Kilas Balik

Tak Cuma Johny Indo, 3 Napi ini Bisa Kabur dari Penjara Terangker Nusakambangan, Ini Caranya!

Nusakambangan dikenal sebagai oenjara yang sangat sulit ditembus oleh narapidana, tapi ada 4 narapidana yang berhasil kabur dari sana. Siapa mereka?

TribunJateng
nusakambangan 

SURYA.co.id - Pulau Nusakambangan merupakan pulau terpencil di selatan Jawa Tengah yang menyimpan begitu banyak rahasia

Pulau yang dikenal sebagai 'Pulau Kematian' ini memang menjadi rumah bagi narapidana kelas berat dan menjadi tempat pelaksanaan hukuman mati bagi beberapa narapidana.

Nusakambangan bisa dijuluki sebagai Alcatraz-nya Indonesia.

Nusakambangan telah menahan narapidana dengan tingkat kriminalitas tinggi seperti bandar narkoba, pembunuh, hingga teroris, tentu mebutuhkan keamanan ekstra ketat.

Baca: Anggota Marinir Meninggal Dunia Misterius di Surabaya, Keluarga Ungkap Beberapa Kejanggalan

Baca: Trending Gibran Rakabuming Kirim Martabak Markobar Gratis, Tak Peduli Pendukung Jokowi atau Prabowo

Baca: Ingat Erwiana TKI yang Disiksa Majikan di Hongkong? Barusan Lulus Cumlaude dan Berjanji ini

Baca: Path Dikabarkan Tutup Usai Jadi Media Sosial Paling Digemari, Begini Ungkapan Kesedihan Penggunanya

Tak heran jika Nusakambangan juga dikenal sangat sulit ditembus oleh narapidana yang berusaha untuk kabur.

Namun, ternyata tetap ada narapidana yang berhasil melangkahkan kaki keluar dari lapas, seperti dilansir dari Intisari:

1. Johny Indo

Johny Indo
Johny Indo (Intisari)

Baca: Potret Para Atlet Bulutangkis Indonesia Saat Makan Malam Bersama Usai Bertanding di Japan Open 2018

Baca: 7 Hal yang Bisa Akibatkan Gagal Ginjal, Tanpa Sadar Sering Kita Lakukan Sehari-hari

Baca: Rilis Single We Young, Chanyeol dan Sehun EXO Dapat Dukungan dari Aktor Tampan Ini, Bagus!

Baca: Rahasia Ayu Ting Ting Sukses Bikin Limbad Bersuara, Mulai dari Singgung Istri Sampai Sebut Budeg!

Johny Indo adalah mafia berkedok fotomodel dan bintang iklan yang berulang kali sukses merampok toko emas di tahun 1970-an.

Kelompoknya disebut Pachinko (Pasukan China Kota) dengan anggota yang cukup banyak dan perampokan yang selalu sukses.

Namun, aksinya akhirnya terbongkar dan pada 17 Desember 1979, dia dijatuhi hukuman 14 tahun penjara di Nusakambangan.

Pada bulan Mei 1982, Johny melarikan diri dengan bantuan 34 narapidana di Nusakambangan.

Bahkan sudah muncul perintah untuk 'tembak di tempat' jika ada aparat kepolisian yang melihat Johny.

Rumah istrinya di Jakarta pun menjadi sasaran penggeledahan polisi.

Selama 12 hari hilang, ternyata Johny masih bersembunyi di sekitar pulau Nusakambangan dan menyerahkan diri pada polisi di sekitar hutan bakau.

2. Saman Hasan Zadeh Leli alias Messi

Messi
Messi (Intisari)

Baca: Xiaomi Pocophone F1 vs Vivo V11 Pro: Harga Nyaris Sama, Pocophone F1 Kalah Dari V11 di Bagian Ini

Baca: Andre Taulany Bongkar Kebiasaan Baru Sule Setelah Bercerai, Padahal Sebelumnya Gak Pernah, Katanya

Baca: Pendaftaran CPNS 2018: Saran Dari BKN Jika Tempat Lahir Tak Tersedia Saat Isi Data sscn.bkn.go.id

Messi adalah tahanan warga negara asing asal Iran.

Tak seperti Johny Indo, Messi kabur melalui jalan biasa, melewati pos penjagaan tanpa terdeteksi, dan berhasil menyeberang hingga ke pulau Jawa dengan mulus.

Tanggl 30 Juni 2016, Nusakambangan geger karena Messi raib.

Messi memang telah menjadi tahanan pendamping karena masa hukumannya sudah hampir selesai dan kurang 17 bulan lagi sebelum bebas.

Sebagai tamping (tahanan pendamping), Messi boleh keluar masuk lapas dan bahkan dia membantu pekerjaan di bidang pengairan selama masa asimilasi.

Messi mencuri seragam petugas lapas dari komplek perumahan petugas dan menyamar sebagai penjaga lapas.

Bahkan, Messi juga mengendarai sepeda motor milik petugas yang dia curi.

Hingga kini, keberadaan Messi masih belum ditemukan, apakah masih di Indonesia atau sudah melarikan diri ke luar negeri.

3. Hendra bin Amin dan Agus Triyadi bin Masimun

Hendra dan Agus
Hendra dan Agus (Intisari)

Kedua tahanan ini kabur pada Minggu (9/7/2017) siang dengan cara menjebol plafon dan genteng di atas kamar mandi umum dalam sel.

Kondisi plafon memang sudah rapuh dan mudah sekali dijebol.

Setelah menjebol plafon dan merusak genteng, keduanya turun menuju pos utama yang tidak dijaga.

Keduanya melakukan aksi turun dari tembok tinggi itu menggunakan tali yang dijalin dari sarung.

Keduanya berhasil diringkus kembali pada tanggal 12 Juli 2017 dan ditemukan di sekitar hutan bakau di Nusakambangan.

4. Kadarmono alias Darmo bin Sukandar

polisi memasang poster pencarian Kadarmono
polisi memasang poster pencarian Kadarmono (Intisari)

Ini juga merupakan napi yang berhasil kabur saat menjalankan tugas di masa asimilasinya pada 19 Juni 2017.

Kadarmono dihukum selama 14 tahun penjara karena kasus perampokan.

Saat kabur, Kadarmono yang dalam masa asimilasi sedang menjalankan tugasnya menggembala ternak (sapi).

Sapi ditemukan di tengah hutan, namun Kadarmono hilang.

Sebelumnya, Kadarmono sempat membeli 30 bungkus roti di warung sekitar lapas, itu diduga menjadi konsumsinya selama kabur.

Kadamono juga diyakini punya kekuatan ilmu sakti yang disebut ilmu kanuragan sehingga dia sulit diringkus.

Tak hanya itu, Kadarmono juga telah hafal kondisi pulau karena dua tahun menggembala hewan ternak.

Kadarmono pernah hampir diringkus petugas di kawasan Nusakambangan, namun dia membawa senjata tajam berupa golok dan melukai perut petugas.

Dia berhasil kabur lagi dan belum ditemukan sampai saat ini.

Kadarmono punya fisik yang kuat dan pintar memanjat pohon maupun tebing, dia diduga masih bertahan hidup di pulau Nusakambangan karena tidak pernah ditemukan menyeberang ke Cilacap.

Sebagai pulau yang khusus dihuni oleh para napi dan petugas lapas, Nusakambangan tentu memiliki keamanan yang luar biasa.

Di Lapas Batu contohnya.

Dilansir dari Grid.id, dalam sel napi high risk di Lapas ini terdapat beberapa lapis pengamanan.

Penjagaan di Nusakambangan
Penjagaan di Nusakambangan ()

Tiap sel dilengkapi dengan satu CCTV dan tiap blok akan dilengkapi oleh jammer (alat penghalang sinyal).

Lapas Batu Nusakambangan juga menyediakan 2 jenis sel yakni sel biasa dan sel isolasi.

Untuk Sel biasa, biasanya berisi 2 sel dalam 1 ruangan dan hanya terbuat dari jeruji besi.

Namun sel isolasi berisi 1 orang setiap selnya dan memiliki jaring besi yang kuat.

Di bagian luar, ada sensor khusus di pagar pembatas yang tak kasat mata dan berada di ketinggian 2 sampai 3 meter.

Adanya sensor tersebut membuat para petugas mampu mendeteksi apapun, termasuk tikus yang lewat sekalipun.

Selain itu, para petugas dibekali senjata api, peluru karet, gas air mata dan alat kejut listrik.

Mereka yang boleh mengunjungi napi adalah mereka yang terdaftar di Kartu Keluarga.

Pengunjung juga harus melalui body scanner dan pengawalan ketat untuk bertemu napi.

Denah Nusakambangan
Denah Nusakambangan ()

Baca: Luna Maya Tulis Pesan Galau Lagi Usai Dikabarkan Putus Dengan Reino Barack, Kali Ini Soal Kehilangan

Baca: Reza Rahardian Jadi Dosen UI?, Ini Kata Ketua Prodi, Siap Ngajar 1 Semester Bikin Mahasiswa Lain Iri

Baca: Video Anang - Ashanty Untuk Syahrini Sekilas Biasa Saja, Tapi Ada yang Janggal, Lihat Detik Pertama

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved