit.

Selasa (25/9/2018) malam, Rivan memang tampak sedikit berbeda dari biasanya. Gerak geriknya tampak gelisah, keluar-masuk kontrakan.

Tiada yang menyangka Rivan akan pergi di saat semua orang terlelap tidur.

"Awalnya saat kami bangun Rabu (26/9/2018) Rivan sudah tidak ada gak ada pikiran apa-apa, mungkin joging atau kuliah pagi. Tapi pukul 09.00 WIB pacarnya datang mencari, dia bingung karena Ivan tak bisa dihubungi sama sekali. Akhirnya kami mempersilahkan dia masuk memeriksa kamar Ivan, di sana ternyata ponsel, dompet, kunci motor dan barang-barangnya masih lengkap," cerita Hamim Najib Fahmi, teman satu kontrakkan saat ditemui SURYA.co.id, Jumat (28/9/2018).

Hamim masih ragu jika Rivan akan pergi jauh jalan kaki. Dia berprasangkan mungkin teman SMAnya itu akan kembali pukul 12.00 siang.

Tak berselang lama pukul 10.00 WIB adik Rivan pun datang untuk mencari kakaknya. Penghuni kontrakan pun ikut kebingungan mencari.

Teman-teman dan keluarga sempat yakin Rivan pergi dengan sengaja setelah melihat dua carik kertas terselip di lipatan laptop miliknya.

Dua carik kertas itu lanjut Hamim untuk orangtua dan untuk kekasih Ivan.

"Isinya layaknya orang pamitan, minta maaf kepada orangtua karena pergi. Kalau surat untuk pacarnya itu intinya 'semoga kamu dapat yang lebih baik'. Saya ngga bisa tunjukkan detilenya, soalnya sudah di pihak keluarga. Ada pesan untuk teman-teman lain juga yang ditulis Ivan di note laptop banyak sekali, puluhan mungkin," kata Hamim.

Keyakinan teman dan keluarga menjadi kuat setelah melihat rekam CCTV pintu masuk perumahan.

Ivan terlihat pergi tanpa membawa identitas dan pakaian ganti, selain yang melekat di badannya.

Dari rekaman CCTV Ivan terlihat menutup kepalanya dengan hoodie jaket yang dia kenakan, sekaligus menutup sebagian wajahnya dengan buff.

"Dia menggunakan celana panjang dan jaket panjang berjalan dengan sandal jepit karet ke arah Jalan Arif Rahman Hakim saat itu pukul 02.49 WIB. Saya kenal betul perawakannya yang tinggi kurang lebih 180 cm, dan jalannya. Itu Ivan, saya merinding membayangkan dia pergi dini hari entah mau ke mana," kata Hamim masih belum percaya.

Teman yang selama ini dia kenal kalem dan penuh prestasi itu tiba-tiba ingin menghilang.

Padahal sepengetahuan Hamim, Rivan adalah anak yang aktif kegiatan organisasi dan memiliki banyak teman.

Dia pun tergabung dan menjadi koordinator futsal.

Belum lagi prestasi Rivan yang tak bisa dipungkiri lagi.

Mahasiswa kelahiran Ponorogo 22 Januari 1997 itu tak pernah luput menjadi juara karya ilmiah nasional maupun internasional.

"Hampir tiap ada even dia juara. Dia juga nggak ada masalah sama anak-anak kontrakan, sama teman-teman kampus, atau pun sama orangtua. Makanya kami juga bingung kenapa dia pergi," tutup Hamim.

Teman-teman kontrakan Rivan pun menghubungi orangtuanya di Ponorogo dan mereka pun langsung datang ke kontrakan.

Sampai saat ini ayah dan ibu Rivan tinggal di kontrakan sambil menunggu kabar kepulangan putra pertama dari dua bersaudara itu.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved